24
mukosa mulut SNI 12-3524-1995. Sediaan pembersih gigi dapat berupa pasta, gel, pasta dengan lapisan berwarna, serbuk atau cairan. Sediaan dalam bentuk gel
umumnya disukai karena mempuyai penampilan yang lebih baik. Namun sediaan dalam bentuk pasta maupun gel, masyarakat menyebutnya sebagai pasta gigi J.
B.Wilkinson dan Moore, 2000. Pasta gigi merupakan salah satu media dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut yang dipakai bersamaan sikat gigi untuk membersihkan permukaan gigi dari sisa makanan yaitu materi alba, film, food debris dan stain yang dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan gigi. Menurut American Council on Dental Therapeutics 1970, pasta gigi adalah suatu bahan yang digunakan dengan sikat
gigi untuk membersihkan tempat-tempat yang dapat dicapai. Saat ini seluruh pasta gigi yang beredar di masyarakat, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak,
sebagian besar mengandung flour. Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-
sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi biasa digunakan pada saat menyikat gigi dengan menggunakan
sikat gigi. Penggunaan pasta gigi bersamaan sikat gigi melalui penyikatan gigi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini dengan
tujuan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut.
2.3.1 Fungsi Pasta Gigi
Fungsi pasta gigi adalah untuk membersihkan gigi yang dianggap sebagai bahan kosmetik. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi memiliki
fungsi utama yaitu membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan atau minuman, menjaga gigi dan gusi, menghilangkan bau yang tidak sedap dalam pernafasan,
Universitas Sumatera Utara
25
dapat mencegah kerusakan gigi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam mulut, mencegah terjadinya karang gigi dan radang gusi Depkes RI, 1996.
Menyikat gigi dengan pasta gigi adalah penting. Pasta gigi digunakan di dalam menyikat gigi dengan berbagai alasan :
1. Pasta gigi dan teknik penyikatan gigi yang benar dapat bekerja untuk
menghilangkan plak dan menghambat pertumbuhan bakteri merugikan yang melekat pada gigi dimana dapat menyebabkan karies, penyakit
gingiva. 2.
Pasta gigi yang mengandung fluorida, dapat membuat seluruh permukaan gigi lebih resisten untuk berlubang dan fluorida dapat
meningkatkan remineralisasi secara dini sehingga mencegah perusakan gigi yang lebih lanjut.
3. Komposisi tertentu pada pasta gigi dapat membantu membersihkan dan
mengkilatkan gigi dan menyingkirkan stain. 4.
Pasta gigi membantu menyegarkan nafas dan membuat mulut terasa lebih bersih.
5. Pemakaian pasta gigi dapat menyenangkan penyikatan dengan adanya
bahan pemberi rasa yang dikandungnya. 6.
Pasta gigi dapat digunkan sebagai vehikel bahan untuk memasukkan obat yang cocok untuk memasukkan obat-obatan ke dalam mulut Oral
Health Care Product, 1994.
2.3.2 Komposisi Pasta Gigi
Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna.
Universitas Sumatera Utara
26
Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan satu atau lebih bahan terapeutik. Komposisi pasta gigi beserta
fungsi bahan-bahan yang terkandung akan dijelaskan sebagai berikut : 1.
Bahan abrasif 20-50 Bahan abrasif yang terdapat pada pasta gigi umumnya berbentuk
bubuk pembersih yang dapat memoles dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu
untuk menambah kekentalan pasta gigi. Contoh bahan abrasif antara lain silica atau hydrated silica, sodiaum bikarbonat, aluminium oxide,
dikalsium fosfat dan kalsium karbonat. 2.
Air 20-40 Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.
3. Humectant atau pelembab 20-35
Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban. Digunakan untuk menjaga pasta gigi tetap lembab.
4. Bahan perekat 1-2
Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan memberikan bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan dalam solid
dan liquid pada suau pasta igi. Contohnya glycerol, sorbitol dan polyethylene glycol PEG dan cellulose gum.
5. Surfectan atau Deterjen 1-3
Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah Sodium Lauryl Sulphate SLS yang berfungsi menurunkan
tegangan permukaan, mengemulsikan melarutkan lemak dan
Universitas Sumatera Utara
27
memberikan busa sehingga pembuangan plak, debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. Sodium Lauryl Sulphate ini juga
memiliki efek antti bakteri. 6.
Bahan penambah rasa 0-2 Biasanya pasta gigi mengunakan pemanis buatan untuk memberikan
cita rasa yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint, stroberi, kayu manis bahkan rasa permen karet untuk pasta gigi anak. Tambahan rasa
pada pasta gigi akan membuat menyikat gigi menjadi menyenangkan. 7.
Bahan terapeutik 0-2 Bahan terapeutik yang biasa ditambahkan dalam pasta gigi adalah
flour, bahan desensitisasi, bahan anti-tartar, bahan antimikroba, bahan pemutih, bahan pengawet. Manfaat masing-masing bahan terapeutik
adalah : a.Fluoride
Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat
bakteri untuk memproduksi asam. Jenis fluoride yang terdapat dalam pasta gigi adalah Stannous fluoride, Sodium fluoride dan Sodium
monofluorofosfat. Stannous, Stannous fluoride atau Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang
digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif kalium fosfat. Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahannya dapat membuat
stain abu-abu pada gigi. Sodium fluoride atau NaF merupakan fluor
Universitas Sumatera Utara
28
yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.
b.Bahan desensitisasi Jenis bahan desensitisasi adalah bahan yang digunakan untuk
perawatan hipersensitivitas dentihipersensi. Bahan sensitivitas yang sering digunakan dalam pasta gigi adalah Potassium citrate yang dapat
memblok transmisi nyeri di antara sel-sel syaraf dan Stronsium chloride yang dapat memblok tubulus dentin.
c.Bahan anti-tartar Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam
saliva sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi, misalnya Tetrasodium pyrophosphate.
d.Bahan antimikroba Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan
bakteri, misalnya Trikolsan bakterisidal, Zinc citrate atau Zinc phosphate bakteriostatik. Selain itu, ada beberapa herbal yang
ditambahkan sebagai anti mikroba dalam pasta gigi misalnya daun sirih dan siwak.
8. Bahan pemutih 0,05-0,5
Bahan pemutih yang biasa digunakan antara lain Sodium carbonat, Hidrogen peroksida, citroxane, dan sodium hexametaphospate
9. Bahan pengawet 0,05-0,5
Bahan pengawet ini berfungsi untuk menceah pertumbuhan mikroorganisme dalam pasta gigi. Bahan pengawet yang sering
Universitas Sumatera Utara
29
ditambahkan dalam
pasta gigi
adalah Sodium
benzoate, Methylparaben, dan Etihylparaben Storehagen, 2003.
2.3.3 Jenis-jenis Pasta Gigi