58
3.9 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : 1.
Editing Memeriksa data terlebih dahulu apakah telah sesuai seperti yang
diharapkan, misalnya memeriksa kelengkapan, kesinambungan, dan keseragaman data.
2. Koding
Menyederhanakan semua jawaban jika cara pengumpulan data menggunakan pertanyaan. Menyederhanakan jawaban tersebut dilakukan
dalam bentuk memberikan symbol-simbol tertentu. 3.
Tabulasi Mengelompokkan data dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang
dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.
3.10 Teknik Analisa Data
Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif dan dinarasikan. Hasil pengukuran kadar Fluorida F akan
dibandingkan dengan SNI 16-4767-1998 tentang Perlindungan Kesehatan Konsumen pada pasta gigi anak dengan kadar fluor bebas yaitu 500-1000 ppm.
Data yang telah diperoleh dari kuisioner mengenai pengetahuan dan tindakan orang tua anak usia 4-6 tahun tentang pasta gigi anak-anak juga disesuaikan
dengan aspek pengukuran yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area. Medan Area mempunyai luas wilayah 7,75 KM
2
dan jumlah penduduk 96.544 Jiwa. Adapun batas-batas Kecamatan Medan Area ditinjau dari letaknya adalah
sebagai berikut: a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Perjuangan b.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai c.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota d.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota
4.1.1. Taman Kanak-Kanak Al-Quran TKA Al-Ikhlas Taqwa
Taman Kanak-Kanak Al-Quran TKA terletak di Jalan Medan Area Selatan No. 129, Medan Area, Provinsi Sumatera Utara di bawah naungan
Yayasan Al Ikhlash Taqwa. Jumlah siswa TK di Al-Ikhlas Taqwa adalah sebanyak 130 orang yang terdiri dari 62 orang laki-laki dan 68 orang perempuan.
Jumlah guru yang mengajar pada taman kanak-kanak ini adalah sebanyak 12 orang yang seluruhnya adalah perempuan.
Proses belajar mengajar dibagi menjadi 2 pembagian waktu yang pertama di mulai pada Pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB dan pada siang hari dimulai
Pukul 15.00 WIB hingga Pukul 17.15 WIB. Sebelum masuk ke ruang belajar dan memulai pelajaran, siswa-siswi terlebih dahulu melakukan senam pagi dan
memeriksa kebersihan serta kesehatan perorangan mencakup kuku tangan, kulit,
Universitas Sumatera Utara
60
mulut dan gigi. Kegiatan sebelum belajar rutin dilakukan demi terciptanya kelancaran proses belajar mengajar.
4.1.2. Taman Kanak-Kanak Raudhatul Athfal Al Manar
Taman Kanak-Kanak RA Al Manar terletak di Jalan Laksana No. 47 Medan Area, Provinsi Sumatera Utara. Jumlah siswa TK RA Al Manar adalah
sebanyak 20 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Jumlah guru yang mengajar pada TK ini sebanyak 2 orang yang seluruhnya
adalah perempuan. Proses belajar mengajar di mulai pada Pukul 08.00 WIB hingga Pukul
10.30 WIB.Pada pukul 09.00 WIB anak-anak akan beristirahat sejenak untuk memulai pelajaran selanjutnya. Sebelum memulai pelajaran, guru terlebih dahulu
memeriksa kebersihan diri siswa-siswi yang mencakup kebersihan kuku tangan, kulit, gigi dan mulut. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari, mengingat bahwa
kebersihan merupakan sebagian dari keimanan.
4.1.3. Taman Kanak-Kanak Raudhatul Athfal As-Saadah
Taman Kanak-Kanak As-Saadah terletak di Jalan Medan Area Selatan Gang Usman, No. 14 Medan. Jumlah siswa TK As-Saadah adalah sebanyak 200
siswa yang terdiri dari 103 orang laki-laki dan 97 orang perempuan. Jumlah guru yang mengajar pada TK ini sebanyak 23 orang dengan diantaranya ada 1 guru
laki-laki. Proses belajar mengajar dibagi menjadi 2 pembagian waktu yang pertama
di mulai pada Pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Kemudian proses belajar mengajar yang kedua di mulai pada Pukul 10.00 hingga Pukul 12.00 WIB.
Sebelum masuk ke ruang belajar dan memulai pelajaran, siswa-siswi
Universitas Sumatera Utara
61
terlebihdahulu melakukan senam pagi dan memeriksa kebersihan serta kesehatan perorangan mencakup kuku tangan, kulit, mulut dan gigi. Kegiatan sebelum
belajar rutin dilakukan demi terciptanya kelancaran proses belajar mengajar. Penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut pernah diperoleh siswa-
siswi untuk meningkatkan pengetahuan akan pentingnya gigi dan mulut yang bersih dan sehat. Pemeriksaan gigi secara gratis dari pihak-pihak terkait juga ikut
berpartisipasi melalui kunjungan berkala ke wilayah kerja masing-masing.
4.2. Hasil Pemeriksaan Fluorida F pada Pasta Gigi Yang Digunakan di Taman Kanak-Kanak TK Kecamatan Medan Area
. Pemeriksaan Fluorida F dilakukan di laboratorium Balai Laboratorium
Kesehatan Medan dengan Metode SPADNS dengan alat Spektrophotometer DR 5000. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Fluorida F Pada Pasta Gigi Yang Digunakan Anak Di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun
2015
No. Kode
Sampel Kadar Fluoride ppm =
mgKg SNI
16-4767-1998 MSTMS
Pengulangan ppm
1 2
3 Rata-
rata 1
PGA 1 505
495 511
503,6 500
– 1000 MS
2 PGA 2
485 478
488 483,6
500 – 1000
TMS 3
PGA 3 563
560 571
565,6 500
– 1000 MS
4 PGA 4
375 360
377 370,6
500 – 1000
TMS 5
PGA 5 995 1011 1006
1004 500
– 1000 TMS
6 PGA 6
481 943
489 487,6
500 – 1000
TMS MS
: Memenuhi Syarat TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pasta gigi anak yang mengandung Fluoride F sesuai dengan syarat kadar fluoride terdiri dari pasta gigi berkode
PGA 1 sebesar 503,6 ppm, dan pasta gigi berkode PGA 3 sebesar 565,6 ppm. Pasta gigi yang tidak sesuai dengan kadar fluoride yang telah ditentukan yaitu
Universitas Sumatera Utara
62
PGA 5 sebesar 1004 ppm, pasta gigi yang berkode PGA 2 sebesar 483,6 ppm, pasta gigi yang berkode PGA 4 sebesar 370,6 ppm dan pasta gigi yang berkode
PGA 6 sebesar 487,6 ppm.
4.3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden orang tua di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area terdiri dari kelompok umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan yang
dapat di lihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Orang Tua di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan
Area Tahun 2015
No. Karakteristik Responden
Frekuensi n
1 Kelompok Umur
30 27
28,1 30 – 40
55 57,3
40 Total
14 96
14,6 100,0
2 Tingkat Pendidikan
SD 2
2,1 SMP
7 7,3
SMA 47
49,0 D3
11 11,5
S1 Total
29 96
30,2 100,0
3 Pekerjaan
IRT 66
68,8 Wiraswasta
18 18,8
Pegawai SwastaNegeri Total
12 96
12,5 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui responden orang tua lebih banyak berumur 30-40 tahun yaitu sebanyak 55 orang 57,3. Pada karakteristik
berdasarkan pendidikan, sebanyak 47 orang 49,0 orang tua memiliki tingkat
Universitas Sumatera Utara
63
pendidikan sekolah menengah atas SMA. Dan berdasarkan pekerjaan, sebanyak 66 orang 68,8 orang tua bekerja sebagai ibu rumah tangga IRT.
Distribusi responden menurut umur anak di Taman Kanak-Kanak
Kecamatan Medan Area Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Distribusi Umur Anak di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan
Area Tahun 2015 Umur Anak
Frekuensi n
2-3 4-6
94 97,9
Total 96
100,0
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa umur anak responden yang berusia mulai dari 4-9 tahun sebanyak 94 orang 97,9 dan umur anak mulai dari 2-3
tahun sebanyak 0 orang 0.
4.4. Hasil Pengukuran Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun
2015
4.4.1.Tingkat Pengetahuan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi Anak
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, diperoleh distribusi frekuensi jawaban pengetahuan orang tua tentang Fluorida F pada pasta gigi anak dapat
dilihat pada Tabel 4.4
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.4. Distribusi Pengetahuan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi Anak di Taman Kanak-Kanak Kecamatan
Medan Area Tahun 2015
No. Pertanyaan
Jawaban Frekuensi
n
1 Kepentingan memelihara
Kesehatan gigi anak a.
Penting b.
Tidak 96
100,0
2 Tindakan dalam
memelihara kesehatan gigi anak
a. Menyikat Gigi
b. Menghindari
makanminum yang manis
90 6
93,8 6,3
3 Kesehatan gigi susu
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan gigi permanen
a. Tahu b. Tidak tahu
52 44
54,2 45,8
4 Akibat gigi susu rusak
a. Gigi permanen
tidak teratur b.
Gigi tidak dapat tumbuh kembali
jika tanggal 50
2 52,1
2,1
5 Cara membersihkan gigi
anak a.
Menyikatkan gigi b.
Membiarkan menyikat gigi
sendiri 20
76 20,8|
79,2
6 Arti pasta gigi
a. Bahan lembek
untuk membersihkan
permukaan gigi dari kuman
b. Bahan lembek yang
dipakai bersamaan dengan sikat gigi
66
30 68,8
31,3 7
Fungsi pasta gigi a.
Membersihkan permukaan gigi dari
sisa makanan yang dapat merusak
jaringan gigi
b. Mencerahkan gigi
dan menyegarkan nafas
87
9 90,6
9,4
8 Pasta gigi yang baik untuk a.
Pasta gigi yang sesuai dengan usia
74 77,1
Universitas Sumatera Utara
65
balita dan aman
b. Pasta gigi yang
aman 22
22,9 9
Memperoleh informasi bahan kimia Fluorida F
a. Pernah b.Tidak pernah
59 37
61,5 38,5
10 Kegunaan pasta gigi
berfluorida a.
Menghambat pembentukan asam
dan pertumbuhan bakteri
b. Mencerahkan gigi
39
20 40,6
20,8 11
Jumlah menyikat gigi dalam satu hari
a. Dua kali sehari
setelah sarapan dan sebelum tidur mlm
b. Tiga kali sehari
sewaktu mandi dan malam sebelum
tidur 62
34 64,6
35,4
12 Jumlah pasta gigi yang
digunakan a.
Seukuran kacang polong
b. Sepanjang bulu
sikat gigi 43
53 44,8
55,2 Tabel 4.4 menunjukkan jawaban responden atas pertanyaan pengetahuan
yang telah disediakan. Pertanyaan pertama tentang kepentingan memelihara kesehatan gigi anak, semua responden 100,0 menjawab penting. Pertanyaan
tentang tindakan yang dilakukan dalam memelihara kesehatan gigi anak, 93,8 menjawab menyikat gigi. Pertanyaan tentang kesehatan gigi susu mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen, 54,2 menjawab tahu. Pertanyaan tentang akibat gigi susu rusak, 52,1 menjawab gigi permanen tidak
teratur. Pertanyaan tentang cara membersihkan gigi anak, 79,2 menjawab membiarkan menyikat giginya sendiri. Pertanyaan tentang arti pasta gigi, 68,7
menjawab bahan lembek untuk membersihkan permukaan gigi dari kuman. Pertanyaan tentang fungsi pasta gigi, 90,6 menjawab membersihkan
permukaan gigi dari sisa makanan yang dapat merusak jaringan gigi. Pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
66
tentang pasta gigi yang baik untuk balita, 77,1 menjawab pasta gigi yang sesuai dengan usia dan aman. Pertanyaan tentang memperoleh informasi bahan kimia
Fluorida F, 61,5 menjawab pernah memperoleh informasi bahan kimia Fluorida F. Pertanyaan tentang kegunaan pasta gigi berfluorida, 40,6
menjawab menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan bakteri. Pertanyaan tentang jumlah menyikat gigi dalam satu hari, 64,6 menjawab dua kali sehari
setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Pertanyaan tentang jumlah pasta gigi yang digunakan, 55,2 menjawab sepanjang bulu sikat gigi.
Setelah dilakukan analisa berdasarkan pertanyaan pengetahuan tersebut, maka kita dapat melakukan pengkategorian yang dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahum Tentang Pasta Gigi Anak di Taman
Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun 2015
No. Tingkat Pengetahuan
Frekuensi n
1 Baik
82 85,4
2 Sedang
14 14,6
Total 96
100,0
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan orang tua baik sebanyak 82 orang 85,4 dan pengetahuan sedang sebanyak 14 orang 14,6.
Universitas Sumatera Utara
67
4.4.2 Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi Anak
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, diperoleh distribusi frekuensi jawaban tindakan orang tua tentang Fluorida F pada pasta gigi anak dapat dilihat
pada Tabel 4.6
Tabel 4.6. Distribusi Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi Anak di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun
2015
No. Pertanyaan
Jawaban Frekuensi
n
1 Memeriksakan gigi anak ke
dokter gigi a. Pernah
b. Tidak pernah 25
71 26,0
74,0 2
Saat kapan memeriksakan gigi anak
a. Ada kelainan di ronga
mulut b.
Jika ada keluhan c.
Rutin periksa gigi 2
19 4
2,1 19,8
4,2
3 Menyikat gigi anak
a. Pernah tapi jarang
b. Selalu
c. Tidak pernah 43
17 36
44,8 17,7
37,5 4
Usia mulai menyikat gigi a.
6 bulan – 1 tahun b.
2 – 3 tahun c.
Gigi susu mulai muncul
32 62
2 33,3
64,6 2,1
5 Usia awal membiasakan
pakai pasta gigi saat menyikat gigi
a. 2 – 3 tahun
b. 4 – 5 tahun
c. Semua gigi susunya
sudah muncul 69
23 4
71,9 24,0
4,2
6 Penyediaan pasta gigi khusus
balita a. Ya
b. Tidak 82
14 85,4
14,6 7
Merek pasta gigi yang digunakan
a. Dee-dee b. Formula Junior
c. Kodomo d. Pepsodent Junior
e. Zwitsal f. Cusson Kids
g. Pasta Dewasa 10
12 28
18 7
7 14
10,4 12,5
29,2 18,8
7,3 7,3
14,6
8 Ukuran sikat gigi yang
digunakan a.
Ukuran anak b.
Sama dengan orang tua
94 2
97,9 2,1
9 Menelan pasta gigi saat
menyikat gigi a.
Pernah b.
Tidak Pernah c.
Tidak tahu 56
29 11
58,3 30,2
11,5 10.
Memperhatikan keterangan kandungan produk saat
membeli a. Ya
b. Tidak 26
70 27,1
72,9
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4.6 menunjukkan jawaban responden atas pertanyaan tindakan yang telah disediakan. Pertanyaan pertama tentang memeriksakan gigi anak ke dokter
gigi, 74,0 menjawab tidak pernah. Pertanyaan tentang saat kapan memeriksakan gigi anak, 19,8 menjawab jika ada keluhan di dalam rongga mulut. Pertanyaan
tentang menyikat gigi anak, 44,8 menjawab pernah tetapi jarang menyikatkan gigi anak. Pertanyaan tentang usia mulai menyikat gigi, 64,6 menjawab 2 – 3
tahun. Pertanyaan tentang usia awal membiasakan pakai pasta gigi saat menyikat gigi, 71,9. Pertanyaan tentang penyediaan pasta gigi khusus balita, 85,4
menjawab ya. Pertanyaan tentang merek pasta gigi yang digunakan, diperoleh Dee-dee
sebanyak 10,4, Formula Junior sebanyak 12,5, Kodomo sebanyak 29,2, Pepsodent Junior sebanyak 18,8, Zwitsal sebanyak 7,3, Cusson Kids sebanyak
7,3 dan Pasta Dewasa sebanyak 14,6. Pertanyaan tentang ukuran sikat gigi yang digunakan, 97,9 menjawab ukuran anak. Pertanyaan tentang menelan pasta
gigi saat menyikat gigi, 58,3 menjawab pernah menelan pasta gigi. Pertanyaan tentang memperhatikan keterangan kandungan produk saat membeli, 72,7
menjawab tidak. Setelah dilakukan analisa berdasarkan pertanyaan tindakan tersebut, maka
kita dapat melakukan pengkategorian yang dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi Anak di Taman Kanak-
Kanak Kecamatan Medan Area Tahun 2015
No. Tindakan
Frekuensi n
1 Baik
26 27,1
2 Sedang
69 71,9
3 Buruk
1 1,0
Total 96
100,0
Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tingkat tindakan orang tua sebagian besar berada pada kategori sedang sebanyak 69 orang 71,9 tindakan baik
sebanyak 26 orang 27,1 dan sebanyak 1 orang 1,0 berada pada tingkat tindakan yang buruk.
Universitas Sumatera Utara
70
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kandungan Fluorida F pada Pasta Gigi Anak
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015 di Balai Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Pasta gigi
yang diperiksa adalah pasta gigi yang dibeli dibeberapa tempat di Kota Medan dan merupakan pasta gigi yang sama dengan pasta gigi yang biasa digunakan oleh
anak-anak di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area. Uji kandungan Fluorida F pada pasta gigi dilakukan oleh analis laboratorium kimia dengan
menggunakan Metode SPADNS Spektrophotometer DR 5000. Berdasarkan hasil uji Fluorida F pada pasta gigi anak dapat diketahui
bahwa 1 dari 6 pasta gigi anak yang diteliti mengandung Fluoride F melebihi kadar batas aman untuk anak. Pasta gigi anak yang kadar Fluoride F tinggi
tersebut adalah PGA 5 dengan kadar Fluoride F sebesar 1004 ppm. Hasil yang diperoleh sangat jauh berbeda dari hasil yang diperoleh pada penelitian LKJ
PIRAC. Kandungan Fluoride F disesuaikan dengan SNI 16-4767-1998 dengan batas maksimum yang aman dikonsumsi anak yaitu 1000 ppm. Dengan kadar
fluoride yang tinggi ditambah dengan refleks kebiasaan anak yang menelan pasta gigi, kemungkinan terjadinya fluorosis gigi pada anak sangat besar.
Selain itu diperoleh juga 3 dari 6 pasta gigi yang mengandung fluoride dibawah kadar yang diperbolehkan yaitu 370,6-487,6 ppm. Pasta gigi tersebut
tidak mencukupi kebutuhan kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut. Padahal penggunaan pasta gigi di usia dua tahun sudah mulai dilakukan walaupun dengan
kadar pasta gigi yang dianjurkan hanya sebesar biji kacang polong. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
71
diperlukan mengingat mulut sebagai tempat untuk mengunyah segala makanan dan minuman yang manis sehingga perkembangan bakteri bisa terjadi di dalam
rongga mulut apabila kadar fluoride yang di pasta gigi tidak mencukupi kebutuhan. Untuk menjaga keseimbangan asupan fluorida yang diperlukan dalam
pertumbuhan gigi dan tulang anak, maka Dewan Pangan dan Gizi di Institute of Medicine merekomendasikan asupan fluorida melalui pangan untuk anak-anak
usia 4 – 8 tahun sebesar 1,0 mghari. Kandungan fluorida di dalam makanan dan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan bergantung pada konsentrasi fluorida dalam air tanah tempat tumbuh- tumbuhan tersebut ditanam, misalnya dalam kentang, kapri, tomat, jeruk, apel dan
strauberi terdapat 0,1 mg per kilogram. Konsentrasi fluor pada tanaman teh berkisar antara 3,2-400 mkg, sedangkan seduhannya mengandung fluor sampai
dengan 8,6 mL bergantung pada lama penyeduhan dan jumlah serta jenis teh yang digunakan. Selain itu kandungan fluorida dalam air yang digunakan untuk
mengolah makanan dan minuman juga ikut mempengaruhi kadar fluorida di dalam makanan dan minuman tersebut Besford J, 1996.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh 2 merek pasta gigi yang memenuhi syarat yaitu PGA 1 sebesar 503,6 ppm dan PGA 3 sebesar 565,6
ppm. Hasil tersebut sesuai dengan SNI 16-4767-1998 yang menyatakan kadar fluor yang diperbolehkan dalam pasta gigi anak berkisar 500-1000 ppm. Pasta gigi
diatas sudah memenuhi syarat kadar fluorida, akan tetapi perlu ditinjau kembali dari segi bahan-bahan kimia pembentuk pasta gigi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
72
Pasta gigi merupakan sediaan semi padat yang efektif sebagai medium perawatan yang terdiri dari campuran bahan penggosok, bahan pembersih dan
bahan tambahan yang lainnya. Bahan-bahan ini memiliki fungsi yang berbeda dalam melindungi kebersihan gigi, tetapi jika kadarnya berlebihan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan mulut anak. Bahan kimia yang tidak aman dalam pasta gigi jika dikonsumsi anak yaitu Sodium Lauryl Sulfate SLS
merupakan deterjen sintetis yang terkandung didalam pasta gigi anak yang bila sampai tertelan akan membuat mulut anak terasa kering dan terbakar. Sodium
bikarbonat dan Hydrated silica yaitu bahan yang bersifat abrasif dalam mengurangi plak dan noda, jika berlebihan dapat mengikis lapisan email gigi
anak. Sakarin yaitu bahan penambah rasa untuk memberi kesegaran nafas, jika kadarnya berlebihan anak akan suka menelan pasta gigi sehingga dapat
meningkatkan resiko fluorosis Yoga, 1994.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa kandungan Fluoride F pada pasta gigi anak sebagian besar tidak memenuhi syarat dan hanya dua
pasta gigi yang memenuhi syarat. Penggunaan pasta gigi berfluoride yang sesuai usia dan aman serta pengawasan dan perhatian orang tua juga sangat diperlukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan anak demi masa depan kelak. Pemakaian pasta gigi sudah dapat dimulai pada usia dua tahun. Pada anak
terutama usia dibawah 2 tahun refleks menelan tinggi sehingga sering menelan pasta gigi juga karena pasta gigi anak memiliki rasa. Untuk menghindari fluorosis,
banyaknya pasta gigi yang diberikan pada anak-anak dianjurkan sebesar biji kacang polong American Dental Association, 2014.
Universitas Sumatera Utara
73
5.2 Karakteristik Responden