Hasil Analisis Univariat PEMBAHASAN

48 berdampak pada hubungan keluarga dan bersosialisasi, dan merasa tidak sanggup memenuhi tuntutan praktik klinik yang melebihi daya tahan fisik dan emosi. Sumber stres paling banyak dirasakan pada peringkat kedua berdasarkan penelitian Khateer, 2014 yaitu stres dengan teman sebaya dan kehidupan sehari- hari. Dimana mahasiswa keperawatan Universitas Jordania tahun pertama dan tahun kedua praktik klinik merasa bahwa adanya kompetisi dengan teman sebaya baik di kampus maupun di lingkungan praktik klinik, merasa tertekan terhadap evaluasi yang dilakukan oleh pengajar karena membandingkan dengan mahasiswa lain, tidak mampu bergaul dengan kelompok sebaya saat praktik klinik, dan merasa bahwa praktik klinik berdampak pada kegiatan diluar mereka. Sumber stres paling banyak dirasakan peringkat ketiga pada penelitian Khateer, 2014, yaitu stres disebabkan oleh pengajar dan staf keperawatan ketika mahasiswa sedang menjalani praktik klinik. Mahasiswa keperawatan menggambarkan perasaan mereka yang berhubungan dengan tuntutan tugas-tugas dan beban kerja ketika mereka menjalani praktik klinik Chan, So, Fong, 2009. Sebuah studi yang dilakukan oleh Nolan Ryan, 2008 dikemukakan bahwa mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani praktik klinik dengan waktu kerja yang padat dianggap sebagai sumber stres bagi mahasiswa keperawatan. Mahasiswa merasa kelelahan pada hari-hari libur mereka dan memiliki kesulitan menemukan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mahasiswa keperawatan juga telah melaporkan bahwa mempersiapkan tugas-tugas selama menjalani praktik klinik adalah sebagai stres Shipton, 2002. 49 Selain itu beban kerja, sedikitnya waktu mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas, tuntutan untuk memenuhi harapan profesionalitas sebagai perawat, dan merasa dibawah kendali staf perawat merupakan stres bagi mahasiswa keperawatan ketika menjalani praktik klinik di Rumah Sakit Nolan Ryan, 2008. Penelitian menunjukkan bahwa praktek klinis pada dasarnya adalah stres bagi mahasiswa keperawatan, dan dosenpengajar tampaknya telah menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap stres mahasiswa Kleehammer et al,. 1990 dalam Oermann Gaberson, 1998. Dalam poin ini dibutuhkan pengajar untuk memperhatikan pengalaman stres selama praktik klinik ini untuk membangun dan mendukung proses belajar mahasiswa dalam lingkungan praktik klinik di Rumah Sakit, membangun hubungan kepercayaan dengan mahasiswa, dan memperhatikan perilaku dan tindakan mahasiswa yang dapat menambah stres Oermann Gaberson, 1998.

C. HASIL ANALISIS BIVARIAT

1. Perbandingan Tingkat Stres Angkatan 2012 dan Angkatan 2013 dalam

Menjalani Praktik Klinik di Rumah Sakit Berdasarkan hasil tes statistik dengan menggunakan uji Mann Whitney u test, di dapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat stres yang signifikan antara mahasiswa tahun pertama 2013 dan tahun kedua praktik klinik 2012 dengan hasil uji statistik nilai Zhitung -1.690 dibandingkan dengan -Z tabel -1.96, sehingga Zhitung -1.690 -Ztabel -1.96 dan nilai signifikansi P0.05. adapun hasil menunjukan mahasiswa tahun kedua mean 2.05 SD 0.218 memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa tahun pertama 50 mean 1.59 SD 0.494. Yang mana hal tersebut disebabkan karena mahasiswa tahun kedua praktik klinik angkatan 2012 telah menjalankan praktik klinik lebih lama maka frekuensi mereka untuk mengalami stres pun akan lebih banyak daripada mahasiswa tahun pertama praktik klinik angkatan 2013 yang baru menjalankan praktik klinik pertama mereka. Selain itu alasan lain yang memungkinkan mahasiswa tahun kedua memiliki tingkat stres lebih tinggi adalah kewajiban profesionalitas mahasiswa ketika menjalani praktik klinik di rumah sakit lebih besar, karena teman sejawat atau staf keperawatan lainnya beranggapan bahwa mahasiswa yang telah menjalani praktik klinik sampai pada tahun kedua memiliki pengetahuan dan skil yang lebih banyak mengenai asuhan keperawatan dan merawat pasien. Terbebaninya dengan tugas-tugas laporan dan asuhan keperawatan yang semakin banyak untuk dikerjakan merupakan bagian dari penyebab stres yang lebih tinggi pada mahasiswa tahun kedua praktik klinik. Selain itu adapula tanggung jawab serta beban kerja yang besar ketika praktik di Rumah Sakit yang diberikan pada mahasiswa tahun kedua praktik klinik lebih besar sedangkan mereka merasa harus mampu mengembani tanggung jawab tersebut. Dan beberapa studi mengatakan bahwa mahasiswa tahun pertama hanya menunjukan tingkat kecemasan yang tinggi saja dari pada mahasiswa tahun kedua praktik klinik yang menunjukan tingkat stres lebih tinggi dari pada mahasiswa tahun pertama praktik klinik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chiang, Vico 2012 di Politeknik Ilmu Keperawatan Hongkong, bahwa mahasiswa Keperawatan tahun kedua praktik klinik lebih memiliki tingkat stres yang tinggi dibandingkan 51 dengan mahasiswa tahun pertama praktik klinik dan terdapat perbedaan tingkat stres yang signifikan yang terjadi antara keduanya dimana mahasiswa tahun pertama mean 1.86 SD 0.43 dan mahasiswa tahun kedua mean 2.26 SD 0.48 Ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara tahun 1 dan tahun ke 2 distres mahasiswa secara keseluruhan yang dirasakan yang mana tahun kedua lebih besar dari tahun pertama praktik klinik P 0,001. Lain hal nya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nicolas et al, 2013 di Universitas Murcia dengan judul penelitian nya Stress perception in Nursing students facing their clinical practices, bahwa tingkat stres pada mahasiswa tahun pertama lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa tahun kedua praktik klinik, hal ini dikarenakan kurangnya pengalaman mahasiswa tahun pertama ketika menjalani pendidikan di rumah sakit, sehingga menimbulkan kecemasan ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, takut akan membuat kesalahan, kurang memiliki skill yang cukup, serta takut akan menyakiti pasien dan diri sendiri.

D. KETERBATASAN PENELITIAN

1. Desain penelitian ini adalah menggunakan desain cross sectional yang hanya mengukur satu kali dalam satu waktu. 2. Penelitian ini hanya mengukur tentang pengalaman stres mahasiswa keperawatan dalam menjalani praktik klinik di Rumah sakit tanpa mengukur tentang koping yang dilakukan mahasiswa untuk mengurangi stres mahasiswa ketika menjalani praktik klinik. 3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner karena dapat memperoleh data yang banyak dalam waku singkat, nanmun penggunaan