Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Stres

1. Pengertian Stres

Kata stres memiliki banyak arti dalam kehidupan modern saat ini. Wijono 2006, Stres adalah reaksi alami tubuh untuk mempertahankan diri dari tekanan secara psikis. Tubuh manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan merespon gangguan psikis ini. Tujuannya agar manusia tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya. Kondisi ini jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaan takut dan tegang. Stres adalah reaksi dari tubuh respons terhadap lingkungan yang dapat memproteksi diri kita yang juga merupakan bagian dari sistem pertahanan yang membuat kita tetap hidup, stres adalah kondisi yang tidak menyenangkan di mana manusia melihat adanya tuntutan dalam suatu situasi sebagai beban atau di luar batasan kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan tersebut Nasir, 2011. Menurut Durand,2006 Stres merupakan respon fisiologis tubuh terhadap stresor, yaitu kejadian atau perubahan apa pun yang membutuhkan adaptasi. Stres adalah suatu keadaan di mana beban yang dirasakan seseorang tidak sepadan dengan kemampuan untuk mengatasi beban ini Slamet, 2003. 10 Istilah stres atau ketegangan dikemukakan oleh Hans dan Selye yang mendefinisikan Stress sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya Sehnert, 1981 dalam Prawitasari, 2011.

2. Jenis Stres

Menurut Kurniawati 2013 terdapat 2 jenis stres antara lain adalah :

a. Eustres

adalah stres positif yang terjadi ketika tingkatan stres cukup tinggi untuk memotivasi agar bertindak untuk mencapai sesuatu eustres adalah stres yang baik yang menguntungkan kesehatan seperti latihan fisik.

b. Distres

adalah stres negatif yang terjadi ketika tingkatan stres terlalu tinggi atau terlalu rendah dan tubuh mulai menanggapi stresor dengan negatif. Distres dilain pihak merupakan stres yang mengganggu kesehatan dan sering menyebabkan ketidakseimbangan antara tuntutan stres dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan. 11

3. Tahapan Stres

Menurut Amberg 1979 dalam Sunaryo, 2004, bahwa tahapan stres sebagai berikut : a. Stres tahap pertama paling ringan, yaitu stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki, dan penglihatan menjadi tajam. b. Stres tahap kedua, yaitu stres yang disertai keluhan, seperti bangun pagi tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung atau perut tidak nyaman bowel discomfort, jantung berdebar, otot tengkuk, dan panggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai. c. Stres tahap ketiga, yaitu tahapan stres dengan keluhan, seperti defekasi tidak teratur kadang-kadang diare, otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali middle insomnia, bangun terlalu pagi dan sulit tidur kembai late insomnia, koordinasi tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan. d. Stres tahap keempat, yaitu tahapan stres dengan keluhan, seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari loyo, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi daya ingat menurun, serta timbul ketakutan dan kecemasan.