Karet Remah Penentuan Kualitas Karet Remah

lateks ini juga disebut protoplasma. Lateks juga didefenisikan sebagai system fosfolipida yang terdispersi dalam serum. Lateks merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk pembuatan karet remah. Bahan baku lateks Havea Brasiliensis adalah sistem koloid yang kompleks, terdiri dari partikel karet dan zat lain yang terdipersi dalam cairan.

2.3. Karet Remah

Karet remah atau crumb rubber adalah produk karet alam yang relative baru. Dalam perdagangan dikenal dengen sebutan “karet sperelatif baru”, karena penentuan kualitas atua penjenisannya dilaksanakan secara teknis dengan analisa yang teliti di laboratorium dan dengan menggunakan perlengkapan analisis yang mutakhir. Dengan pengolahan karet remah diperoleh beberapa keuntungan yaitu proses pengolahannya lebih cepat, produk lebih bersih dan lebih seragam dan penyajiannya lebih menarik. Karet spesifikasi teknis adalah jenis produk karet : a. Yang diperdagangkan dengan spesifikasi mutu teknis dengan bermacam – macam karakteristik anatara lain : SIR 5 CV, SIR 5 LV, SIR 5 L, SIR 5, SIR 10, SIR 20 dan SIR 50. b. Yang diperdagangkan dengan bentuk bongkah berukuran 28 x 14 x 6,5 inci 3 atau 70 cm x 35 x 16,25 cm dengan bobot 33,3 kg, 34 kg, dan 35 kg per bongkah, terbungkus rapi dengan plastic polietin setebal 0,03 mm dengan titik Universitas Sumatera Utara pelunakan 108 o C, berat jenis specific gravity 0,92 dan bebas dari macam – macam pelapis coating. Berbagai bahan olah karet dapat diolah menjadi karet remah. Dalam pengolahan karet remah digolongkan dua macam bahan baku, yaitu lateks kebun dan lump serta gumpalan mutu rendah. Proses pengolahan karet remah dapat dilaksanakan dengan bermacam – macam prosesing.

a. Penentuan Kualitas Karet Remah

Tiap jenis kualitas karet remah mempunyai standar tertentu. Klasifikasi kualitas dilaksanakan menurut cara – cara baru dengan penggolongan berdasarkan ciri – ciri teknis. Yang menjadi dasar spesifikasi teknis adalah kadar beberapa zat dan unsur – unsur tertentu yang terdapat dalam karet yang berpengaruh terhadap sifat akhir produk yang dibuat dari karet. Unsur – unsur dalam penetapan kualitas secara spesifikasi teknis adalah : 1. Kadar kotoran dirt content Kadar kotoran menjadi dasar pokok dan kriterium terpenting dalam spesifikasi, karena kadar kotoran sangat besar pengaruhnya terhadap ketahanan retak dan kelenturan barang – barang dari karet. 2. Kadar abu ash content Penentuan kadar abu dimaksudkan untuk melindungi konsumen .terhadap penambahan bahan – bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan. Universitas Sumatera Utara 3. Kadar zat menguap volatile content Penentuan kadar zat menguap ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa karet yang disajikan cukup kering. Selain penentuan ketiga bahan tersebut di atas, masih dianalisis juga kadar tembaga, mangan, dan nitrogen. Pada akhirnya hasil spesifikasi teknis disimpulkan dalam suatu standar yaitu Standar Indonesia Rubber SIR.