METODOLOGI PENELITIAN Drs. Syahyunan, M.Si

57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Akademi Pariwisata Medan di Jalan RS. Haji No. 12 Medan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2009 sampai dengan bulan September 2009. III.2. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode sensus yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, menurut Umar 2003, “Studi Kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono 2006, penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen, adapun sifat penelitian ini adalah explanatory research yaitu menguraikan dan menjelaskan pengujian hipotesis mengenai konsep baru atau pencarian sebab akibat antar variabel. III.3. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh dosen di Akademi Pariwisata Medan yang berjumlah 42 orang. Universitas Sumatera Utara Menurut Arikunto 2005, “jika jumlah subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik semua subjeknya diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, karena subjeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi”. III.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara interview kepada pihak yang berhak dan berwenang memberikan data dan informasi sehubungan dengan penelitian ini. b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada dosenstaf pengajar di Akademi Pariwisata Medan yang menjadi responden penelitian. c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen yang relevan dan mendukung penelitian yaitu: sejarah singkat, struktur organisasi dan hasil rekapitulasi absensi mengajar. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer diperoleh dari wawancara interview dan daftar pertanyaan questionaire. b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi. Universitas Sumatera Utara III.6. Identifikasi Variabel, Definisi Operasional Variabel dan Model Analisis Data Hipotesis Pertama III.6.1. Identifikasi Variabel Dalam hipotesis pertama, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel independenvariabel bebas X yaitu terdiri dari Semangat Kerja X1, Disiplin Kerja X2 2. Variabel dependenvariabel terikat Y yaitu Produktivitas Kerja Y1 Tabel III.1 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Defenisi Indikator Pengukuran 1. Semangat Kerja X 1 Sikap dari individu ataupun sekelompok orang terhadap kesukarelaannya untuk bekerjasama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh 1. Frekuensi kehadiran 2. Kegairahan 3. Tanggung jawab 4. Empati terhadap pekerjaan 5. Tingkat kerjasama Skala Likert 2. Disiplin Kerja X 2 Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya 1. Datang tepat waktu, tertib, teratur 2. Cara berbusana 3. Kerapian dalam bekerja 4. Mampu menghasilkan pekerjaan yang memuaskan 5. Kemampuan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan Skala Likert 3. Produktivitas Kerja Y 1 Kemampuan seseorang untuk menghasilkan barang jasa dengan menggunakan berbagai sumber produksi sesuai dengan mutu kualitas dan jangka waktu yang telah ditetapkan perusahaan 1. Kepuasan kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas 4. Orientasi kerja 5. Kemampuan memanfaatkan perangkat yang tersedia Skala Likert Universitas Sumatera Utara III.6.2. Model Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut : 1 ˆ Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e di mana : 1 ˆ Y = Produktivitas kerja X 1 = Semangat Kerja X 2 = Disiplin Kerja a = Konstanta b 1- b 2 = Koefisien regresi variabel e = erorr of term variabel yang tidak terungkap Pengujian statistik dengan metode regresi berganda. Langkah-langkah yang digunakan dalam model analisis regresi berganda adalah melakukan uji signifikasi yaitu : 1. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak uji F Menerima Ho jika F hitung F tabel , maka H dan H 1 ditolak, atau sebaliknya menolak Ho jika F hitung F tabel , maka H o dan menerima H 1 . Hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. 2. Melakukan uji parsial uji t untuk melihat pengaruh secara parsial masing‐masing variabel bebasnya terhadap variabel terikat. Tingkat kepercayaan adalah 95 dan level pengujian yang di gunakan α = 5 apabila nilai t hitung t tabel maka H o diterima dan H 1 Universitas Sumatera Utara ditolak, hal ini berarti bahwa variabel‐variabel bebasnya secara serempak tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya apabila nilai t hitung ≤ t tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel‐ variabel terikatnya. H : b 1 , b 2 = 0 Disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0 Disiplin Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan. III.7. Identifikasi Variabel, Definisi Operasional Variabel dan Model Analisis Data Hipotesis Kedua III.7.1. Identifikasi Variabel Dalam hipotesis kedua, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel independenvariabel bebas X yaitu terdiri dari kepemimpinan X 1 , iklim organiasi X 2 2. Variabel dependenvariabel terikat Y yaitu semangat kerja Y 2 Universitas Sumatera Utara Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Defenisi Indikator Pengukuran 1. Kepemimpinan X 1 Sifat, karakter, atau cara seseorang dalam upaya membina dan menggerakkan seseorang atau sekelompok orang agar mereka bersedia, komitmen dan setia untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. 1. Inovatif 2. Komunikatif 3. Mampu memotivasi 4. Mampu mengawasi Skala Likert 2. Iklim Organisasi X 2 Iklim organisasi merupakan lingkungan internal yang mewakili faktor-faktor dalam organisasi yang menciptakan kultur dan lingkungan sosial dimana aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan berlangsung”. 1. Beban kerja 2. Tingkat keserasian kerja 3. Ketersediaan perangkat kerja 4. Peraturan yang jelas 5. Hubungan kerja antar pegawai Skala Likert 3. Semangat Kerja Y 2 Sikap dari individu ataupun sekelompok orang terhadap kesukarelaannya untuk bekerjasama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh 1. Frekuensi kehadiran 2. Kegairahan 3. Tanggung jawab 4. Empati terhadap pekerjaan 5. Tingkat kerjasama Skala Likert III.7.2. Model Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut : 2 ˆ Y = a + b 1 X 1 + b 1 X 2 + e Universitas Sumatera Utara di mana : 2 ˆ Y = Semangat Kerja X 1 = Kepemimpinan X 2 = Iklim Organisasi a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien regresi variabel e = erorr of term variabel yang tidak terungkap Pengujian statistik dengan metode regersi berganda. Langkah-langkah yang digunakan dalam model analisis regresi berganda adalah melakukan uji signifikasi yaitu : 1. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak uji F Menerima Ho jika F hitung F tabel , maka H dan H 1 ditolak, atau sebaliknya menolak Ho jika F hitung F tabel , maka H o dan menerima H 1 . Hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. 2. Melakukan uji parsial uji t untuk melihat pengaruh secara parsial masing‐masing variabel bebasnya terhadap variabel terikat. Tingkat kepercayaan adalah 95 dan level pengujian yang di gunakan α = 5 apabila nilai t hitung t tabel maka H o diterima dan H 1 ditolak, hal ini berarti bahwa variabel‐variabel bebasnya secara serempak tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya apabila nilai t hitung ≤ t tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel‐ variabel terikatnya. Universitas Sumatera Utara H : b 1 ,b 2 = 0, Iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan H a : b 1 ,b 2 ≠ 0, Iklim organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan. III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen III.8.1. Uji Validitas Instrumen Arikunto 2005 mengemukakan tujuan uji coba berhubungan dengan pengelolaan tujuan lain adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan yaitu informasi mengenai sudah dan belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi syarat. Nazir 2003 menyatakan reliabilitas dan validitas mencakup mutu seluruh proses pengumpulan data sejak konsep disiapkan sampai kepada data siap untuk dianalisa. Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya, dengan alat uji validitas. Uji validitas dilakukan pada instansi sejenis yaitu Akademi Pariwisata dan Perhotelan APP Dharma Agung Medan yang beralamat di Jl.TD. Pardede no. 21 Medan sebanyak 30 orang dosen. Menurut Arikunto 2005, bahwa jumlah responden untuk uji coba adalah antara 15-50 responden. Responden dalam uji coba validitas tidak diikutkan dengan sebagai responden dalam penelitian ini. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS Versi 15.0, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika Universitas Sumatera Utara angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N =30 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah 0,361. Berdasarkan pengujian validitas instrumen, nilai corrected item-total correlation bernilai positif dan di atas nilai r tabel 0,361 yang artinya semua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Berikut dijelaskan satu persatu hasil pengujian validitas instrumen penelitian untuk masing-masing variabel yang diteliti. Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Semangat Kerja Validitas Instrumen No. Indikator Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1. Jumlah presentase kehadiran dalam satu bulan 0.90 Valid 2. Tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan 0.91 Valid 3. Keharmonisan hubungan antar sesama pengajar 0.69 Valid 4. Kemudahan atas kerjasama antar sesama pengajar 0.60 Valid 5. Kegairahan kerja para staf pengajar 0.78 Valid 6. Perhatian para pengajar terhadap kebersihan area 0.90 Valid 7. Dukungan tata cahaya di ruang belajar 0.91 Valid 8. Dukungan sirkulasi udara di ruang belajar 0.69 Valid 9. Situasi dan kondisi pekerjaan saat ini 0.60 Valid 10. Kenyamanan dalam bekerja 0.78 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah Tabel III.3 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel semangat kerja tidak lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan Universitas Sumatera Utara hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel semangat kerja telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja Validitas Instrumen No. Indikator Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1. Kedudukan disiplin waktu dalam hal kehadiran kerja 0.79 Valid 2. Kedudukan disiplin waktu dalam hal kehadiran mengajar 0.79 Valid 3. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pengajaran 0.86 Valid 4. Disiplin terhadap jam pulang merupakan hal yang tepat 0.80 Valid 5. Ketersediaan sarana penunjang proses belajar mengajar 0.79 Valid 6. Kebersihan dalam menggunakan sarana penunjang belajar mengajar 0.86 Valid 7. Kepuasan kerja pegawai atas kerja yang telah dilakukan 0.57 Valid 8. Kemudahan cara kerja yang telah ditetapkan organisasi 0.66 Valid 9. Pemberian beban diluar mengajar seperti bimbingan 0.56 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah Tabel III.4 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel disiplin kerja tidak lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel disiplin kerja telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Produktivitas Kerja Validitas Instrumen No. Indikator Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1. Pencapaian target penyelesaian jumlah pekerjaan yang telah ditetapkan 0.59 Valid 2. Ketepatan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai 0.63 Valid 3. Ketelitian hasil kerja para pegawai 0.87 Valid 4. Kebiasaan menunda pekerjaan oleh pegawai 0.91 Valid 5. Kepatuhan terhadap mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh organisasi 0.84 Valid 6. Inisiatif pegawai guna perbaikan hasil kerja dimasa mendatang 0.88 Valid 7. Apresiasi pegawai terhadap pimpinan 0.89 Valid 8. Apresiasi pegawai terhadap sesama pegawai 0.74 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah Tabel III.5 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel produktivitas kerja tidak lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.5 di atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel produktivitas kerja pegawai telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Tabel III.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan Validitas Instrumen No. Indikator Corrected Item- Total Correlation Keterangan Universitas Sumatera Utara 1. Kemampuan pimpinan dalam inovasi untuk pengembangan sistem manajemen kearah yang lebih efektif dan efisien 0.84 Valid 2. Kemampuan pimpinan dalam berkomunikasi, baik di dalam maupun di luar organisasi 0.78 Valid 3. Kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada pegawai yang tersedia di lembaga 0.59 Valid 4. Kemampuan pimpinan dalam mengendalikan roda organisasi sebagai fungsi pengawasan 0.91 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah Tabel III.6 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel kepemimpinan tidak lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.6 di atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel kepemimpinan telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Iklim Organisasi No. Indikator Validitas Instrumen Universitas Sumatera Utara Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1. Dampak beban kerja terhadap aktivitas kerja pegawai 0.75 Valid 2. Kesesuaian antara kebutuhan dengan fasilitas yang tersedia 0.80 Valid 3. Interaksi lembaga dengan stakeholder atau pengguna jasa pada saat sekarang 0.56 Valid 4. Dukungan rekan sejawat dalam penyelesaian pekerjaan 0.87 Valid 5. Kejelasan peraturan yang diterapkan oleh lembaga 0.87 Valid 6. Frekuensi konflik akibat kebijakan kerja yang ditetapkan pimpinan 0.75 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah Tabel III.7 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel iklim organisasi tidak lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.7 di atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel iklim organisasi telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. III.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen Jika alat ukur sudah dinyatakan valid maka selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Umar 2003 mengatakan reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan internal Universitas Sumatera Utara consistency atau derajat ketetapan jawaban responden dengan teknik belah dua split half. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya skor total kelompok ganjil dikorelasikan dengan skor total kelompok genap. Untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut telah reliabel, maka dilakukanlah pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha 0,6 Gozali, 2005. Untuk uji reliabilitas variabel penelitian ditunjukkan pada Tabel III.8. berikut. Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas Instrumen No Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan 1. Semangat kerja 0.92 Reliabel 2. Disiplin kerja 0.90 Reliabel 3. Produktivitas kerja 0.92 Reliabel 4. Kepemimpinan 0.79 Reliabel 5. Iklim organisasi 0.86 Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s pada seluruh variabel penelitian lebih besar dari 0,6 dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi kriteria reliabilitas sebagai alat pengumpul data. III.9. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda III.9.1. Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh sebab itu Santoso 2001 menyatakan “Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji Normality Plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”. Uji normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan normal. III.9.2. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Menurut Ghozali 2005 bahwa “jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal”. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinearitas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Menurut Santoso 2003 uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005 bahwa “salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen “Uji Glejser” dengan menggunakan SPSS, apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut Abs Ut, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN