57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Akademi Pariwisata Medan di Jalan RS. Haji No. 12 Medan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2009 sampai dengan bulan
September 2009.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode sensus yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, menurut Umar 2003,
“Studi Kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan
dan kondisi masa lalunya”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono 2006, penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel independen, adapun sifat penelitian ini adalah explanatory research yaitu menguraikan dan menjelaskan pengujian hipotesis mengenai konsep baru atau
pencarian sebab akibat antar variabel.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh dosen di Akademi Pariwisata Medan
yang berjumlah 42 orang.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Arikunto 2005, “jika jumlah subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik semua subjeknya diteliti, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, karena subjeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi”.
III.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Wawancara interview kepada pihak yang berhak dan berwenang memberikan data dan informasi sehubungan dengan penelitian ini.
b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada dosenstaf pengajar di
Akademi Pariwisata Medan yang menjadi responden penelitian. c.
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen yang relevan dan mendukung penelitian yaitu: sejarah singkat, struktur
organisasi dan hasil rekapitulasi absensi mengajar. III.5.
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Data primer diperoleh dari wawancara interview dan daftar pertanyaan questionaire.
b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
III.6. Identifikasi Variabel, Definisi Operasional Variabel dan Model Analisis
Data Hipotesis Pertama III.6.1.
Identifikasi Variabel
Dalam hipotesis pertama, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel independenvariabel bebas X yaitu terdiri dari Semangat Kerja X1,
Disiplin Kerja X2 2.
Variabel dependenvariabel terikat Y yaitu Produktivitas Kerja Y1 Tabel III.1
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel Defenisi
Indikator Pengukuran
1. Semangat Kerja
X
1
Sikap dari individu ataupun sekelompok orang
terhadap kesukarelaannya untuk bekerjasama agar
dapat mencurahkan kemampuannya secara
menyeluruh 1.
Frekuensi kehadiran 2.
Kegairahan 3.
Tanggung jawab 4.
Empati terhadap pekerjaan 5.
Tingkat kerjasama Skala Likert
2. Disiplin Kerja
X
2
Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat
terhadap peraturan- peraturan yang berlaku,
baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya
1. Datang tepat waktu, tertib,
teratur 2.
Cara berbusana 3.
Kerapian dalam bekerja 4.
Mampu menghasilkan pekerjaan yang
memuaskan 5.
Kemampuan mengikuti cara kerja yang ditentukan
oleh perusahaan Skala Likert
3. Produktivitas
Kerja Y
1
Kemampuan seseorang untuk menghasilkan
barang jasa dengan menggunakan berbagai
sumber produksi sesuai dengan mutu kualitas dan
jangka waktu yang telah ditetapkan perusahaan
1. Kepuasan kerja
2. Kuantitas kerja
3. Ketepatan waktu dalam
penyelesaian tugas 4.
Orientasi kerja 5.
Kemampuan memanfaatkan perangkat
yang tersedia Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.6.2. Model Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut :
1
ˆ
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
di mana :
1
ˆ Y = Produktivitas kerja
X
1
= Semangat Kerja X
2
= Disiplin Kerja a =
Konstanta b
1-
b
2
= Koefisien regresi variabel e =
erorr of term variabel yang tidak terungkap Pengujian statistik dengan metode regresi berganda. Langkah-langkah yang
digunakan dalam model analisis regresi berganda adalah melakukan uji signifikasi yaitu :
1. Kriteria
pengujian hipotesis untuk uji serempak uji F Menerima Ho jika F
hitung
F
tabel
, maka
H dan H
1
ditolak, atau sebaliknya menolak Ho jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
dan menerima
H
1
. Hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.
2. Melakukan
uji parsial uji t untuk melihat pengaruh secara parsial masing‐masing variabel
bebasnya terhadap variabel terikat. Tingkat kepercayaan adalah 95 dan level pengujian
yang di gunakan α = 5 apabila nilai t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
1
Universitas Sumatera Utara
ditolak, hal ini berarti bahwa variabel‐variabel bebasnya secara serempak tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya apabila
nilai t
hitung
≤ t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
1
diterima hal ini berarti bahwa variabel bebasnya
secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel‐ variabel
terikatnya.
H : b
1
, b
2
= 0 Disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai di Akademi Pariwisata Medan H
1
: b
1
, b
2
≠ 0 Disiplin Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan.
III.7. Identifikasi Variabel, Definisi Operasional Variabel dan Model Analisis
Data Hipotesis Kedua III.7.1.
Identifikasi Variabel
Dalam hipotesis kedua, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel independenvariabel bebas X yaitu terdiri dari kepemimpinan X
1
, iklim organiasi X
2
2. Variabel dependenvariabel terikat Y yaitu semangat kerja Y
2
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel Defenisi
Indikator Pengukuran
1. Kepemimpinan
X
1
Sifat, karakter, atau cara seseorang dalam upaya
membina dan menggerakkan seseorang atau sekelompok
orang agar mereka bersedia, komitmen dan setia untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. 1.
Inovatif 2.
Komunikatif 3.
Mampu memotivasi
4. Mampu mengawasi
Skala Likert
2. Iklim Organisasi
X
2
Iklim organisasi merupakan lingkungan internal yang mewakili
faktor-faktor dalam organisasi yang menciptakan kultur dan
lingkungan sosial dimana aktivitas-aktivitas pencapaian
tujuan berlangsung”. 1.
Beban kerja 2.
Tingkat keserasian kerja
3. Ketersediaan
perangkat kerja 4.
Peraturan yang jelas
5. Hubungan kerja
antar pegawai Skala Likert
3. Semangat Kerja
Y
2
Sikap dari individu ataupun sekelompok orang terhadap
kesukarelaannya untuk bekerjasama agar dapat
mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh
1. Frekuensi
kehadiran 2.
Kegairahan 3.
Tanggung jawab 4.
Empati terhadap pekerjaan
5. Tingkat kerjasama
Skala Likert
III.7.2. Model Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut :
2
ˆ
Y = a + b
1
X
1
+ b
1
X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
di mana :
2
ˆ Y
= Semangat Kerja X
1
= Kepemimpinan
X
2
= Iklim Organisasi a =
Konstanta b
1
, b
2
= Koefisien regresi variabel e =
erorr of term variabel yang tidak terungkap Pengujian statistik dengan metode regersi berganda. Langkah-langkah yang
digunakan dalam model analisis regresi berganda adalah melakukan uji signifikasi yaitu :
1. Kriteria
pengujian hipotesis untuk uji serempak uji F Menerima Ho jika F
hitung
F
tabel
, maka
H dan H
1
ditolak, atau sebaliknya menolak Ho jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
dan menerima
H
1
. Hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.
2. Melakukan
uji parsial uji t untuk melihat pengaruh secara parsial masing‐masing variabel
bebasnya terhadap variabel terikat. Tingkat kepercayaan adalah 95 dan level pengujian
yang di gunakan α = 5 apabila nilai t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
1
ditolak, hal ini berarti bahwa variabel‐variabel bebasnya secara serempak tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya apabila
nilai t
hitung
≤ t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
1
diterima hal ini berarti bahwa variabel bebasnya
secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel‐ variabel
terikatnya.
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
,b
2
= 0, Iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap semangat kerja
pegawai di Akademi Pariwisata Medan H
a
: b
1
,b
2
≠ 0, Iklim organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja
pegawai di Akademi Pariwisata Medan.
III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
III.8.1. Uji Validitas Instrumen
Arikunto 2005 mengemukakan tujuan uji coba berhubungan dengan pengelolaan tujuan lain adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas instrumen
yang digunakan yaitu informasi mengenai sudah dan belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi syarat.
Nazir 2003 menyatakan reliabilitas dan validitas mencakup mutu seluruh proses pengumpulan data sejak konsep disiapkan sampai kepada data siap untuk
dianalisa. Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya, dengan alat uji validitas. Uji validitas dilakukan pada instansi sejenis
yaitu Akademi Pariwisata dan Perhotelan APP Dharma Agung Medan yang beralamat di Jl.TD. Pardede no. 21 Medan sebanyak 30 orang dosen. Menurut
Arikunto 2005, bahwa jumlah responden untuk uji coba adalah antara 15-50 responden. Responden dalam uji coba validitas tidak diikutkan dengan sebagai
responden dalam penelitian ini. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS Versi
15.0, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika
Universitas Sumatera Utara
angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N
=30 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah 0,361. Berdasarkan pengujian validitas instrumen, nilai corrected item-total
correlation bernilai positif dan di atas nilai r tabel 0,361 yang artinya semua butir pertanyaan dapat dikatakan valid.
Berikut dijelaskan satu persatu hasil pengujian validitas instrumen penelitian untuk masing-masing variabel yang diteliti.
Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Semangat Kerja
Validitas Instrumen No. Indikator
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1. Jumlah presentase kehadiran dalam satu bulan
0.90 Valid
2. Tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan
0.91 Valid
3. Keharmonisan hubungan antar sesama pengajar
0.69 Valid
4. Kemudahan atas kerjasama antar sesama pengajar
0.60 Valid
5. Kegairahan kerja para staf pengajar
0.78 Valid
6. Perhatian para pengajar terhadap kebersihan area
0.90 Valid
7. Dukungan tata cahaya di ruang belajar
0.91 Valid
8. Dukungan sirkulasi udara di ruang belajar
0.69 Valid
9. Situasi dan kondisi pekerjaan saat ini
0.60 Valid
10. Kenyamanan dalam bekerja
0.78 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Tabel III.3 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel semangat kerja tidak
lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek
pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel semangat kerja telah
memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.
Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja
Validitas Instrumen No. Indikator
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1. Kedudukan disiplin waktu dalam hal kehadiran kerja
0.79 Valid
2. Kedudukan disiplin waktu dalam hal kehadiran
mengajar 0.79
Valid 3.
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pengajaran 0.86
Valid 4.
Disiplin terhadap jam pulang merupakan hal yang tepat 0.80
Valid 5.
Ketersediaan sarana penunjang proses belajar mengajar 0.79
Valid 6.
Kebersihan dalam menggunakan sarana penunjang belajar mengajar
0.86 Valid
7. Kepuasan kerja pegawai atas kerja yang telah dilakukan
0.57 Valid
8. Kemudahan cara kerja yang telah ditetapkan organisasi
0.66 Valid
9. Pemberian beban diluar mengajar seperti bimbingan
0.56 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Tabel III.4 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel disiplin kerja tidak
lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek
pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.4 di atas, maka
dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel disiplin kerja telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Produktivitas Kerja
Validitas Instrumen No. Indikator
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1. Pencapaian target penyelesaian jumlah pekerjaan yang
telah ditetapkan 0.59
Valid 2.
Ketepatan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai 0.63
Valid 3.
Ketelitian hasil kerja para pegawai 0.87
Valid 4.
Kebiasaan menunda pekerjaan oleh pegawai 0.91
Valid 5.
Kepatuhan terhadap mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh organisasi
0.84 Valid
6. Inisiatif pegawai guna perbaikan hasil kerja dimasa
mendatang 0.88
Valid 7.
Apresiasi pegawai terhadap pimpinan 0.89
Valid 8.
Apresiasi pegawai terhadap sesama pegawai 0.74
Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Tabel III.5 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel produktivitas kerja
tidak lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai
objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.5 di
atas, maka dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel produktivitas kerja pegawai telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data penelitian.
Tabel III.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Validitas Instrumen No. Indikator
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
1. Kemampuan pimpinan dalam inovasi untuk
pengembangan sistem manajemen kearah yang lebih efektif dan efisien
0.84 Valid
2. Kemampuan pimpinan dalam berkomunikasi, baik di
dalam maupun di luar organisasi 0.78
Valid 3.
Kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada pegawai yang tersedia di lembaga
0.59 Valid
4. Kemampuan pimpinan dalam mengendalikan roda
organisasi sebagai fungsi pengawasan 0.91
Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Tabel III.6 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel kepemimpinan tidak
lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek
pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.6 di atas, maka
dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel kepemimpinan telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian.
Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Iklim Organisasi
No. Indikator Validitas Instrumen
Universitas Sumatera Utara
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1. Dampak beban kerja terhadap aktivitas kerja pegawai
0.75 Valid
2. Kesesuaian antara kebutuhan dengan fasilitas yang
tersedia 0.80
Valid 3.
Interaksi lembaga dengan stakeholder atau pengguna jasa pada saat sekarang
0.56 Valid
4. Dukungan rekan sejawat dalam penyelesaian pekerjaan
0.87 Valid
5. Kejelasan peraturan yang diterapkan oleh lembaga
0.87 Valid
6. Frekuensi konflik akibat kebijakan kerja yang
ditetapkan pimpinan 0.75
Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Tabel III.7 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel iklim organisasi tidak
lebih kecil dari 0,361 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95 atau alpha = 0,05 yang didasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek
pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel III.7 di atas, maka
dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel iklim organisasi telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian.
III.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Jika alat ukur sudah dinyatakan valid maka selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Umar 2003 mengatakan reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan internal
Universitas Sumatera Utara
consistency atau derajat ketetapan jawaban responden dengan teknik belah dua split half. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya skor total kelompok ganjil dikorelasikan dengan skor total kelompok genap.
Untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut telah reliabel, maka dilakukanlah pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program
SPSS. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki
koefisien Cronbach’s alpha 0,6 Gozali, 2005. Untuk uji reliabilitas variabel penelitian ditunjukkan pada Tabel III.8. berikut.
Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas Instrumen No
Variabel Nilai Cronbach Alpha
Keterangan
1. Semangat kerja
0.92 Reliabel
2. Disiplin kerja
0.90 Reliabel
3. Produktivitas kerja
0.92 Reliabel
4. Kepemimpinan
0.79 Reliabel
5. Iklim organisasi
0.86 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas
menunjukkan alpha cronbach’s pada seluruh variabel penelitian lebih besar dari 0,6 dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa seluruh instrumen yang digunakan
dalam penelitian telah memenuhi kriteria reliabilitas sebagai alat pengumpul data.
III.9. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda
III.9.1. Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F
diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh sebab itu Santoso 2001 menyatakan “Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau
mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji Normality Plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”.
Uji normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data
bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan normal.
III.9.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Menurut Ghozali 2005 bahwa “jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal”. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat
multikolinearitas.
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Menurut Santoso 2003 uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005 bahwa “salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen
“Uji Glejser” dengan menggunakan SPSS, apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut Abs Ut, maka
ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN