71 bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel, dan tahan pada kisaran alat
yang dianalisis Gandjar dan Rohman, 2008.
2.8.1 Kecermatan akurasi
Kecermatan adalah metode dapat menghasilkan nilai rata-rata mean yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen
perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Perolehan kembali dapat ditemukan dengan membuat sampel plasebo
eksipien obat, cairan biologis, ditambahkan analit dengan konsentrasi tertentu biasanya 80 sampai 120 dari kadar analit yang diperkirakan kemudian
dianalisis dengan metode konsentrasi yang akan divalidasi Harmita, 2004. Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo maka dapat
dipakai metode adisi. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu
dianalisis dengan metode tersebut Harmita, 2004.
2.8.2 Ketepatan presisi
Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diperlihatkan sebagai simpangan baku relatif Relative Standard Deviation, RSD
dari sejumlah sampel yang berbeda secara statistik Gandjar dan Rohman, 2008. Dalam analisis, nilai RSD antara 1-2 biasanya dipersyaratkan untuk
senyawa-senyawa aktif dalam jumlah banyak sedangkan untuk senyawa-senyawa dengan kadar kecil RSD-nya berkisar antara 5-15 Gandjar dan Rohman, 2008.
2.8.2 Batas Deteksi Limit of Detection, LOD dan Batas Kuantitasi Limit of
Quantitation, LOQ
72 Batas deteksi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam
sampel yang masih dapat dideteksi tetapi tidak dikuantitasi pada kondisi percobaan yang dilakukan. Batas deteksi dinyatakan dalam konsentrasi analit
persen, bagian per juta dalam sampel Harmita, 2004. Batas kuantitasi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam
sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi. Batas ini dinyatakan dalam konsentrasi analit persen, bagian per juta dalam sampel Harmita, 2004.
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan kadar timbal, kadmium, dan tembaga pada kubis
hijau segar dan rebus.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian