alam yang ada di Desa Lalang khususnya pantai yang mereka jadikan sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang dikatakan oleh
Koentjaraningrat 1972:33 di samping berburu dan meramu, mencari ikan juga merupakan suatu mata pencaharian hidup makhluk manusia yang amat tua.
Manusia zaman purba yang kebetulan hidup di dekat sungai, danau atau laut, pokoknya yang didekat air telah mempergunakan sumber alam itu untuk
keperluan hidupnya. Waktu manusia mengenal bercocok tanam, mencari ikan sering dilakukan sebagai mata pencaharian tambahan. Sebaliknya, masyarakat
nelayan yang mencari ikan sebagai mata pencaharian hidupnya yang utama, di samping itu juga bertani atau berkebun.
2.3. Sarana Fisik.
Sarana fisik merupakan suatu aspek pendukung yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sarana fisik merupakan sarana umum yang digunakan
oleh suatu masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-hari, khususnya yang berhubungan dengan kepentingan umum. Di Desa Lalang yang meliputi 10 dusun
di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara terdapat sarana-sarana fisik yaitu antara lain: sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, sarana
transportasi, sarana hiburan, dan sarana perdagangan
2.3.1. Sarana Kesehatan
Di Desa Lalang terdapat 1 satu sarana kesehatan. Sarana kesehatan tersebut berupa balai pengobatanpoliklinik yang biasanya ditangani oleh bidan.
Saran kesehatan tersebut yang selalu dimanfaatkan oleh masyarakat setempat
Universitas Sumatera Utara
untuk mengobati segala macam penyakit. Sarana kesehatan tersebut juga selalu dikunjungi oleh masyarakat setempat jika mereka mengalami keluhan-keluhan
seperti demam, batuk serta flu. Jika balai pengobatan tersebut tidak mampu menangani penyakit mereka yang tergolong cukup parah maka akan disarankan
untuk dibawa ke rumah sakit umum yang letaknya di kota kecamatn dengan jarak tempuh ± 14 km.
2.3.2. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Desa Lalang terdiri dari bangunan sekolah dasar 6 enam gedung dengan dukungan 38 guru satu gedung SLTP, 1 satu gedung
madrasah dan 1 satu gedung taman kanak-kanak, di desa ini juga terdapat fasilitas pendidikan non formal yaitu kursus menjahit 1 satu gedung.. Dari
fasilitas pendidikan yang ada disini diharapkan pemerintah dapat membantu melalui pembangunan sekolah untuk memudahkan masyarakat agar dapat
bersekolah tanpa membayar biaya apapun.
2.3.3. Sarana Ibadah
Jumlah sarana ibadah yang terdapat di Desa Lalang adalah 11unit bangunan yang terdiri dari 2 dua Mesjid, 8 delapan Mushola dan 1 satu
Vihara. Masyarakat menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Jumlah sarana ibadah yang terdapat di Desa Lalang
tidak banyak, karena biaya yang mereka butuhkan untuk membangun sarana ibadah tidaklah
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang terdapat di Desa Lalang berupa alat angkutan umum angkot, becak mesin dan ojek. Perjalanan menuju Desa Lalang ± 14 km
dari pusat kota kecamatan. Sarana transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat di Desa Lalang adalah berupa sepeda dayung, sepeda motor, mobil,
serta sampan dan perahu motor yang digukan untuk trasportasi mencari ikan di laut.
2.3.5. Sarana Hiburan dan Komunikasi
Sarana komunikasi yang terdapat di Desa Lalang berupa televisi, radio dan handphone sebagai alat komunikasi yang hampir semua penduduk desa memiliki
sarana tersebut. Selain itu, jika ada pesta perkawinan tidak lagi menggunakan musik tradisional yang mereka tampilkan tetapi sudah menggunakan organ
keyboard. Sarana hiburan tersebut sudah berlangsung lama tanpa ada membeda- bedakan suku diantara mereka. Sarana hiburan lain yang mereka miliki adalah
pantai, karena lokasi tempat tinggal mereka yang juga dijadikan sebagai tempat wisata bagi mereka yang jika pada hari libur selalu ramai dikunjungi tidak hanya
dari desa tersebut saja tetapi juga dari luar tempat tinggal mereka.
2.3.6. Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan yang mereka miliki berupa 10 buah pasar lingkungan, 60 buah, kios, warung, kedaitoko kelontong dengan bentuknya sederhana dan
biasanya milik pribadi. Kedaitoko kecil tersebut menjual makanan, minuman,
Universitas Sumatera Utara
rokok, sandal, obat-obatan dan juga sayur-sayuran seadanya. Sarana perdagangan tersebut mereka buat karena jarak pasar jauh dengan tempat tinggal
2.4. Kondisi Sosial Budaya