Dinamika Partai Politik Berasas Islam di Indonesia

34 disebut reingkarnasi dari Masyumi dan meminjam bulan bintang untuk nama partai hanya menempati 13 kursi. 67 Pemilihan umum yang dianggap demokratis daripada pemilu sebelumnya, perolehan partai berasas Islam pada pemilu yang baru lalu itu merosot jauh. Dalam pemilu 1955 yang diikuti 172 kontestan, PNI muncul sebagai pemenang dengan perolehan suara 22,3 persen. PNI setidaknya menguasai Jawa Tengah. Pada posisi berikutnya tampil Masyumi dengan 20,9 persen yang menjadi pemegang di Jawa Barat dan Jakarta. Nahdlatul Ulama NU menempati posisi ketiga 18,4 persen dengan merebut jawa Timur, serta PKI di tempat berikut 15,4 persen.Singkatnya tidak ada partai yang menang dengan meyakinkan. 68 Kemudian dilingkungan partai primordialisme masih mengental unsur-unsur dalam PPP begitu pula PDIP. Kongres III PDIP tahun 1986 dan pemilu 1987 menghasilkan dominasi unsure agama tertentu dalam partai ini. Juga PDIP keliatamnya masih mengandalkan kharisma keluarga. 69 Di sisi lain timbul asumsi adanya kesan masyarakat bahwa Golkar adalah partai pemerintah, sedangkan yang lain, yaitu PPP dan PDIP adalah partai rakyat. 70 67 Deliar Noer, Mengapa Partai Islam Kalah, hal. iv 68 Daniel Dhakidae, Peta Politik Pemilihan Umum 1999-2004, Jakarta: Kompas Gramedia, 2004 hal.3 69 Sudirman Teba, Islam Orde Baru,” Perubahan Politik dan Keagamaan” Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993 hal . 110 70 Imam Suprayogi, Kyai dan Politik, cet.2 Malang: UIN Malang press, 2009 hal.161 35 Pertikaiaan internal juga melanda Partai Bulan Bintang PBB dan mundurnya Nur Mahmudi Mantan Menteri Kehutanan era Gusdur dari Partai Keadilan PK bukan saja dari jabatan presiden, tetapi juga sebagai anggota partai menunjukan bahwa partai-partai politik berasaskan Islam dewasa ini mengalami krisis dan disorientasi. Kasus ini menunjukan pertanyaan apakah partai Islam merupakan sarana aspirasi umat ataukah hanya sekedar kendaraan bagi para pengurusnya untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi, di lembaga perwakilan DPR dan MPR dan lembaga pemerintah misalnya menjadi menteri. 71 Di sisi lain pemilu 1999 malah dua partai yang secara harfiah mencantumkan nama Masyumi Partai Masyumi baru dan Partai Islam Masyumi terpuruk total tanpa meraih satupun kursi. Setelah hampir setengah abad berlalu, kejayaan Masyumi dan wajah Islam modern demokrat yang ditampilkan secara mengesankan ternyata tidak sanggup lagi memikat hati para pemilih di bilik suara. 72 3. Periode Pemilu 1999-2014 Semangat untuk mendirikan parta-partai baru di Indonesia masih belum memudar meskipun dalam rentan waktu itu terjadi 4 kalipemilu paska Orde Baru 1999-2014. Cukup member pelajaran berharga bahwa ternyata partai-partai tertentu saja yang memperoleh dukungan dari para pemilih konstituen. Lebih dari sepertiga peserta pemilu 1999 adalah partai berasas Islam.Lolosnya 17 partai berasas Islam dari 71 Sudirman Teba, Islam Pasca Orde Baru, hal. 11 72 Deliar Noer, Mengapa Partai Islam Kalah, hal. iv 36 seleksi ketat tim 11 yang ahirnya meloloskan 48 kontestan dari sekitar 160 parpol yang mendaftar. Kesiapan administrasi ini mengagumkan kecuali PPP adalah partai baru,mengingat persyaratan kesertaan yang diselenggarakan oleh KPU cukup ketat, misalnya setiap partai harus memiliki cabang sedikitnya di 14 provinsi. 73 Pemilu 1999 melahirkan pemenang baru yaitu, PDIPyang menguasai 11 Propinsi, PDIP memperoleh suara 33,7 dari Golkar 22,3. Posisi berikutnya PKB, 12,6, PPP 10,7 dan PAN 7,2. Bisa dikatakan tidak ada partai yang menang secara meyakinkan,sama seperti tahun 1955. 74 Awal masa reformasi menjadi salah satu momentum kebangkitan partai berhaluan Islam, meskipun direpresentasikan oleh partai ber basis masa Islam dan partai berasas Islam, mulai dari PKB, PAN, PK, PNU, PPP, PBB, PSII, Masyumi dan lain-lain. Perolehan suara partai kesemuanyamencapai 37,59, dipimpin oleh PKB partai ber basis masa Islam 12,61 dan PPP partai ber asas Islam 10,72. Prestasi yang cukup membanggakan saat itu adalah ketika kelompok ‘Poros Tengah’ yang bisa dikatakan sebagai ‘Poros Islam’ berhasil menggolkan Gus Dur sebagai presiden pertama dari kalangan pesantren. 75 Di sisi yang lain pemilih NU mulai beralih ke partai PKB, satu-satunya Partai politik yang direstui oleh Pengurus Besar NU untuk warga nahdhiyin, kendati partai 73 Deliar Noer, Mengapa Partai Islam Kalah, hal. iii 74 Daniel Dhakidae, Peta Politik Pemilihan Umum 1999-2004, Jakarta: Kompas Gramedia, 2004 hal.3 75 Sumber http:politik.kompasiana.com20140414dinamika-partai-islam-dalam-politik- indonesia-647474.htmldiunduh Sabtu06122014 jam 11:20 37 ini tidak ber asas Islam. Mereka ternyata kurang berminat pada tiga partai lain dari kalangan NU yang berasaskan Islam. Adapun warga Muhamadiyah tampaknya banyak mencoblos Partai Amanat Nasional PAN, yang dipimpin mantan ketua PP Muhamadiah, dan banyak pengurusnya, terutama di daerah, adalah tokoh organisasi masa Islam terbesar kedua itu. Tapi bagaimanapun PAN adalah partai yang tidak ber asaska Islam, dan sejumlah pengurus pusatnya bukan aktivis Islam, termasuk tokoh Kristen dan keturunan Tionghoa. 76 Sementara itu di Kecamatan Kebumen pada tahun 204 itu sendiri yang mayoritas masyarakatnya 99,4 persen suku Jawa dan beragama Islam98,7 ini, perolehan suara, PDIP 27,7, PKB 27,3 persen PPP 14,7 persen Golkar 10,5 persen dan PAN 9,1 persen. 77 Tahun 2004, suara partai ber asas Islam yaituPPP 8,15, dan PKS 7,34. Namun, ketika Pilpres digelar, suara partai berasas Islam terpecah oleh koalisi yang berseberangan, PKS memilih pasangan GolkarWiranto-Wahid atau Amin-Siswono PAN, PPP maju dengan pasangannya sendiri Agum-Hamzah. Yang ahirnya menguntungkan pasangan SBY-JK dari Partai Demokrat yang akhirnya menjadi pemenang pilpres 2004. Tahun 2009, perolehan partai berbasis masa Islam dan berasas masa Islam Islam merosot tajam menjadi hanya sekitar 24,15. Hanya PKS yang membukukan kenaikan perolehan suara menjadi 7,88. PKB mengalami penurunan yang paling 76 Deliar Noer, Mengapa Partai Islam Kalah, hal. iv 77 Daniel Dhakidae, Peta Politik Pemilihan Umum 1999-2004, hal.3 38 tajam menjadi sekitar 4,94. Uniknya, pada pilpes 2009, seluruh partai berasas Islam dan berbasis masa Islam berkoalisi dengan Partai Demokrat, sehingga pilpres pun hanya berlangsung satu putaran karena koalisi yang gemuk bila dibanding kedua rivalnya. 78 Menjelang pemilihan umum 2014 terjadi fenomena yang menarik menimpa partai-partai politik berasas Islam seperti, PKS, PBB dan PPP. Dua bulan menjelang pemilihan umum elektabilitas partai Islam anjlok. Partai Keadilan Sejahtera termasuk partai berasas Islam yang mengalami keterpurukan paling tajam. Faisal Syam, mengatakan turunnya elektabilitas partai Islam itu karena masalah korupsi yang menjerat beberapa kadernya. Dan kurangnya dukungan dari para tokoh senior di internal partai berasas Islam jadi kendala menjelang pemilu 2014. Faktor turunya elektabilitas parta Islam dibuktikan pula pada hasil pemilihan umum 2014. Perolehan suara partai berasas Islam PBB, PKS, PPP 1,46, 6,79, 6,53 masih di bawah parta berbasis masa Islam PKB dan PAN 9,04, 7,59. 79 Hal serupa juga ditemukan peneliti ketika responden ditanya partai manakah yang menurut responden mampu mewakili aspirasi responden hasilnya yaitu, 78 Sumber http:politik.kompasiana.com20140414dinamika-partai-islam-dalam-politik- indonesia-647474.htmldiunduh jumat 06122014 jam 11:20 79 keputusan komisi pemilihan umum nomor: 412kptskputahun 2014 39 responden yang menjawab rahasia sebanyak 30, PKS 1, Nasdem 3, Golkar 3, Demokrat 4, Hanura 4, PAN 6, Gerindra 8, PPP 9 PDIP 15, PKB 17. 80 80 Wawancara peneliti dengan 100 responden yang dipilih secara random dari Kecamatan Kebumen tanggal 5-30 Maret 2014. 40 40

BAB III GAMBARAN UMUM

PROFIL DAERAH DAN OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Kota Kebumen Kebumen berasal dari kata Ki Bumi nama ini diambil dari Ki Bumidirjo, paman Amangkurat IV yang memilih meninggalkan istana keraton Mataram karena tidak sepaham dengan Amangkurat yang membela kompeni. Nama asli Ki Bumi adalah Pangeran Bumidirjo. Ia memilih menjadi petani biasa dan membangun basis tani di daerah Kebumen. Seiring dengan berjalanya waktu tokoh yang melahirkan perlawanan damai di Kebumen melawan kompeni mendapat dukungan dari para petani dan masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Lukulo. Keponakannya Joko Sangkriblah yang meneruskan perjuangannnya mendirikan Desa Kebumen. Desa Kebejen, Pesalakan, Tunjungseto, Kawedusan, Kembaran, Panjer, Kuwarisan, Pejagoan, Kewayuhan, dan Kedawung adalah beberapa desa yang diberikan nama atas topo kemayingan yang dilakukan Joko Sangkrib. Joko Sangkrib yang pada ahirnya menjadi bupati pertama Kebumen dan mendapat gelar Aroembinang. Joko Sangkrib atas ajaran Ki Bumi melawan penjajahan Kompeni dan berhasil mendirikan Kadipaten di Kutowinangun, Karena serangan Belanda Pusat kota dipindah ke Ambal, sehingga terkenal dengan nama Kadipaten Ambal. Seberang sungai Lukulo terdapat Kadipaten Karanganyar yang dikuasai Kompeni. Namun pada 41 tahun 1942 Kadipaten Karanganyar akhirnya berhasil direbut kembali oleh pejuang dengan damai, dan mendeklarasikan bergabung dengan kadipaten Kutowinangun dan berpusat di Kebumen sampai hari ini. Saat ini marak tuntutan untuk menelisik sejarah Kebumen bukan sekedar penggabungan Karanganyar dengan Kutowinangun, tetapi sejarah yang lebih tua diruntut dari proses masuknya pangeran Bumidirja ke Kebumen bahkan lebih tua lagi sejak masa atlantis purba. Menurut Fajar, dosen UIN Yogyakarta Kebumen dulunya adalah ibukota Negara Atlantis Purba. Terbukti dengan nama-nama yang identik dengan simbol- simbol yang ditemukan pada manuskrip Plato tentang Atlantis yang diungkap oleh peneliti Aryso Santos. Dalam Buku Nagara karya Dr. Fajar. Perlu dikemukakan batuan di wilayah Karangsambung adalah batuan tertua di dunia yang muncul ke permukaan salah satunya batu rijang. Batu Rijang adalah batu yang hanya terdapat di dasar laut karena terbentuk dari endapan lumpur dan garam jutaan tahun yang lalu. Selain itu bentuk-bentuk batuan di Karangsambung menunjukkan dunia purba dengan ditemukannya fosil-fosil pohon, dan kepala ikan, serta gerabah. 81 Saat ini Kebumen adalah Kabupaten yang memiliki dua puluh enam 26 kecamatan dan empat ratus lima puluh desa 450. Adapun nama-nama kecamatan di wilayah Kebumen adalah sebagai berikut. Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Alian, Kecamatan Ambal, Kecamatan Ayah, Kecamatan Bonorowo, Kecamatan Buayan, 81 http:kebumennews.comtoponimi-joko-sangkrib-asal-muasal-kebumendiunduh hari sabtu 15122014 jam 12:16 42 Kecamatan Buluspesantren, Kecamatan Gombong, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karanggayam, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Kebumen, Kecamatan Klirong, Kecamatan Kutowinangun, Kecamatan Kuwarasan, Kecamatan Mirit, Kecamatan Padureso, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Petanahan, Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Prembun, Kecamatan Puring, Kecamatan Rowokele, Kecamatan Sadang, Kecamatan Sempor, Kecamatan Sruweng. 82 B. Kondisi Geografis Kecamatan Kebumen Kondisi Geografis Wilayah Kecamatan Kebumen terdiri dari 29 Desa Kelurahan di mana 24 merupakan wilayah berstatus desa dan 5 wilayah berstatus kelurahan. Kecamatan Kebumen terletak pada 7°27-7°50 Lintang Selatan dan 109°35-109°3 Bujur Timur. Wilayah Kecamatan Kebumen sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pejagoan, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Alian, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Buluspesantren. Sedangkan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kutowinangun dan Kecamatan Poncowarno. Kecamatan Kebumen memiliki luas wilayah 4.204 Ha atau 42,04 Km² yang terdiri dari 2.310 Ha Lahan Sawah dan 1894 Ha Lahan Kering. Desa Tanahsari merupakan desa yang memiliki wilayah terluas di Kecamatan Kebumen sebesar 278 Ha, sedangkan wilayah tersempit adalah desa Kembaran yaitu 58 Ha. Lahan sawah terluas dimiliki oleh desa Gesikan seluas 136 Ha sedangkan Lahan Sawah tersempit di Kelurahan Kebumen yang merupakan wilayah perkotaan. 82 http:kebumennews.comtoponimi-joko-sangkrib-asal-muasal-kebumendiunduh hari sabtu 14122014 jam 12:16 43 Grafik 1.1 Luas lahan Sawah dan Lahan Kering W ilayah Kecamatan Kebumen Lahan Kering Lahan Saw ah Sedangkan Letak Geografis Wilayah Kecamatan Kebumen yaitu: 1. Letak Kecamatan Kebumen terletak: 7º27 - 7°50 Lintang selatan 109º35 - 109°3 Bujur timur 2. Batas Wilayah Sebelah Utara : Kecamatan Alian Sebelah Timur : Kecamatan Kutowinangun Sebelah selatan : Kecamatan Bulus Pesantren Sebelah Barat : Kecamatan Pejagoan dan Klirong 3. Luas Wilayah 4.200 Ha atau 42,04 km² 4. Luas Wilayah Menurut Pengunaan a. tanah sawah : 2.310,00 Ha