Pendekatan Penelitian Teknis Pengumpulan Data

15 POPULASI Desa Kelurahan Kelurahan Desa RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 KK1 KK2 Lk Pr Keterangan: a. DesaKelurahan di tingkat kecamatan dipilih secara keseluruhan yaitu 24 desa. b. Di setiap DesaKelurahan dipilih sebanyak 4 RW dengan cara random. c. Di sampel RWlingkungan dipilih secara random 4 KK. d. Di sampel KK dipilih secara random satu orang yang punya hak pilih laki-laki atau perempuan. Berdasarkan metode tersebut, dengan berbagai pertimbangan serta keterbatasanwaktu, biaya dan tenaga lapangan maka ditentukan sampel sebanyak 100 responden. 16 Untuk perhitungan rumusan persentase dan digunakan rumus sebagai berikut: P = FN x 100 P = Prosentase; F = Frekuensi yang sedang dicari ; N = Number of case banyaknya individu.

3. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, model penyajian yang khas adalah dalam bentuk grafik dan tabel dan dijelaskan dalam bentuk teks naratif yang bersifat deskriptif deduktif seluruh data yang di peroleh akan di kaji dan di teliti. Selanjutnya ditarik kesimpulan. Lebih lanjut lagi seluruh jawaban responden dikumpulkan dan dilakukan coding pada setiap jawaban untuk tabulasi. Dengan tabulasi akan menghasilkan frekuensi dan tabel sesuai dengan variable yang di teliti terhadap partai politik berasaskan Islam.

F. Sistematika Pembahasan

Materi laporan penelitian skripsi ini dibagi menjadi 5 lima bab. Bab pertama bertajuk “pendahuluan” Didalam bab ini diuraikan pokok-pokok pikiran yang melatar belakangi penelitian ini, yang terorganisir menjadi 6 enam subbab, yaitu 1 latar belakang masalah, 2 Pembatasan dan perumusan masalah, 3 Tujuan dan manfaat penelitian, 4 Tinjauan pustakaPenelitian terdahulu 5 Metode penelitian dan, 6 Sistematika pembahasan. 17 Bab kedua menyajikan uraian tentang definisi partai politik, sejarah partai politik. Sub bab ini memuat 1 sejarah lahirnya partai politik di eropa 2 partai politik Islam di Indonesia masa, penjajahan, demokrasi liberal, orde baru dan reformasi. Bab ini juga menjelaskan uraian tentang dinamika partai politik berasas Islam dalam perpolitikan Indonesia. Sub bab ini membahas 1 Periode pemilu 1955 2 Periode pemilu 1955-1999 dan 3 Periode pemilu 1999-2014. Bab ketiga memaparkan mengenai sejarah letak geografis dan demografi serta kondisi kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan agama Masyarakat Muslim Kecamatan Kebumen. Bab keempat bertajuk analisis dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan. Bab ini menyajikan 1 sekilas gambaran umum objek penelitian, 2 menyajikan hasil analisis dan pembahasan mengenai tingkat kepercayaan Masyarakat Muslim terhadap partai berasas Islam, tingkat efektifitas partai politik dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat serta perilaku bermedia responden dalam mengakses informasi politik. Bab kelima merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran. Dalam bab ini disajikan pokok-pokok temuan penelitian yang dihasilkan. Disamping itu dimuat juga saran terkait tindak lanjut atas temuan penelitian. 18 18

BAB II Partai Politik Berasas Islam di Indonesia

A. Definisi Partai politik

Partai politik merupakan tiang dari demokrasi di masa modern yang mana demokrasi dengan sistem keterlibatan atau partisipasi rakyat dalam pengambilan kebijakan publik harus didelegasikan dalam bentuk pembentukan partai politik. Efisiensi kerja demokrasi dibutuhkan agar aspirasi masyarakat benar-benar tersalurkan. Partai politik merupakan wahana efisiensi kerja demokrasi dalam masyarakat modern yang plural. 32 Partai adalah kelompok orang yang berpandangan sama, yang berjuang memperoleh kekuasan dan pengaruh didalam pemerintahan, untuk dapat mempengaruhi opini publik dan mewujudkan pandangan politik mereka. Paham Marxisme Lenisme mendefinisikan partai sebagai organisasi politik di mana di dalamnya bergabung berbagai kelas untuk mewakili kepentingan kelompoknya. Menurut Max Weber dalam suatu masyarakat modern, kepemimpinan politik dan opini politik yang handal tidak mungkin terbentuk tanpa adanya partai. 33 Dengan partai lebih mudah untuk menonjolkan tema atau permasalahan, karena tanda partai menjadi standar pengalaman partai itu diakui. Ia menjadi suatu lambang, semacam petunjuk di mana seorang itu berdiri, mungkin ia tidak sepenuhnya dapat dipercaya. Namun setidaknya ia melambangkan sesuatu. 32 Firman Subagyo, Menata Partai Politik, Rmbooks: Jakarta, 2009 hal.77 33 Peter Schroder, Strategi Politik Jakarta: Friedrich, 2008 hal. 147 19 Identifikasi partai merupakan dasar untuk dukungan para pemilih yang mempunyai gambaran baik untuk partai. 34 Berikut definisi partai politik menurut para ahli politik: Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan anggota partainya kemanfaatan yang bersifat keadilan maupun materil. Menurut R.H. Soltau, partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik dengan memanfaatkannya sebagai pemilih yang bertujuan menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka. 35

B. Sejarah Terbentuknya Partai Politik

1. Sejarah Partai Politik di Eropa

Kelahiran Partai politik di Eropa awalnya adalah buah dari pertarungan ideologi antara kekuatan yang ada dalam masyarakat. Ia muncul sebagai representasi kepentingan warga negara di Barat. Partai politik pertama-tama lahir mewakili setidaknya tiga golongan masyarakat. Partai politik di Barat terutama muncul setelah adanya perlawanan yang begitu kuat terhadap dominasi agama Gereja. Pertama adalah kekuatan liberal yang melawan kekuatan Gereja untuk berikutnya lahirlah kelompok-kelompok politik konvensional. Ketiga aktor politik akhirnya bermuara 34 Arnold Stein Berg, Kampanye Politik Dalam Praktek, Jakarta: Intermasa, 1981 hal. 9 35 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama hal. 161