1. Utang luar negeri memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum dan sesudah moneter. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien utang luar
negeri yaitu sebesar 0.55. Artinya setiap kenaikan utang luar negeri sebesar 1 maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.55, ceteris paribus.
2. Krisis ekonomi variabel Dummy mempunyai hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan koefisien variabel dummy adalah 0.60. Artinya apabila
terjadi krisis moneter maka jumlah pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0.60.
4.4.5 Test of Goodness of Fit 4.4.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuanvariabel independen secara bersamaan dapat member penjelasan terhadap variabel dependen. Dari hasil
regresi diperoleh nilai R
2
= 0.79, yang artinya bahwa variabel pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu utang luar negeri dan
variabel dummy sebesar 0.79 dan sisanya 0.21 lagi dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
4.4.7 Uji t-statistik uji parsial
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel denpenden dengan
variabel lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : bi = 0 tidak signifikan
Ha : bi ≠ 0 signifikan
I. Variabel Utang Luar Negeri X1
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisa diketahui t-hitung = 4.954748 α = 1 12α = 0.005
Df = n-k-1 = 21-3-1 = 17 t-tabel = 2.898
Gambar 4.2 Kurva uji t-statistik Utang luar negeri
Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui bahwa utang luar negeri signifikan pada α =
1 dengan t-hitung t-tabel 4.954 2.898 . Dengan demikian Ha diterima, artinya variabel utang luar negeri berpengaruh nyata dan signifikan terhadap variabel pertumbuhan
ekonomi pada tingkat kepercayaan 99. Hasil dari uji t di atas utang luar negeri berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi sudah sesuai dengan hipotesis dan signifikan secara statistik. Artinya adalah apabila utang luar negeri mengalami peningkatan sebesar 1 maka jumlah pertumbuhan ekonomi
akan meningkat sebesar 4.954. Hal ini terjadi karena makin besar utang luar negeri semakin besar pula tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia per tahunnya.
II. Variabel Dummy Krisis Moneter
Dari hasil analisa diketahui t-hitung = 5.100413 α = 1 1 2α = 0.005, Df = n-k-1 = 21-3-1 = 17 t-tabel = 2.898
-2.898 2.898
4.95
H
a
diterima Serial
Corelation
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Kurva uji t-statistik variabel Dummy krisis moneter
Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui bahwa variabel dummy krisis moneter signifikan pada α = 1 dengan t-hitung t-tabel 5.100 2.898 , maka Ha diterima artinya
variabel dummy krisis moneter berpengaruh nyata terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan 99.
Hasil dari uji t di atas variabel dummy berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tidak sesuai dengan hipotesis dan signifikan secara statistik. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa variabel dummy berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa jika terjadi krisis moneter maka akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Meskipun tidak sesuai dengan hipotesis, hal ini wajar karena pada dasarnya apabila terjadi krisis maka utang luar negeri akan meningkat maka meningkat pula
lah pertumbuhan ekonomi, maka hasil analisis data ini masih dapat diterima meskipun tidak sesuai dengan hipotesis.
4.4.8 Uji Penyimpangan Klasik 4.4.8.1 Multikolinearitas