LATAR BELAKANG Analisis Determinan Harga Saham Pada Industri Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Saham adalah suatu surat berharga yang menyatakan sebagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham selalu ada dalam struktur modal suatu Perseroan Terbatas PT. Pemegang suatu perusahaan bertanggung jawab pada modal yang disetor. Investor yang berminat membeli saham tidak dapat langsung bertemu dengan pemilik saham yang berencana menjualnya. Transaksi jual-belinya dilakukan melalui perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa. Dengan Globalisasi perdagangan yang terjadi saat ini perusahaan membutuhkan tambahan modal untuk berinvestasi dan terus menerus melakukan ekspansi. Menerbitkan Saham adalah salah satu alternatif memperoleh dana untuk investasi selain pinjaman jangka panjang. Perdagangan Saham untuk Perseroan Terbatas yang sudah “Go Public” dilakukan pada suatu pasar yang disebut pasar modal. Dalam hal ini, pasar modal mempunyai peranan strategis dalam perekonomian Indonesia karena merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi bagi para emiten perusahaan yang menerbitkan sekuritas, sedangkan bagi para investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Indonesia memiliki 2 bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES yang masing-masing dijalankan oleh perseroan terbatas yang kemudian bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007. Melalui penggabungan ini diharapkan lebih Universitas Sumatera Utara memberikan peluang bagi perusahaan untuk berdagang di pasar modal, dimana biaya pencatatan menjadi lebih murah karena hanya mencatatkan saham secara single listing dan sudah terakreditasi pada BEI. Bagi para investor, penggabungan ini menjadikan semakin banyaknya pilihan nvestasi, karena tidak ada lagi pembedaan pasar BES dan BEJ. Keuntungan penggabungan ini adlah bursa menjadi lebih terintegrasi. Dengan datang ke BEI, semua jenis investasi sudah tersedia. Namun resikonya juga makin besar. Semakin besar suatu bursa, jumlah pemain nakal juga pasti akan semakin banyak. Oleh karena itu jika pengawasan tidak ketat, pemodal atau investor kecil terancam jadi korban mereka. Di Indonesia bursa yang lebih memfasilitasi transaksi saham adalah Bursa Efek Indonesia BEI. Segala transaksi yang terjadi di BEI diawasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. BAPEPAM memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi di BEI berjalan dengan fair dengan memastikan bahwa semua investor memperoleh laporan yang benar mengenai perusahaan yang tercatat di BEI. Dari sisi investor, informasi yang benar dan cukup dari Perseroan yang tercatat di BEI diharapkan dapat membantu investor menilai sendiri tingkat return dari tiap saham, sehingga investor merasa puas membeli saham pda tingkat harga yang wajar dan dapat membeli saham yang dapat memenuhi tingkat return yang diharapkan oleh pihak investor. Emiten seringkali menentukan harga saham yang dijual pada pasar perdana dengan membuka penawaran harga yang tinggi, Karena perusahaan menginginkan pemasukan dana semaksimal mungkin. Sedangkan underwriter sebagai pihak yang membeli sekuritas dari emiten dan nantinya akan dijual kembali ke publik penjamin emisi berusaha untuk meminimalkan resiko Universitas Sumatera Utara agar tidak mengalami kerugian akibat tidak terjualnya saham-saham yang ditawarkan. Terutama untuk sekuritas milik perusahaan-perusahaan yang belum mapan atau masih baru di pasar modal yang resiko kerugiannya tinggi. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini, underwriter umummnya menjualkan saham dengan basis best-effort. Dengan basis ini underwriter hanya menerima komisi untuk menjualkan sekuritas kepada investor dengan usaha yang semaksimal mungkin best effort untuk mendapatkan harga penjualan sebaik mungkin. Dengan demikian resiko kerugian penjualan sekuritas akan ditanggung oleh perusahaan penerbit saham emiten. Namun jika underwriter harus menanggung sendiri resiko kegagalan penjualan saham ke publik maka underwriter membentuk sindikat yang terdiri dari Lead manager sebagai manajer sindikat, beberapa underwriter lain sebagai anggota grup yang membeli sekuritas dan menjualnya ke publik dan beberapa grup penjual tidak membeli sekuritas tetapi ikut menjualkannya ke publik. Cara yang dilakukan underwriter untuk mencegah tidak terjualnya saham- saham emiten adalah dengan melakukan perundingan dengan emiten agar saham yang dijual tidak terlalu tinggi, karena investor menginginkan harga saham yang wajar dan berkualitas. Umumnya, sebelum membeli saham, para investor selalu mengajukan pertanyaan. Sebagian besar pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan bukan sebagai ajang bertukar pikiran untuk membuat kesimpulan, tetapi hanya menanyakan mengenai hasil. Dimana, setiap investor selalu ingin membeli saham pada tingkat harga yang wajar. Universitas Sumatera Utara Dari sisi perusahaan jika biaya bunga pinjaman lebih tinggi dari biaya saham, maka perusahaan akan cenderung untuk menerbitkan saham baru. Tetapi Penerbitan saham di pihak lain harus melihat tingkat return yang diharapkan investor sebab jika return yang ditawarkan oleh saham dibawah return yang diharapkan maka saham tersebut tidak akan terlalu menarik bagi investor. Nilai suatu perusahaan akan tercermin pada harga saham di pasar modal, sehingga naik turunnya harga saham suatu perusahaan menunjukkan naik turunnya nilai perusahaan bagi para investor. Pergerakan harga saham di pasar modal, dipengaruhi oleh informasi yang berasal dari dalam perusahaan ini sendiri, termasuk di dalamnya informasi mengenai dividen. Namun, terciptanya harga saham berasal dari permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar modal. Besarnya dividen sangat ditentukan oleh banyaknya jumlah kas yang tersedia dalam perusahaan. Perusahaan yang labanya tinggi, namun tidak memiliki kas yang mencukupi, tentu tidak akan sanggup membayarkan dividen pada para pemegang saham. Pertemuan antara tingkat return investor terhadap tingkat return dari suatu saham menimbulkan penawaran dan permintaan di pasar yang dapat menimbulkan pergerakan harga pasar suatu saham. Pergerakan harga pasar saham dapat menimbulkan Capital Gain atau Capital Loss dari suatu saham. Capital Gain diperoleh dari laba selisih dari harga beli dan harga jual saham. Sedangkan Capital Loss adalah kebalikannya. Return lain dari kepemilikan saham adalah Dividen. Dividen adalah bagian pemilik saham yang berasal dari laba perusahaan, pembagiannya berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dividen tidak seperti Capital Gain yang dapat terjadi setiap saat, dividen hanya Universitas Sumatera Utara dibagikan pada tanggal tertentu yang sudah ditetapkan dalam RUPS dengan nominal yang ditetapkan per tiap lembar saham. Banyak cara untuk menganalisis harga saham, namun tetap bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Ada investor yang menitik-beratkan pada nilai perusahaan value. Investor tipe ini disebut dengan value investor. Faktor kunci yang dipakai investor ini seperti nilai buku, beban hutang, return on equity ROE, dan aliran kas. Ada pula yang menitikberatkan pada pertumbuhan perusahaan growth atau lebih berkonsentrasi pada pertumbuhan laba. Investor tipe ini dinamakan growth investor. Habib:111. Prospektus informasi mengenai perusahaan secara detail termasuk laporan keuangannya diterbitkan emiten sebelum melakukan penawaran saham di pasar perdana. Prospektus ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para calon investor, sehingga dengan adanya informasi maka investor bisa mengetahui prospek perusahaan di masa mendatang, dan selanjutnya akan tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. Saham tidak hanya merupakan bukti bagian kepemilikan, melainkan sudah merupakan suatu instrumen investasi dengan mengharapkan capital gain dari saham yang dibeli. Untuk itu, dibutuhkan berbagai analisis dalam menentukan harga saham. hal ini dimaksudkan agar para investor tidak terjebak dalam memasuki pasar saham, serta dapat masuk ke pasar saham pada waktu harga terendah. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menulis skripsi ini dengan judul “Analisis Determinan Harga Saham Pada Industri Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.”

1.2 Perumusan Masalah