Profil Organisasi Aisyiyah 1. Sejarah Aisyiyah

xli

BAB IV TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Profil Organisasi Aisyiyah 4.1.1. Sejarah Aisyiyah Organisasi Aisyiyah merupakan salah satu pergerakan wanita Islam yang dibentuk oleh Muhammadiyah. Sejak berdirinya Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan sangat memperhatikan pembinaan terhadap kaum wanita. Dua tahun setelah berdiri, organisasi Muhammadiyah dibawah bimbingan KH.Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah istri KH. Ahmad Dahlan, membentuk perkumpulan khusus bagi kaum wanita, pada tanggal 19 Mei 1917 yang diberi nama “ sopotresno”, perkumpulan ini mempunyai tugas khusus yakni menyelenggarakan pengajian khusus bagi kaum wanita yang simpati kepada Muhammadiyah. Perkumpulan tersebut akhirnya diubah menjadi Aisyiyah yang dikenal sekarang sebagai organisasi otonom yang berhak mengatur rumah tangga organisasinya sendiri dengan tetap bertanggung jawab kepada Muhammadiyah yang secara khusus membina anggota putri Muhammadiyah. http:www.aisyiyah.or.id diakses tanggal 15 Mei 2009 Perkumpulan Aisyiyah senantiasa aktif berpartisispasi dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, termasuk didalamnya mengangkat derajat kaum wanita dengan melalui berbagai amal usahanya. Hal tersebut dilakukan karena Aisyiyah Universitas Sumatera Utara xlii memandang wanita atau perempuan sebagai warga masyarakat yang keberadaannya di dalam masyarakat sama dengan masyarakat yang lain yakni pria. Sehingga kedudukan wanita itu sama dengan laki-laki seperti disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-taubah ayat 71, Yang Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Demikian juga dalam menuntut ilmu seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist, “ Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi pria dan wanita”. HR. Buchori Muslim `Masyarakat pada umumnya, memandang wanita hanya memiliki peranan yang lebih kecil dibandingkan pria. Wanita dianggap tidak layak memiliki peranan yang sama disamping pria. Pada akhirnya wanita tidak disertakan dalam kehidupan masyarakat luas dan kaum prialah yang mendominasi pada sektor tersebut. Hal tersebut tidak hanya menimbulkan kebodohan dan ketertinggalan tetapi juga menyebabkan keahlian atau keterampilan yang dimiliki terbatas pada keterampilan sederhana seperti halnya gadis- gadis hanya pandai menggendong dan mengasuh anak, menjadi tolok ukur kualitas gadis pada saat itu. Maka gerakan Aisyiyah bermula dari kumpulan anak-anak atau gadis-gadis berusia 15 tahun, yang diberinya pengajian secara rutin dan diajak untuk memikirkan persoalan kemasyarakatan khususnya masalah peningkatan harkat kaum wanita. Setelah anak-anak wanita, kelompok kedua adalah mereka yang telah berumah tangga, yang selanjutnya memperluas gerakan Aisyiyah. Kemudian pada tahun 1966 Pimpinan pusat mancabut SK sebelumnya yaitu pada tahun 1961 tentang Aisyiyah sebagai majelis yang lazim disebut Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Aisyiyah dan selanjutnya kedudukan Aisyiyah menjadi organisasi otonom Muhammadiyah. www.aisyiyah.or.id diakses tanggal 19 April 2009. Universitas Sumatera Utara xliii K.H. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa kaum wanita pun tidak boleh diabaikan tetapi harus mendapat perhatian khusus. Wanita juga dapat berprestasi apabila pandai- pandai memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya, dengan sebaik-baiknya. Atas dasar pandangan yang demikian kemudian muncul suatu pemikiran membangun dunia atau umat dengan cara bersama-sama antara laki-laki dan wanita. Melihat fenomena-fenomena seperti yang telah disebutkan diatas diperlukan adanya kontribusi wanita Islam dalam menghadapinya. Seperti halnya organisasi wanita Islam, khususnya Aisyiyah di Sukaramai, persyarikatan ini benar-benar konsisten mengamalkan usahanya untuk kepentingan umat, terutama peranannya dalam usaha mengangkat derajat wanita. Saat ini Aisyiyah telah memiliki 33 Pimpinan Wilayah Aisyiyah setingkat Propinsi, 370 Pimpinan Daerah Aisyiyah setingkat kabupaten, 2332 Pimpinan Cabang Aisyiyah setingkat Kecamatan dan 6924 Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah setingkat Kelurahan. www.aisyiyah.or.id diakses tanggal 19 April 2009.

4.1.2. Profil Aisyiyah Cabang Sukaramai

Mulai berdirinya Aisyiyah cabang Sukaramai pada tahun 15 Juni 1957 dengan 12 orang pelopor dari kaum ibu Muhammadiyah, dan 16 orang pelopor dari kaum Muhammadiyah , kegiatan tetap dilakukan meski belum mendapat SK dari Pimpinan Pusat Aisyiyah. Pada tahun 1968 Sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh Aisyiyah Pimpinan Pusat pada 23 Februari 1968 yaitu SK no=A==III268=TG.7-9-68. memutuskan bahwa menetapkan berdirinya cabang Aisyiyah yang lingkungannya meliputi: Cabang Sukaramai Medan. Pada waktu itu diketuai oleh Ibu Djamilah. Dengan amal usaha pertama yaitu dengan mendirikan sekolah di bulan Agustus 1961, sekolah mulai aktif Universitas Sumatera Utara xliv sebagai tempat belajar mengajar pada tahun 1966. Berdirinya organisasi Aisyiyah di Cabang Sukaramai secara khusus dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1 Perlunya organisasi sebagai alat dakwah yang menyatukan umat 2 Kondisi kehidupan keagamaan di Sukaramai yang mayoritas beragama Islam, menuntut masyarakatnya untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dan sejahtera, penuh limpahan rahmat dan nikmat Tuhan di dunia dan di akhirat. 3 Gerak dan syiar Amar Ma’ ruf Nahi Mungkar dalam persyarikatan Muhammadiyah harus diikuti oleh peran serta wanita yang tergabung dalam organisasi Aisyiyah. 4. Agama belum terlibat dan belum serta ikut mewarnai kehidupan sosial ekonomi. 5. Agama belum menjadi alat berjuang atau alat dakwah. Wawancara dengan Ibu Zaharni November 2009

4.1.3. Lokasi dan Kedudukan Aisyiyah Cabang Sukaramai

Aisyiyah Cabang Sukaramai berkedudukan di Jl.Denai Gang II No.16. Aisyiyah Cabang Sukaramai berada di Tegal Sari I Kecamatan Medan Area, Kecamatan yang mempunyai Luas wilayah 422 Ha terdiri dari 12 Kelurahan dan 174 lingkungan yang dihuni oleh masyarakat majemuk dan Hitrogen dengan mata pencarian sebagian besar adalah pedagang selebihnya Pegawai Negri ABRI dan Karyawan Swasta, dan sebagian besar berusaha konfeksi . Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Area adalah 142.277 Universitas Sumatera Utara xlv orang yang terdiri dari 72.126 Laki-laki dan 70.152 orang perempuan.Data Kecamatan Medan Area, 2007. Aisyiyah Cabang Sukaramai memiliki 4 ranting yaitu : 1. Ranting GG Langgar berada di kelurahan Tegal sari III 2. Ranting GG Damai berada di kelurahan Tegal sari III 3. Ranting GG Sehat berada di kelurahan Tegal sari I 4. Ranting GG II berada di kelurahan Tegal sari I

4.1.4. Karakteristik Anggota Aisyiyah

Anggota Aisyiyah terdiri dari Ibu-Ibu yang berbeda status ekonomi dan latar belakang pendidikan, namun mempunyai satu misi yang sama yaitu ingin memperbaiki posisi perempuan dan mengangkat harkat martabat kaum perempuan . Jumlah Anggota Aisyiyah Cabang Sukaramai yang aktif adalah 80 orang. Jumlah simpatisan Aisyiyah Cabang Sukaramai adalah 20 orang. Simpatisan adalah orang yang simpati dengan Aisyiyah namun belum menjadi anggota. Syarat untuk menjadi Anggota adalah : 1. WNI yang beragama Islam 2. Menjadi simpatisan selama 1 tahun 3. Berumur 21 tahun atau sudah menikah, Universitas Sumatera Utara xlvi 4. Mendaftarkan diri melalui ranting yang terdekat dari tempat tinggal 5. Membayar Iuran wajib 6. Mendukung perjuangan Aisyiyah AD-ART Aisyiyah Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam boleh menjadi anggota Aisyiyah, serta mendukung cita-cita perjuangan Aisyiyah. Universitas Sumatera Utara xlvii PROGRAM PIMPINAN AISYIYAH SUKARAMAI MEDAN PERIODE 2005-2010

A. PROGRAM UMUM

Program konsolidasi organisasi a. meningkatkan pembinaan dengan menggerakkan ranting sebagai basis dan ujung tombak gerakan ditingkat akar rumput dibawah koordinasi cabang. b. Meningkatkan profesionalisme pengelolaan administrasi organisasi. c. Meningkatkan kinerja organisasi dengan optimalisasi fungsi-fungsi kepemimpinan disetiap unit kerja organisasi.

B. PROGRAM BIDANG

1. Majelis Tabligh dan Kehidupan Islami a. Meningkatkan dan mengefektifkan pembinaan akhlak, ibadah dikalangan warga Aisyiyah melalui pengajian, media cetak. Media elektronik dan berbagai kegiatan lainnya. b. Memberdayakan kajian tarjih dan pedoman hidup Islami diseluruh tingkat organisasi c. Meningkatkan kualitas mubaligh dengan metodologi dakwah serta meningkatkan koordinasi antar mubaligh secabang d. Mengembangkan lembaga pendidikan dengan wahana dakwah bekerjasama dengan majelis Tabligh Universitas Sumatera Utara xlviii e. Meningkatkan fungsi mesjid, mushalla dan sarana dakwah sebagai pusat kegiatan tabligh dan penyiaran Islam. 2. Majelis Pembinaan kader dan PSDI a. Mengadakan pelatihan fungsional jabatan kepemimpinan diawal periode agar pimpinan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelatihan kader dan anggota c. Meningkatkan upaya persemaian kader Aisyiyah yaitu melalui keluarga d. Memasukkan materi keAisyiyahan dan KMD serta organisasi dalam pengkaderan muballighat f. Mengikuti pertemuan kader yang akan diadakan oleh daerah dan dilaksanakan 1 bulan 1 kali setiap kamis pertama 3. Majelis Dikdasmen a. Mengadakan penataran manajement dan ADM amal usaha bekerjasama dengan bagian-bagian, minimal 2x dalam 1 periode I bulan Januari 2007 dan periode II bulan Juli b. Mengadakan penataran Pendidikan dan Keasyiyahan kepada Guru-guru sekecabangan Sukaramai minimal 2x dalam 1 periode. Periode I bulan Juli 2007 dan Periode II bulan Juli 2009 Universitas Sumatera Utara xlix c. Memberikan kesempatan guru-guru kuliah meningkatkan pendidikan d. Mewajibkan guru-guru yang bekerja di amal usaha Aisyiyah mengikuti pengajian Aisyiyah minimal 2x dalam 1 bln, dan apabila tidak mengikuri 3 bulan berturut-berturut dalam pengajian maka akan dijatuhkan sanksi e. meningkatkan pengajian orang tua murid f. Mengikut sertakan setiap penataran yang diadakan oleh Dikdasmen tingkat daerah g. Masa jabatan Ka.Sekolah tidak lebih dari 2 periode 4. Majelis Ekonomi a. Menumbuh kembangkan kesadaran warga persyarikatan untuk memilih, memakai produk dari kalangan sendiri. b. Meningkatkan usaha Bina Usaha Ekonomi Aisyiyah c. Melayani pesanan anggota berupa barang-barang pakaian, seragam dan lain-lain, dengan cara angsuran. 5. Majelis Pembinaan Kesehatan dan Lingkungan Hidup a. Mengikuti penyegaran untuk Pimpinan Cabang Majelis Binkes Kota Medan, dilaksanakan tahun 2007 b. Mengadakan penyuluhan penanggulangan penyakit menular, penyalahgunaan narkoba kepada anggota 1 kali 1 tahun oleh dokter polisi Universitas Sumatera Utara l c. Mengikuti peretemuan berkala PCA Binkes sekota Medan sekaligus melaporkan kegiatannya d. Mengaktifkan kembali senam jantung sehat e. Mengadakan penghijauan dilingkungan amal usaha di TK ABA 6. Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial a. Mendata anak-anak yatim dhuafa dan dermawan di cabang Sukaramai b. Mencatat kembali barang pecah belah inventaris Aisyiyah dan mengatur penyimpanan dan peminjamannya. c. Meningkatklan kepedulian dan pelayanan penyantunan dhuafa anak yatim d. Meningkatkan bantuan kepada korban bencana alam. e. Menginstruksikan kepada ranting-ranting supaya mempunyai anak asuh minimal 4 orang dan dilaporkan kepada Cabang. 7. Lembaga Hubungan Organisasi dan Hukum Advokasi a. Meningkatkan kesadaran hukum dan Ham di lapisan masyarakat bawah melalui dakwah atau pengajian . b. Mendukung dan mensosialisasikan upaya penegakan hukum di Kecamatan Medan Area c. Medukung advokasi Hukum dan Ham bagi anggota persyarikatan dan masyarakat luas. Universitas Sumatera Utara li DANA ORGANISASI 1. SWC ranting ke Cabang = Rp. 7.000bulan 2. SWO Badan Pembantu Pimpinan - Majelis Tabligh = Rp. 7.500bulan - Majelis Dikdasmen = Rp. 10.000bulan - Majelis Ekonomi = Rp. 10.000bulan - Majelis MKS = Rp. 5000bulan - Majelis Kader SDI = Rp. 7500bulan - Majelis Binkes = Rp. 5000bulan Sumber: Tanfiz Keputusan MUSYCAB Aisyiyah Ke-10 Sukaramai Medan : 2006, Hal, 8-11. SUSUNAN PIMPINAN CABANG AISYIYAH SUKARAMAI PERIODE 2005 – 2009 Ketua : Hj. Nurfadli W. Ketua I : Yuliarni W. Ketua II : Rosdiani Universitas Sumatera Utara lii W.Ketua III : Ermawati Sekretaris I : Nurhamidah Siregar S.Pd Sekretaris II : Rosmilawati Siregar Bendahara : Hj. Jusmiati Menetapkan : Hj.Zaharni sebagai Penasehat Majelis Tabligh Majelis-Majelis: Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Majelis Lembaga Advokasi Majelis Ekonomi Majelis Bidang Pembinaan Kesehatan Majelis Kesejahteraan Sosial Majelis KaderPengembangan Sumberdaya Insani Pimpinan Ranting Ranting ‘Aisyiyah Gang II Ranting Gang Langgar Ranting Gang Sehat Ranting Gang Damai Universitas Sumatera Utara liii Tugas - tugas : Ketua : Koordinator Hubungan Organisasi, Hukum dan Advokasi serta Binkes W.Ketua I : Koordinator Majelis Kesejahteraan Sosial dan Binkes W.Ketua II : Koordinator Majelis Ekonomi dan Dikdasmen W.Ketua III : Koordinator Majelis Tabligh dan kader

4.2. PROFIL INFORMAN