Tujuan Positioning Segmentasi Pasar

3. Penetuan posisi menurut penerapan dan penggunaan Seperangkat nilai penggunaan dan penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan, di bandingkan pesaingnya. Misalnya Japanes Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang ingin memperoleh hiburan singkat. 4. Penetuan posisi menurut pemakai Ini berarti memposisikan produk yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain produk lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti luas maupun arti sempit. Misalnya Magic Montain memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk wisatawan pencari tantangan. 5. Pentuan posisi menurut pesaing Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara untuh dan diposisikan lebih baik dari pada para pesaing. Misalnya Lion Contry Sufary mengiklankan lebih banyak macam binatang jika dibandingkan Japanes Deer Park. 6. Penentuan posisi menurut kategori produk Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam kategori produk. Misalnya Marineland of the pacific memposisikan diri bukan sebagai taman bermain melainkan lembaga pendidikan. 7. Penentuan posisi harga Disini produk diposisikan memberikan nilai terbaik. Misalnya Busch Garden dapat memposisikan diri memiliki nilai terbaik untuk harga.

C. Tujuan Positioning

Universitas Sumatera Utara M.Ali dalam Lupiyoadi 2001 menyatakan tujuan Positioning adalah sebagai berikut : 1. Menempatkan memposisikan produk dipasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek–merek yang bersaing. 2. Memosisiskan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok para pelanggan. 3. Untuk mencapai hasil yang diharapkan a. Pemenuhan sejauh mungkin kebutuhan segmen-segmen pasar yang spesifik. b. Meminimumkan membatasi kemungkinan terjadinya perubahan yang mendadak dalam penjualan. c. Menciptakan keyakinan pelanggan terhadap mereka yang ditawarkan. Penentuan Posisi Produk Segmentasi memiliki kaitan yang erat dengan positioning produk yang dapat memenuhi keinginan segmen pasar tertentu Kotler 2005 menganjurkan agar perusahaan mempertimbangkan hal tersebut diantara atribut posisi produk tersebut diubah atau tidak hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Kemungkinan bahwa persaingan telah menempatkan mereknya disamping merek perusahaan yang kemungkinan dapat mengurangi pangsa perusahaan segmen tersebut. 2. Kemungkinan bahwa kesukaan konsumen yang ada mengalami perubahan. 3. kesukaan pembeli yang baru. Agar strategi memposisikan produk dapat seperti yang diinginkan oleh perusahaan maka hal yang dilakukan adalah : 1. Analisis atribut produk yang dianggap penting bagi pelanggan 2. Uji penyebaran atribut–atribut tersebut diantara segmen pasar yang berbeda. Universitas Sumatera Utara 3. Tentukan posisi yang optimal bagi produk tersebut menurut masing-masing atribut tanpa mengabaikan posisi merek yang ada. 4. pilih posisikan keseluruhan bagi produk yang didasarkan pada kesepadanan yang menyeluruh antara atribut produk dan penyebaran segmen ke segmen pasar dengan posisi merek yang ada. Misalnya ada mobil yang diposisikan sebagai mobil keluarga.

D. Segmentasi Pasar

Pemahaman variasi dan kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam merancang strategi pemasaran. Konsumen memiliki preferensi sekaligus urutun tertinggi produk tersendiri. Modus pembelian tindakan mereka adalah mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan produk digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi demikian mendorong pembagian atau yang dikenal dengan segmentasi pasar. Menurut Saladin dalam Yuli 2002 Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan-pengelompokan pasar kedalam kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan yang sama atau karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama pula. Sedangkan Kotler 2006 mengatakan Segmentasi pasar yaitu membagi kedalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Menurut Kotler 2003 Segmentasi terdiri dari beberapa tingkatan yaitu sebagai berikut : 1. Pemasaran Massal Perusahaan memproduksi secara massal, mendistribusikan secara massal dan mempromosikan secara massal produk yang nyaris sama dengan cara yang nyaris Universitas Sumatera Utara sama kepada semua konsumen. Argumen tradisional mengenai pemasaran massal bahwa ia akan menciptakan potensi pasar yang paling besar, yang hasilnya adalah biaya yang paling rendah, atau margin yang lebih tinggi. 2. Pemasaran Segmen Suatu perusahaan yang mempraktekan pemasaran segmen, memisahkan segmen- segmen yang luas yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawaranya supaya sesuai dengan kebutuhan satu lebih segmen tersebut. Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat dibandinkan dengan pemasaran massal. Perusahaan dapat memasarkan barang dan jasa secara lebih efesien, membidikan produk dan jasa, saluran distribusi dan program komunikasinya kepada konsumen yang sanggup dilayaninya secara sangat baik dan menguntungkan. 3. Pemasaran Relung Pemasaran relung memfokuskan diri pada sub-segmen atau segmen pasar yang memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin memberi kombinasi sejumlah manfaat khusus. 4. Pemasaran Mikro Pemasaran mikro adalah praktek perancangan produk dan pemasaran supaya sesuai dengan selera individu dan lokasi yang spesifik. Pamasaran mikro mencakup pemasaran lokal dan pemasaran individual.

E. Pengertian Perilaku Konsumen