Sebab-sebab Terjadinya Perceraian Perceraian

mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru. QS.At-Thalaq: 1

2. Sebab-sebab Terjadinya Perceraian

Suatu perkawinan menjadi putus antara lain karena perceraian, dalam Hukum Islam perceraian terjadi karena khulu’, zhihar, ila dan li’an berikut ini penjelasan masing-masingnya: a. Khulu’ Khulu yang dibenarkan hukum Islam tersebut berasal dari kata-kata khala’a ats-tsauba, artinya: menanggalkan pakaian karena perempuan sebagai pakaian laki- laki dan laki-laki pun pakaian bagi perempuan. Khulu dinamakan juga tebusan. Karena isteri menebus dirinya dari suami dengan mengembalikan apa yang telah diterima sebagai mahar kepada suaminya. Menurut ahli fiqih, khulu’ adalah istri memisahkan diri dari suaminya dengan ganti rugi yang disebut dengan iwad. b. Zhihar Zhihar menurut bahas Arab, berasal dari kata zhahrun yang bermakna punggung. Dalam kaitannya dengan hubungan suami-isteri, zhihar adalah ucapan suami kepada isteri yang berisi menyerupakan punggung isteri dengan punggung ibunya, seperti ucapan suami kepada istri: “Engkau bagiku adalah seperti punggu ibuku”. 23 23 Abd.Rahman ghazaly, Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006, cet. Ke-2, hal. 228. c. I’la I’la ialah ”sumpah suami dengan menyebut nama Allah SWT atau sifat-Nya yang bertujuan kepada isterinya untuk tidak mendekati isteri”. Baik secara mutlak maupun dibatasi dengan ucapan selamanya atau dibatasi empat bulan atau lebih. 24 Allah SWT menentukan batas waktu empat bulan bagi suami yang meng ila’ isterinya mengandung hikmah pengajaran bagi suami maupun istri. Suami menyatakan ila’ kepada isterinya pastilah karena kebencian yang timbul antara keduanya. Bagi suami yang meng ila’ istrinya wajib meninggalkannya selama empat bulan karena dalam waktu tersebut akan timbul rasa rindu diantara keduanya dan bisa saling mengkoresi diri untuk melakukan perubahan-perubahan sikap dan sifat menjadi lebih baik. Kemudian apabila ingin kembali suami wajib membayar kaffarah sumpah karena telah menggunakan nama Allah untuk keperluan dirinya. Kaffarah yang harus dibayar adalah yang sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an surat Al- Mai’dah ayat 89. 25 d. Li’an 24 Abd.Rahman ghazaly, Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006, cet. Ke-2, hal. 243. Memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi Pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah bila kamu bersumpah dan kamu langgar . Li’an berasal dari kata la’a. Sebab suami-isteri yang bermula’anah pada ucapan yang kelima kalinya berkata: ”sesungguhnya padanya akan jatuh laknat Allah SWT, jika ia tergolong orang yang berbuat dusta”. 26 Menurut istilah hukum Islam, li’an ialah sumpah yang diucapkan oleh suami ketika ia menuduh isterinya berbuat zina dengan empat kali kesaksian bahwa ia termasuk orang yang benar dalam tuduhanya, kemudian pada sumpah kesaksian kelima disertai persyaratan bahwa ia bersedia menerima laknat Allah SWT jika ia berdusta dalam tuduhanya itu. 27 Terhadap tuduhan suami, isteri dapat menyangkal dengan kesaksian sebanyak empat kali bahwa suaminya berdusta dalam tuduhannya. Pada sumpah kesaksianya yang kelima disertai pernyataan bahwa ia bersedia menerima laknat Allah SWT jika suami benar dalam tuduhannya. 28

B. Kemandulan

1. Pengertian Kemandulan

26 Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid 8, Jakarta: Kencana, 2006, cet. Ke-2, hal. 126. 27 Abd.Rahman ghazaly, Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006, cet. Ke-2, hal. 239. 28 Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta. Dan sumpah yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar. Q.S. An- Nuur:8-9