Duduk Perkara PUTUSAN NO. 1132Pdt.G2007PAJS

BAB IV PUTUSAN NO. 1132Pdt.G2007PAJS

A. Duduk Perkara

Perceraian menurut ajaran Islam diakui sebagai solusi terakhir dalam menghadapi kemelut rumah tangga. Dengan konsekuensi logis, bila perceraian tidak dilakukan maka sebuah rumah tangga seolah-olah neraka bagi kedua belah pihak atau bagi salah satunya. Hal ini tentu sangat bertentangan syariat yang lebih mengedepankan aspek kemaslahatan dalam hal apa pun, termasuk masalah pernikahan, dan talak baru dapat dilakukan bila tidak ada jalan lain lagi. Oleh karena itu menurut hemat penulis cara yang paling ideal dalam menghadapi kemelut rumah tangga adalah dengan jalan musyawarah dan sikap saling mengalah antara satu sama lain. Namun penulis coba uraikan terlebih dahulu tentang perkara cerai talak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang dilakukan melalui tahap-tahap tertentu yang telah ditentukan Undang-undang, yang antara lain meliputi : a. Pengajuan Permohonan Talak Pengajuan Permohonan cerai menurut Hakim diajukan dengan cara tertulis, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan juncto pasal 73 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Perkara cerai talak yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan sangat banyak. Salah satunya diantaranya cerai talak yang diajukan oleh suami dikarenakan isteri mandul. Pada rentang waktu 2007 yang terdaftar dalam buku register di institusi tersebut yaitu perkara Nomor 1132Pdt.G2007PAJS pada tanggal 15 Agustus 2007 atas nama Saudara Inanto Adhi Kurniawan, ST bin Ir. Wurjanto. Oleh sebab itu penulis akan membahas salinan putusan yang telah diputus oleh hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Adapun isi Permohonan yang diajukan ke Pengadilan Agama yakni sebagai berikut : 1 Bahwa pada hari kamis, tanggal 09 Juli 1998 telah dilangsungkan pernikahan antara Pemohon dengan Termohon, tercatat di PPN. Kantor Urusan Agama Kecamatan Limo, Bogor, dengan Kutipan Akte Nikah Nomor : 22017VII1998, tanggal 09 Juli 1998. 2 Bahwa sejak menikah sampai dengan pertengahan tahun 2006 kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon masih rukun sebagaimana layaknya suami isteri meskipun pernah timbul perselisihan namun masih dapat diatasi. Padawaktu rukun dengan Termohon berkediaman di Jl. Ciasem 116 Rt.002Rw.004, Kelurahan Rawa Barat Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 3 Bahwa dari pernikahan tersebut sudah sembilan tahun belum dikarunia anak. 4 Bahwa sejak pertengahan tahun 2006 sampai sekarang kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan pertengkaran secara terus menerus yang sulit diatasi, yang disebabkan : a. Pemohon dan Termohon sering berbeda pendapat dalam membina rumah tangga sehingga bila ada masalah sulit diatasi. b. Termohon tidak mau menjalankan Shalat. c. Termohon tidak menuruti perintah nasehat dari Pemohon. d. Termohon tidak dapat menjaga kehormatan Pemohon sebagai suami. e. Termohon tidak mau dijemput oleh Pemohon waktu pulang kantor. 42 5 Bahwa puncak dari perselisihan tersebut akhirnya sejak tanggal 20 maret 2007 Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang, yang mana dalam pisah tersebut Pemohon dengan Termohon masih bertempat tinggal di alamat sebagaimana tersebut diatas. 6. Bahwa dengan kejadian tersebut diatas, rumah tangga antara Pemohon dan Termohon tidak dapat dibina dengan baik sehingga rumah tangga 42 Surat Putusan No 1132Pdt.GPAJS2007, hl.2. yang sakinah, mawwadah, dan rahmah sudah tidak tercapai lagi dan tidak ada jalan yang lebih baik kecuali perceraian. b. Para Pihak Identitas Pemohon yang dimaksud yakni nama Inanto Adhi Kurniawan, ST bin Ir. Wurjanto, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan S.I, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal Jl. Ciasem I16 RT.002004 Kelurahan Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selanjutnya disebut “Pemohon” melawan Reni santi Ratna Yanti, SE binti Imam Budoyo, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan S.I, pekerjaan Karyawati Bank Danamon, tempat tinggal Jl. Ciasem I16 RT.002004, Kelurahan Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selanjutnya disebut sebagai “Termohon”. Dalam berkas permohonan atau gugatan sebagaimana yang dimuat dalam perkara diatas telah memuat identitas pemohon dan termohon sebagaimana yang dikehendaki Undang-undang. c. Petitum Yaitu apa yang dimohonkan untuk keputusan Pengadilan didalam perkara yang diajukan Pemohon yakni : 1 Mengabulkan Permohonan Pemohon seluruhnya 2 Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon 3 Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perUndang- undangan yang berlaku 4 Atau menjatuhkan putusan perkara ini dengan seadil-adilnya. 43 d. Pembayaran Biaya Perkara Setelah Pemohon dinilai telah lengkap menurut syarat-syarat yang telah ditentukan, maka selanjutnya Pemohon harus mendaftarkan Permohonan cerainya kepada panitera Pengadilan Agama, untuk itu Pemohon dikarenakan kewajiban membayar biaya perkara. Setelah Pemohon dinilai telah lengkap menurut syarat-syarat yang telah ditentukan, maka selanjutnya Pemohon harus mendaftarkan Permohonan cerainya kepada panitera Pengadilan Agama, untuk itu Pemohon dikarenakan kewajiban membayar biaya perkara. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 121 ayat 4 HIR, 145 ayat 4 Rbg yang berbunyi : “Setelah Pemohon memasukan permohonannya dalam daftar pada kepaniteraan Pengadilan dan melunasi biaya perkara. Ia tinggal menunggu pemberitahuan hari sidang”. 44 Dan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, penulis mendapatkan data bahwa biaya kepaniteraan, biaya panggilan, pemberitahuan pihak serta biaya materai. Dengan demikian perkara Nomor : 1132Pdt.G2007PAJS atas nama saudara Adhi Kurniawan, ST binti Ir. Wurjanto, membayar biaya perkara sebesar Rp. 156.000,- a. Biaya proses : Rp. 150.000 43 Ibid, h 2 44 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta : Liberty, 2006, cet-1, h.103. b. Materai : Rp. 6.000 Jumlah : Rp. 156.000 e. Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan telah menerima pendaftaran permohonan cerai, maka Pengadilan Agama Jakarta Selatan menetapkan tiga orang Hakim yang bertugas memeriksa dan mengadili perkara tersebut. Diantaranya Drs. H. Abd. Razak Bachtiar, SH selaku Hakim ketua Majelis, Drs. H. Fuizalman, SH dan Drs. Chotman Jauhari masing-masing selaku Hakim anggota, dibantu oleh Novan Asrul Lutfi, SH selaku Panitera Pengganti dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum yang dihadiri oleh Pemohon dan Termohon. 45 f. Penetapan Hari Sidang Penetapan hari sidang paling lambat 1 satu bulan setelah pengajuan Permohonan tersebut didaftarkan pada panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan, maka Pengadilan harus mulai menyidangkan perkara tersebut.

B. Dasar Hukum