Kaitan Penegakkan Hukum Dengan Pencegahan Kejahatan

melalui interaksi maksimal dengan kehidupan masyarakat dan pelaksanannya tidak dapat dipisahkan dari strategi perencanaan sosial yang lebih luas. Perlu juga kiranya penyuluhan hukum bagi masyarakat yang bertujuan untuk sedikit demi sedikit mengurangi proses stigmatisasi atau proses pemberian cap terhadap pelanggar hukum dan bekas narapidana 118 . Kejahatan adalah suatu persoalan yang selalu melekat dimana masyarakat itu ada 119 . kejahatan selalu akan ada seperti penyakit dan kematian yang selalu berulang seperti halnya dengan musim yang berganti-ganti dari tahun ke tahun. Segala daya upaya dalam menghadapi kejahatan hanya dapat menekan atau mengurangi meningkatnya jumlah kejahatan dan memperbaiki penjahat agar dapat kembali sebagai warga masyarakat yang baik. Masalah pencegahan dan penanggulangan kejahatan, tidaklah sekedar mengatasi kejahatan yang sedang terjadi dalam lingkungan masyarakat, tapi harus diperhatikan pula, atau harus dimulai dari kondisi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Perlu digali, dikembangkan dan dimanfaatkan seluruh potensi dukungan dan partisipasi masyarakat dalam upaya untuk menanggulangi kejahatan 120 . Hal itu menjadi tugas dari setiap kita, karena kita adalah bagian dari masyarakat.

C. Kaitan Penegakkan Hukum Dengan Pencegahan Kejahatan

“Serahkan apa yang menjadi hak negara kepada Kaisar pimpinan negara dan serahkanlah apa yang menjadi hak agama kepada Tuhan”. 121 Begitulah kaum sekularis berteriak padahal tujuan fundamental kehadiran agama Islam adalah menciptakan 118 Ibid., h.133 119 Ibid ., 120 Ibid ., 121 Said Agil Husein Al-Munawar, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, Pena Madani: Jakarta, 2004, h. X keadilan sosial dengan menyerukan kebajikan dan mencegah kejahatan seperti dalam firmanNya: • Y B- -. 1P B-5G Q J ﻥ ?- -.1 ? ;- ﺕ A? G D Q Oﺏ ;- ? Hﻡ Cf - ﺵ B- -.? ﻥ ;IP E ﺏ B-O ﺹo+ B-5ﺏ;-- Gﺏ 3o+ ?- 4ﺕ B-5 Eﺕ B-5 -Q - HG - 0\. 4Hﻡ B-.\ ﻥo+ 2• 6 9 Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk . Ali Imran : 103 -;-ﻡ- - D -ﺕ Q P? € R+ ﻡ? F ? R+ ﻡ Q? 2 • 6 L}i 9 Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan . Ali Imran : 109 B-? G jﻥ Q F ;- --e nj --eﻡ-Y c 5 Y Hﻡ •;ﺱ ;- G ?- -l 2 • 6 LLX 9 “Mereka itu tidak sama; di antara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud sembahyang”. Ali Imran : 113 Karenanya barang siapa menghendaki pencapaian suatu tujuan, hendaklah bersedia melakukan cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut bukankah mengurusi masalah-masalah manusia merupakan salah satu syariat di antara syarat- syarat terpenting dari kehadiran sebuah agama bahkan tanpa mengurusi masalah- masalah manusia agama tidak akan bertahan karena tugas agama adalah memberikan proteksi moralnya untuk tegaknya sebuah hukum yang adil 122 . Doktrin pokok yang dikemukakan al-Qur’an adalah pencapaian hidup manusia di dunia ini maupun di akhirat kelak, dua kebahagiaan ini hanya mungkin dicapai kalau manusia mampu memahami kehendak Allah dimanifestasikan dalam bentuk hukum- hukum yang dibangun manusia sejalan dengan kebutuhan objektifnya 123 . Ikhtiar pembentukan hukum perlu kiranya memperhatikan beberapa landasan epistimologis yang berintikan antara lain dasar keadilan dan kebenaran, nilai sosial dan kultural, nilai yuridis dan normatif yang menghidupi masyarakat sejalan dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di sebuah negara 124 . Dalam konteks pembentukan hukum dalam upaya pencegahan kejahatan dan pembangunan hukum yang berskala besar sejatinya melibatkan dimensi-dimensi pembangunan hukum yang saling terkait satu dengan yang lainnya dan saling menopang, yaitu dimensi “pemeliharaan” yang maksudnya sebagai memelihara yang lama dan yang masih baik. Yang kedua adalah dimensi “pembaruan” dimaksudkan sebagai mengambil yang baru yang lebih baik 125 . Dan kedua dimensi ini sejalan dengan kaidah ushul. -eM+ O- B • ? I -\ ﺏ l ﺹ • “Memelihara yang lama yang masih baik seraya mengambil yang baru yang lebih baik ”. Terakhir dimensi “penyempurnaan” dimaksud sebagai ikhtiar serius untuk melakukan kritik internal terhadap teks dan hukum agar selalu relevan dengan ruang dan waktu manusia yang mana gagasan ini sejalan dengan kaidah ushul 126 yaitu : 122 Ibid ., h. 9 123 Ibid ., 124 Ibid., h.11 125 Ibid ., 126 Ibid ., ﺕ | ZG - 5 = ﺏ | ZG u ﻡ ? ﻡ 5 e “Perubahan suatu hukum bergantung pada perubahan waktu dan ruang” Itu berarti penyempurnaan konsep hukum selalu melibatkan dimensi ruang dan waktu 127 . Paradigma hukum saat ini dalam suatu tatanan sosial merupakan kelanjutan dari paradigma hukum masa lalu dan paradigma hukum masa depan akan lebih banyak ditentukan oleh corak dan perspektif hukum yang dibangun pada masa kini, bangunan hukum masa kini sudah pasti haruslah berpijak pada perubahan sosial dan budaya yang dirancang secara sistematis dan berlanjut dari waktu ke waktu seiring dengan kebutuhan pencegahan kejahatan dan terciptanya penegakkan hukum secara keseluruhan. Sesungguhnya materi hukum meliputi aturan tertulis maupun tidak tertulis aturan ini berlaku normal dalam penyelenggaraan segenap dimensi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara serta bersifat mengikat baik bagi semua pihak, materi hukum tersebut ditujukan untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang penegakkan hukum akan mencegah kejahatan. Penegakan hukum di negara yang penduduknya beragama Islam unsur agama menjadi sangat urgen untuk diperhatikan. 128 Pencegahan kejahatan menjadi lebih mendesak untuk penegakan hukum hal itu disebabkan penegakkan hukum telah mendorong pencegahan kejahatan selalu mengadakan penataan karena terciptanya suatu suasana yang akan saling mendukung satu sama lain. Penegakan hukum akan mencegah tindakan kejahatan dan begitu pula sebaliknya bila tindakan kejahatan berkurang penegakan hukum akan berjalan. Pada hakikatnya pembangunan dalam bidang hukum sangat berkaitan dengan pencegahan kejahatan dan juga penegakkan hukum yang mana merupakan ikhtiar 127 Ibid ., h.13 128 Ibid ., h.15 bersama dalam mengadakan pembangunan di bidang tersebut 129 . Al-Qur’an menetapkan bahwa Allah SWT menghendaki setiap muslim melaksanakan hukum-hukumNya karena sudah menjadi keyakinan setiap muslim bahwa jika manusia menjalankan hukum-hukum yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah akan berakibat kesengsaraan hidup di dunia ini maupun di akhirat nanti. 130 Sebagai akibat logis dari sifat keuniversalan hukum Islam adalah ketentuan hukumnya ada yang ditujukkan khusus untuk orang-orang Islam, adapula yang ditujukkan khusus untuk orang-orang non Islam, penghapusan ini dimaksudkan agar prinsip-prinsip hukum Islam yang ingin ditegakkan haruslah senantiasa menghargai dan menghormati elemen hukum yang ditegakkan oleh agama lain. Prinsip Islam adalah tidak ada paksaan di dalam agama 131 . 129 Ibid ., 130 Ibid ., h. 18 131 Ibid .,

BAB IV TINJAUAN PERAN PIDANA KISAS