41
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan memperoleh data dan informasi tentang hubungan fenomena tertentu secara
komprehensif dan integral Sarwono, 2010. Desain penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif atau mengkaji hubungan antara variabel dengan
rancangan penelitian cross sectional. Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran observasi data variabel
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut Nursalam, 2008.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP YMJ Ciputat yang beralamat di Jalan Limun No. 27 Ciputat Tangerang. Penelitian ini akan dilaksanakan pada
tanggal 5 Juni 2014.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Hidayat, 2007. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa remaja laki-laki dan perempuan SMP YMJ ciputat kelas VII dan VIII berjumlah 90 siswa. Kelas IX tidak diikut
sertakan karena sudah tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Data
mengenai jumlah siswa kelas VII dan VIII di SMP YMJ Ciputat disajikan dalam bentuk tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa Kelas VII, VIII, dan XI SMP YMJ Ciputat
NO Kelas
Jumlah Siswa
1. VII
42 2.
VIII A VIII B
24 24
Jumlah 90
Sumber: SMP YMJ Ciputat
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Wasis, 2008. Menurut Nursalam
2008 ada 2 syarat untuk menetapkan sampel, yaitu representatif artinya sampel dapat mewakili populasi yang ada dan sampel harus cukup
banyak karena semakain banyak sampel, maka hasil penelitian mungkin lebih representatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitin ini
menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau
sampel Sugiyono, 2009. Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP YMJ Ciputat dengan
jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 90 sampel. Adapun kriteria inklusi untuk sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
1 Siswa yang hadir pada saat penelitian 2 Siswa yang bersedia mengikuti penelitian ini yang dibuktikan
dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Dari kriteria inklusi tersebut, pada pelaksanaan penelitian hanya ada 82
siswa dari rencana total sampel yang akan digunakan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data Notoatmodjo, 2005. Ada beberapa instrumen pada penelitian ini, yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu Umar,
2002. Kuesioner pada penelitian terdiri dari tiga bagian, antara lain: a. Kuesioner A berisi pertanyaan tentang karekteristik responden
meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan suku.
b. Kuesioner B berisi kolam BB, TB, dan IMT yang diisi aleh peneliti. c. Kuesioner C berisi pertanyaan mengenai perilaku makan remaja.
Kuesioner perilaku makan dinilai dengan menggunakan kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire yang meliputi 3 aspek gaya
makan yaitu emotional eating, restraint eating, dan exsternal eating yang dibuat oleh Van Strien, et al 1986 dengan jumlah keseluruhan
pertanyaan sebanyak 33 pertanyaan. Bentuk original dari Dutc Eating Behavior ini berbahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia pada lembaga Pusat Pengembangan Bahasa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta setelah itu, kuesioner dimodifikasi oleh peneliti. Untuk lebih rinci, pada Tabel 4.2 disajikan terkait kisi-kisi instrumen
Dutch Eating Behaviour Questionnaire yang telah dimodifikasi, yaitu: Tabel 4.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Nomor Item
Perilaku Makan
Emotional Eating 1, 3, 5, 8, 10, 13, 16, 20,
23, 25, 28, 30, 32 Restraint Eating
4, 7, 11, 14, 17, 19, 22, 26, 29, 31
Exsternal Eating 2, 6, 9, 12, 15, 18, 21,
24, 27, 33
Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire yang menilai perilaku makan remaja di SMP YMJ Ciputat
diukur dengan menggunakan skala Likert dengan memberi nilai pada setiap jawaban. Nilai pada setiap jawaban kuesioner menggunakan
rentang nilai 1-5 dengan kategori sebagai berikut: 1. Tidak pernah yang berarti Tidak Sesuai Tidak Memadai.
2. Jarang yang berarti Kurang Sesuai Kurang Memadai. 3. Kadang-kadang yang berarti Cukup Sesuai Cukup Memadai
4. Sering yang berarti Sesuai Memadai. 5. Selalu yang berarti Sangat Sesuai Sangat Memadai.
2. Timbangan BB dan Pengukur TB
Timbangan BB dan pengukur TB diperlukan untuk mendapatkan data mengenai BB dan TB remaja yang menggunakan alat yang terdiri
dari:
a. Timbangan BB: Timbangan jenjang dengan merk SECA maksimum berat 130 kg dengan ketelitian 0,1 kg.
b. Meteran pengukur TB: Microtoise Staturmeter alat ukur tinggi badan 200 cm yang digantung di tembok setinggi 200 cm atau 2 meter dari
lantai dengan ketelitian 0,1 cm.
E. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Kuesioner
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji coba instrumen peneltian perilaku makan yang berjumlah 33 pertanyaan yang
terdiri dari aspek emotional eating, restraint eating, dan external eating. Uji instrumen penelitian dilakukan pada 30 siswa di SMP Ruhama yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah YMJ Ciputat. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan program aplikasi statistik.
a. Uji validitas Kuesioner Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Djaali, 2008. Metode yang digunakan pada pengujian validitas
instrumen menggunakan pendekatan korelasi product moment ketentuan kevalidan instrument apabila nilai r hitung nilai r tabel
0,361 pada N= 30 atau nilai signifikansi 0,05. Hasil uji validitas kuesioner perilaku makan yang terdiri dari 13
pertanyaan emotional eating,10 pertanyaan restraint eating, dan 10 pertanyaan external eating. Didapatkan hasil sebagai berikut:
a. 3 pertanyaan emotional eating yang tidak valid yaitu nomor 3, 16, dan 28.
b. 1 pertanyaan restraint eating yang tidak valid yaitu nomor 26. c. 1 pertanyaan external eating yang tidak valid yaitu nomor 33.
Sehingga dari uji validitas yang sudah dilakukan, didapatkan hasil pertanyaan yang valid yaitu:
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Indikator Nomor Item
Perilaku Makan
Emotional Eating 1, 5, 8, 10, 13, 20, 23,
25, 30, 32 Restraint Eating
4, 7, 11, 14, 17, 19, 22, 29, 31
Exsternal Eating 2, 6, 9, 12, 15, 18, 21,
24, 27
b. Uji Reliabilitas Kuesioner Realibilitas adalah kesamaan hasil pengukuran dan pengamatan
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan Nursalam, 2008. Jenis pengujian
reliabilitas instrumen yang digunakan adalah Alpha Cronbach, yaitu menganalisis relibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran
Riduwan, 2007. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach 0,60 Hidayat, 2007.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Alpha Cronbach
Keputusan
Perilaku Makan
Emotional eating 0,784
Reliabel Restraint Eating
0,728 Reliabel
External Eating 0,712
Reliabel
2. Timbangan BB dan Pengukur TB
Pada penelitian ini timbangan berat BB yang digunakan tidak baru maka untuk mendapatkan hasil yang akurat peneliti melakukan
pengecekan alat dengan menimbang BB dua orang yang sama sebanyak tiga kali setiap satu jam. Jika hasil pengukuran timbangan BB tersebut
mendapatkan hasil yang konsisten maka dapat disimpulkan bahwa timbangan BB memiliki keakuratan yang baik dan dapat digunakan.
Sedangkan untuk pengukur tinggi badan hanya dilakukan pengecekan dengan melihat kondisi alat.
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran BB untuk Uji Validitas dan Reliabilitas
Subjek Hasil Pengukuran
Jam 1 Jam 2
Jam 3 1
52 52
52 2
49 49
49 Dari hasil pengukuran tersebut, didapatkan hasil pengukuran yang
konsisten maka dapat diambil kesimpulan bahwa timbangan berat badan tersebut baik dan dapat digunakan.
F. Langkah-langkah Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni tahun 2014. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan
menggunakan kuesioner dan melakukan pengukuran BB serta TB. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pengambilan data pada penelitian ini,
yaitu:
1. Tahap pertama yaitu persiapan. Peneliti menentukan subjek penelitian, tempat penelitian, maksud dan tujuan penelitian. Peneliti mengajukan
surat izin dari fakultas untuk diberikan kepada pihak sekolah untuk
mengambil data penelitian di SMP YMJ Ciputat.
2. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan ini ada dua
hal yang harus dilakukan, yaitu:
a. Menyebarkan kuesioner kepada responden dengan dibantu oleh guru di SMP YMJ Ciputat. Peneliti memperkenalkan identitas serta
memberikan lembar inform consent dengan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian kepada responden, setelah itu peneliti
membagikan kuesioner dengan memberikan penjelasan tentang cara
pengisian kuesioner.
b. Pengukuran BB dan TB. Pada penelitian ini pengukuran BB dan TB bertujuan untuk
mendapatkan nilai IMT. Peneliti meminta bantuan 3 orang asisten untuk membantu mengukur berat badan dan tinggi badan. Dan ketiga
asisten tersebut sebelumnya sudah peneliti jelaskan mengenai prosedur yang harus dilakukan. Berikut ini prosedur yang dilakukan
untuk mengukur BB dan TB, yaitu: 1 Prosedur pengukuran BB
- Tempatkan alat pengukur pada permukaan yang datar, keras dan pastikan jarum pengukur pada titik keseimbangan nol.
- Responden tidak mengenakan pakaian yang tebal dan tidak memakai alas kaki.
- Harus berdiri tanpa bantuan dan perawatan harus dilakukan untuk memeriksa penempatan kaki yang benar pada platform
alat ukur. - Meminta untuk melihat lurus ke depan, berdiri tegak tapi
rileks. - Timbangan harus dikalibrasi untuk memastikan keakuratan
data yang dikumpulkan. - Catat hasil pengukuran pada kuesioner.
2 Prosedur pengukuran TB - Minta responden melepaskan alas kaki sandalsepatu dan topi
penutup kepala. - Pastikan alat geser berada diposisi atas.
- Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser. - Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan
tumit menempel pada dinding tempat microtoise di pasang. - Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung
bebas. - Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala
responden. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser harus
tetap menempel pada dinding. - Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang
lebih besar ke bawah. Pembacaan dilakukan tepat di depan angka skala pada garis merah, sejajar dengan mata pengukur.
- Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar.
- Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma 0,1 cm. Isikan pada kuesioner.
Setelah melakukan pengukuran BB dan TB, kemudian melakukan perhitungan IMT dengan cara:
Berat badan Kg
IMT = -------------------------------------------------
[Tinggi badan m]
G. Etika Penelitian
Nursalam 2009 secara umum menjelaskan prinsip etika penelitian
pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Prinsip Manfaat a. Penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan
subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus. b. Subjek diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau
informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal- hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia respect human dignity a. Subjek mempunyai hak memutuskan kesediannya menjadi subjek
ataupun tidak, tanpa adanya sangsi apapun. b. Memberikan penjelasan secara rinci serta tanggungjawab jika
sesuatu terjadi kepada subjek.
c. Subjek harus diberikan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. 3. Prinsip Keadilan right to justice
a. Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
keikutsertaannya dalam
peneltian tanpa
adanya deskriminasi.
b. Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan.
H. Pengolahan Data
Data yang didapat pada penelitian ini, dilakukan pengolahan agar menjadi informasi yang mudah dipahami. Adapun tahap-tahap pengolahan
data meliputi:
1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku code
book untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
3. Entry Entry data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau biasa dengan membuat tabel
kontingensi. 4. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan teknik analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dianalisis. Penelitian ini bersifat analitik, sehingga analisis yang digunakan statistika inferensial menarik kesimpulan yaitu statistika yang
digunakan untuk menyimpulkan parameter populasi berdasarkan statistik sampel atau lebih dikenal denan proses generalisasi dan inferensial.
I. Teknik Analisa data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mendapat gambaran distribusi responden yang dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
diinterpretasikan secara deskriptif. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan pada variabel penelitian yaitu : 1 Karakteristik remaja yang
terdiri dari jenis kelamin dan suku; 2 Perilaku Makan remaja meliputi 3 aspek gaya makan yaitu aspek emotional eating, restraint eating, dan
eksternal eating; 3 IMT remaja.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang menghubungkan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen Arikunto, 2006. Pada
penelitian ini perilaku makan yang terdiri dari aspek gaya makan emotional eating, restraint eating, dan eksternal eating sebagai variabel
independen dan IMT sebagai variabel dependen. Teknik analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman dengan menggunakan derajat
kepercayaan 95 dengan α 5 sehingga jika nilai p 0,05 berarti hasil perhitungan statistik bermakna signifikan atau menunjukkan ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan apabila nilai p 0,05 berarti perhitungan statistik tidak bermakna atau
tidak ada hubungan antara varibel independen dan dependen. Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang dapat dilakukan untuk mengatahui
hubungan anatara dua atau lebih variabel berskala numerik Dahlan, 2008. Asumsi uji korelasi Spearman adalah: 1 Data tidak berdistribusi
normal dan 2 data diukur dalam skala numerik. Untuk cara Interpretasi uji korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah
korelasinya disajikan pada tebel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 interpretasi hasil uji hipotesis
No Parameter
Nilai Interpretasi
1 Kekuatan
korelasi r 0.0 - 0.2
0.2 - 0.4 0.4 - 0.6
0.6 - 0.8 0.8 - 1
Sangat lemah Lemah
Sedang Kuat
Sangat kuat
2 Nilai p
P 0.05
P 0.05 Terdapat korelasi yang bermakna
antara 2 variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel yang diuji,
3 Arah
korelasi + positif
- negatif Searah, semakin besar nilai satu
variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.
Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil
variabel lainnya.
J. Penyajian Data
Dalam penelitian ini, data akan disajikan dalam bentuk tabulasi yang kemudian dijelaskan dalam bentuk tulisan.
55
BAB V HASIL PENELITIAN