merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
f. Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Pada usia Madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua. Selain itu orang usia Madya lebih banyak menggunakan waktu
untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
2.2.3 Sikap Attitude
a. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan salah satu aspek psikologis
individu yang penting, karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang Wawan, 2011.
Menurut Notoatmodjo 2010, sikap merupakan suatu respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Campbell 1950 mendefinisikan sangat sederhana,
yakni “An individual’s attitude is syndrome of respons consistency with regard to
Universitas Sumatera Utara
object”. Jadi jelas disini dikatakan bahwa sikap itu merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons suatu stimulus atau objek. Sehingga sikap itu
melibatkan pikiran, perasaan, dan gejala kejiwaan yang lain. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan
reaksi terbuka atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan, atau reaksi tertutup.
b. Komponen Pokok Sikap
Menurut Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2010, sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu :
1. Kepercayaan dan keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artinya, bagaimana keyakinan atau pendapat atau pemikiran seseorang terhadap
objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana
penilaian terkandung didalamnya faktor emosi orang tersebut terhadap objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave, artinya sikap adalah
merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total
attitude, dimana pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting
Universitas Sumatera Utara
karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga sikap akan banyak mewarnai perilaku seseorang Ali, 2011.
Dalam konteks sikap ini, menurut Stephen R. Covey 1989 ada tiga teori determinan yang diterima secara luas, baik secara sendiri maupun kombinasi untuk
menjelaskan sikap manusia, yaitu : 1. Determinan genetis genetic determininism, berpandangan bahwa sikap individu
diturunkan oleh sikap kakek neneknya malalui DNA. 2. Determinan psikis psychic determininism, berpandangan bahwa sikap individu
merupakan hasil dari perlakuan, pola asuh atau pendidikan orang tua yang diberikan kepada anaknya.
3. Determinan lingkungan Environmental determininism, berpandangan bahwa perkembangan sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat
individu tinggal dan bagaimana lingkungan memperlakukan individu tersebut.
c. Tingkatan Sikap