4. Dasar Hukum Haji
Warga negara Republik Indonesia sebagian besar penduduknya beragama Islam yang setiap tahunnya semakin bertambah jumlahnya untuk
menunaikan Ibadah haji sebagai rukun islma yang relima. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Ibadah haji, bahwa penyelenggaraan Ibadan haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah, dibawah koordinasi
Mentri Agama.
5. Syarat, Rukun dan Wajib Haji
1. Syarat Haji
a. Islam
b. Baligh dewasa
c. Aqil berakal sehat
d. Merdeka bukan hamba sahaya
e. Istitha’ah mampu
2. Rukun Haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam
ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain, walaupun dengan Dam. Jika ditinggalkan maka tidak sah hajinya. Rukun haji terdiri dari:
a. Ihram niat ialah niat memulai mengerjakan ibadah haji umrah.
Selama dalam keadaan ihram seseorang diharamkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dihalalkan. Dengan telah
mengucapkan niat haji mura maka seseorang telah memulai melaksanakan haji umrah.
b. Wukuf di Arafah
c. Tawaf ifadah ialah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 tujuh kali
putaran dan ka’bah selalu berada sebelah kiri dimulai dan diakhiri pada arah sejajar Hajar Aswad.
d. Sa’i ialah berjalan dimulai dari bukit Safa ke bukit Marwah dan
sebaliknya, sebanyak 7 tujuh kali, yang berakhir di bukit marwah perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan
juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali. Bagi yang uzur boleh menggunakan kursi roda.
24
e. Cukur
f. Tertib
3. Wajib Haji ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam
Ibadah haji, bila tidak dikerjakan sah hajinya, akan tetapi harus membayar Dam; berdosa jika sengaja meninggalkan dengan tidak ada
uzur syar’i. Wajib haji terdiri dari : a.
Ihram, yakni niat berhaji dari miqat b.
Mabit di Muzdalifah c.
Mabit di Mina
24
Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah, Panduan Perjalanan Haji
Jakarta: 2008, h.116
d. Melontar Jumrah Ula, Gusta dan Acaba
e. Tawaf Wada’ bagi yang akan meninggalkan Makkah.
25
6. Macam – macam Haji