2.1.7 Imaging Teknik
MRI, CT scan, transrektal ultrasound merupakan bagian dari teknik imaging yang digunakan untuk evaluasi, staging dan tindak lanjut pasien dengan kanker
kolon, tetapi teknik ini bukan merupakan screening tes Schwartz, 2005.
CT scan CT scan dapat mengevaluasi rongga abdominal dari pasien kanker kolon pre
operatif. CT scan bisa mendeteksi metastase ke hepar, kelenjar adrenal, ovarium, kelenjar limfa dan organ lainnya di pelvis. CT scan sangat berguna untuk mendeteksi
rekurensi pada pasien dengan nilai CEA yang meningkat setelah pembedahan kanker kolon. Sensitifitas CT scan mencapai 55. CT scan memegang peranan penting pada
pasien dengan kanker kolon karena sulitnya dalam menentukan staging dari lesi sebelum tindakan operatif. Pelvic CT scan dapat mengidentifikasi invasi tumor ke
dinding usus dengan akurasi mencapai 90 , dan mendeteksi pembesaran kelanjar getah bening 1 cm pada 75 pasien Schwartz, 2005. Penggunaan CT dengan
kontras dari abdomen dan pelvis dapat mengidentifikasi metastase pada hepar dan daerah intraperitoneal Casciato DA, 2004.
MRI MRI lebih spesifik untuk tumor pada hepar daripada CT scan dan sering
digunakan pada klarifikasi lesi yang tak teridentifikasi dengan menggunakan CT scan. Karena sensifitasnya yang lebih tinggi daripada CT scan, MRI dipergunakan
untuk mengidentifikasikan metastasis ke hepar Schwartz, 2005.
Endoskopi UltraSound EUS EUS secara signifikan menguatkan penilaian preoperatif dari kedalaman
invasi tumor, terlebih untuk tumor rektal. Keakurasian dari EUS sebesar 95, 70 untuk CT dan 60 untuk digital rektal examination. Pada kanker rektal, kombinasi
pemakaian EUS untuk melihat adanya tumor dan digital rektal examination untuk
Universitas Sumatera Utara
menilai mobilitas tumor seharusnya dapat meningkatkan ketepatan rencana dalam terapi pembedahan dan menentukan pasien yang telah mendapatkan keuntungan dari
preoperatif kemoradiasi. Transrektal biopsi dari kelenjar limfa perirektal bisa dilakukan di bawah bimbingan EUS Casciato DA, 2004.
2.1.8 Penatalaksanaan