Merupakan persoalan tataletak terbesar. Perancangan umumnya tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada. Perancangan bebas merencanakan tataletak
yang paling baik yang dapat dipakai. Bangunan dapat dirancang untuk menampung tataletak setelah diselesaikan. Fasilitas dapat ditata untuk
kegiatan manufaktur terbaik.
3.6. Tipe Tataletak dan Dasar Pemilihannya
Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kegiatan produksi, terutama pada efektivitas waktu proses
produksi dan kelelahan yang dialami oleh operator di lantai produksi. Tataletak pabrik yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang
teratur dan efisien dari semua fasilitas-fasilitas pabrik dan tenaga kerja yang ada di pabrik. Fasilitas pabrik disini tidak hanya mesin-mesin tetapi juga service area,
termasuk tempat penerimaan dan pengiriman barang, maintenance, gudang dan sebagainya. Di samping itu juga, sangat penting diperhatikan keamanan dan
kenyamanan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena itu,tataletak pabrik yang baik adalah tataletak yang memiliki daerah kerja yang memiliki
interrelasi, sehingga bahan-bahan dapat diproduksi secara ekonomis. Tataletak pabrik sangat berkaitan erat dengan efesiensi dan efektivitas
pekerjaan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kegiatan produksi akan lebih ekonomis bila aliran suatu bahan dirancang dengan baik.
b. Pola aliran bahan menjadi dasar terhadap suatu susunan peralatan yang efektif. c. Alat pemindahan bahan material handling akan mengubah pola aliran bahan
yang stasis menjadi dinamis dengan melengkapinya dengan alat angkut yang sesuai.
d. Susunan fasilitas-fasilitas yang efektif disekitar pola aliran bahan akan memberikan operasi yang efektif dari berbagai proses produksi yang saling
berhubungan. e. Operasi yang efisien akan meminimumkan biaya produksi.
f. Biaya produksi yang minimum akan memberikan profit yang lebih tinggi. Ada 4 tipe tataletak pabrik yang utama, yaitu:
1. Layout by Product Tataletak berdasarkan produk
Susunan mesin dan peralatan berdasarkan produk, sangat baik dugunakan apabila jumlah volume produksi besar dan produk yang dihasilkan memiliki
karateristik yang sama. Dengan cara ini mesin dan peralatan disusun sedemikian rupa sehingga didapatkan aliran bahan yang terus-menerus
continuous flow, membentuk garis lurus. Mesin dan peralatan disusun sesuai dengan urutan proses dari pembuatan produk. Berikut ini dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Bubut
Bubut Bubut
Bor Bor
Frais Frais
Bor
A B
C A
B C
Gambar 3.1. Layout by Product 2.
Layout by Process Tataletak berdasarkan proses Tataletak proses adalah penyusunan tataletak dimana alat yang sejenis atau
yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya, mesin potong ditempatkan pada bagian pemotongan. Jadi, hanya
terdapat satu jenis proses di setiap bagian atau departemen. Tipe ini cocok untuk proses produksi yang tidak baku yaitu perusahaan membuat berbagai
macam produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Berikut ini merupakan Gambar 3.2.
Bubut
Bor Bor
Bor
Bubut
Bubut Frais
Frais Frais
A B
C B
A
C
Gambar 3.2. Layout by Process 3.
Fixed Position Layout Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan ditempatkan pada
tempat yang tetap karena posisi benda yang dikerjakannya tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
dipindahkan. Pada umumnya digunakan untuk produk akhir yang dimensinya besar, salah satu contohnya adalah pembuatan galangan kapal. Fixed Position
Layout dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Bubut
Bor Frais
Gerinda Produk
Gambar 3.3. Fixed Position Layout 4.
Group Technology Layout Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan dikelompokkan
berdasarkan bentuk komponen yang dikerjakannya, bukan berdasarkan produk akhir. Sehingga untuk pengerjaan partbagian yang prosesnya hampir sama
dikerjakan di satu departemen. Group Technology Layout dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Bubut
Bubut Bor
Frais Bubut
Frais Frais
Bor Frais
Frais
Bor Bubut
A B
C A
B
C
Gambar 3.4. Group Technology Layout
Universitas Sumatera Utara
3.7. Material handling