commit to user 28
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka berpikir sebagai berikut :
a. Pengaruh Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Pendekatan Drill
dan Bermain .
Pendekatan pembelajaran drill dan bermain masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Berdasarkan karakteristik dan penekanan dari
pendekatan drill dan bermain tersebut menunjukkan bahwa, keduanya rnemiliki perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan perlakuan yang diberikan
dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan respon yang berbeda pula terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli. Dengan
demikian diduga, pendekatan drill dan bermain memiliki pengaruh terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli.
b. Karakteristik Tingkatan Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Rendah
Terhadap Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan diatas, kemampuan dalam penguasaan teknik dasar bolavoli diperlukan unsur kondisi fisik, yang
salah satunya adalah unsur koordinasi mata-tangan. Untuk penguasaan teknik dasar bolavoli khususnya passing atas, sangat diperlukan unsur koordinasi
mata-tangan setiap pemain. Tingkatan unsur koordinasi mata-tangan yang tinggi akan menghasilkan teknik passing atas yang baik. Sebaliknya jika unsur
koordinasi mata-tangan rendah, maka hasil dari passing atas juga akan kurang baik.
c. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Drill Dan
Bermain Dan Unsur Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Hasil Belajar Passing Atas.
Pengaruh interaksi antara tingkatan koordinasi mata-tangan dan pendekatan pembelajaran dalam penguasaan passing atas bolavoli cenderung
commit to user 29
bersifat interdependent, karena interaksi antara tingkatan koordinasi mata- tangan dan pendekatan pembelajaran merupakan satu kesatuan komponen
dalam melakukan gerakan saat melakukaan passing atas bolavoli. Dengan demikian dapat diduga bahwa interaksi antara metode latihan dan tingkatan
koordinasi mata-tangan terjalin saat melakukan passing atas bolavoli. Selanjutnya berdasarkan interaksi antara pendekatan pembelajaran dan
unsur koordinasi mata-tangan tersebut, serta mempelajari karakteristik yang ada pada pendekatan pembelajaran drill dan bermain serta tingkatan
koordinasi mata-tangan tinggi dan rendah, pada hasil akhirnya akan terjadi kecocokan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran dengan tingkatan
koordinasi mata-tangan. Pendekatan pembelajaran dengan metode drill cenderung untuk tingkatan koordinasi mata tangan tinggi, sedangkan
pendekatan pembelajaran dengan metode bermain cenderung untuk koordinasi mata-tangan rendah.
C. Hipotesis