107
I. Hasil Analisis Data
1. Keterampilan Berbicara untuk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil observasi keterampilan berbicara anak usia dini dianalisis dari data penguasaan awal pretes, penguasaan akhir postes, serta akan ditinjau dari
peningkatannya dengan cara menghitung indeks gain ternormalisasi.
a. Penguasaan Awal
Untuk melihat kemampuan awal anak dalam keterampilan berbicara antara yang menggunakan metode pembelajaran koopertif teknik kancing gemerincing
dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, dilakukan analisis dari data hasil pretes sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Sebelum melakukan pengolahan data, berikut disajikan deskripsi data kemampuan awal anak, baik yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing ataupun yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, yang diolah menggunakan SPSS.
Tabel 3.10 Satistik Deskriptif Skor Pretes Keterampilan Berbicara Anak
eksperimen kontrol
N Valid
18 18
Missing 18
18 Mean
17.5556 17.5000
Median 18.0000
17.5000 Std. Deviation
1.38148 1.29479
Variance 1.908
1.676 Minimum
14.00 15.00
Maximum 20.00
20.00 Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu
17,56 dan rata-rata kelas kontrol yaitu 17,50. Sehingga terdapat perbedaan
108
diantara keduanya, namun untuk melihat signifikan atau tidaknya perbedaan rata- rata tersebut akan dilakukan analisis data dengan menguji normalitas data, uji
homogenitas variansi, dan uji kesamaan rata-rata.
1 Uji Normalitas
Untuk mengetahui sebuah data berdistribusi normal atau tidak akan dilakukan uji normalitas dengan cara membandingkan nilai sig. dengan nilai
α .
Kedua sampel dikatakan normal jika signifikansinya 0,05. Adapun hasil pengolahan data untuk uji normalitas tersebut disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.11 Uji Normalitas Data Pretes Keterampilan Berbicara
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti c
df Sig.
Statistic df
Sig. eksperimen
.182 18
.120 .929
18 .185
kontrol .150
18 .200
.956 18
.528 This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
Seperti terlihat dari tabel di atas bahwa nilai sig. untuk kelas aksperimen sebesar 0,120 dan kelas kontrol sebesar 0.200 yang lebih besar dari taraf
signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data berdistribusi normal. Sshingga langkah berikutnya akan dilakukan uji homogenitas variansi.
2 Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi kedua kelompok sampel yaitu kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dilakukan dengan cara membandingkan nilai sig. dengan taraf signifikan
α . Kriteria ujinya,
109
apabila nilai sig. lebih besar dari taraf signifikan 0,05, maka dikatakan bahwa kedua variansi tersebut homogen. Adapun hasil uji homogenitas tersebut dapat
dilihat seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.12 Uji Homogenitas Varians Skor Pretes Keterampilan Berbicara
Levene Statistic
df1 df2
Sig. .001
1 34
.981
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. yaitu 0,981, dan hasil tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa
kedua variansi tersebut homogen. Sehingga langkah berikutnya akan dilakukan uji kesamaan dua rata-rata, dengan menggunakan uji-t.
3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Hipotesis statistik yang digunakan dalam uji kesamaan rata-rata adalah sebagai berikut:
H :
µ
1
= µ
2
Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal anak dalam keterampilan berbicara.
H
1
: µ
1
≠ µ
2
Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal anak. dalam keterampilan berbicara.
Uji kesamaaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan rata-rata antara keterampilan berbicara yang pembelajarannya
110
menerapkan metode pembelajaran kooperatif dan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Jika nilai sig. 0,05 maka tidak terdapat perbedaan
rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, selain itu berarti terdapat perbedaan. Adapun hasil perhitungannya disajikan dalam Tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.13 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Skor Pretes Keterampilan Berbicara
Seperti terlihat pada tabel di atas bahwa nilai sig. sebesar 0,902 dan nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05. maka H
diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata diantara kedua kelompok sampel tersebut. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal anak dalam keterampilan berbicara kedua kelas sama.
b. Penguasaan Akhir
Untuk melihat kemampuan akhir anak dalam keterampilan berbicara antara yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, akan dilakukan analisis dari data hasil postest setelah pembelajaran dilaksanakan.
Namun sebelum melakukan pengolahan data, berikut disajikan deskripsi data mengenai kemampuan akhir anak setelah pembelajaran dilaksanakan, baik
t-test for Equality of Means T
Df Sig. 2-tailed
Pretes Equal variances assumed
.124 34
.902 Equal variances not
assumed .124
33.858 .902
111
yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dengan yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional, yang diolah menggunakan SPSS.
Tabel 3.14 Statistik deskriftif Skor Postes Keterampilan Berbicara
eksperime n
kontrol N
Valid 18
18 Missing
18 18
Mean 22.2778
20.0000 Median
22.5000 20.0000
Std. Deviation 1.40610
1.18818 Variance
1.977 1.412
Minimum 20.00
18.00 Maximum
24.00 22.00
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 22,28 dan rata-rata kelas kontrol yaitu 20,00. Sehingga terdapat perbedaan
diantara keduanya, namun untuk melihat signifikan atau tidaknya perbedaan rata- rata tersebut akan dilakukan analisis data dengan menguji normalitas data, uji
homogenitas variansi, dan uji kesamaan rata-rata.
1 Uji Normalitas
Untuk mengetahui sebuah data berdistribusi normal atau tidak akan dilakukan uji normalitas dengan cara membandingkan nilai sig. dengan nilai
α .
Kedua sampel dikatakan normal jika signifikansinya 0,05. Adapun hasil pengolahan data untuk uji normalitas tersebut disajikan dalam tabel berikut.
112
Tabel 3.15 Uji Normalitas Data Postes keterampilan Berbicara
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Statistic
df Sig.
eksperime n
.196 18
.065 .890
18 .039
kontrol .167
18 .200
.932 18
.209 This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
Seperti terlihat dari tabel di atas pada uji Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai sig. untuk kelas aksperimen 0,065 dan untuk kelas kontrol sebesar 0.200
yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data berdistribusi normal. Sehingga langkah berikutnya akan dilakukan uji
homogenitas variansi.
2 Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi kedua kelompok sampel yaitu kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional dilakukan dengan cara membandingkan nilai sig. dengan taraf signifikan
α . Kriteria ujinya, apabila nilai sig. lebih besar dari
taraf signifikan 0,05, maka dikatakan bahwa kedua variansi tersebut homogen. Adapun hasil uji homogenitas tersebut dapat dilihat seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.16 Hasil Uji Homogenitas Varians Skor Postes Keterampilan Berbicara
Levene Statistic
df1 df2
Sig. 1.250
1 34
.271
113
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. yaitu 0,271, dan hasil tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa
kedua variansi tersebut homogen. Sehingga langkah berikutnya akan dilakukan uji kesamaan dua rata-rata, dengan menggunkan uji-t.
3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Hipotesis statistik yang digunakan dalam uji kesamaan rata-rata adalah sebagai berikut:
H :
µ
1
= µ
2
Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan akhir anak dalam keterampilan berbicara
H
1
: µ
1
≠ µ
2
Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan akhir anak dalam keterampilan berbicara.
Uji kesamaaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan rata-rata antara penguasaan kosa kata yang pembelajarannya
menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerining dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Jika nilai sig. 0,05 maka
tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, selain itu berarti terdapat perbedaan. Adapun hasil perhitungannya disajikan
dalam Tabel 3.17 berikut.
114
Tabel 3.17 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Skor Postes Keterampilan Berbicara
t-test for Equality of Means t
df Sig. 2-tailed
nilai Equal variances
assumed 5.250
34 .000
Equal variances not assumed
5.250 33.079
.000
Seperti terlihat pada tabel di atas bahwa nilai sig. sebesar 0,000 dan nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 0,05, maka H
ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata diantara kedua kelompok sampel tersebut. Apabila dilihat dari
nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu sebesar 22,28 lebih besar dari kelas kontrol yaitu sebesar 20,00, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak dalam
keterampilan berbicara antara anak yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari anak yang
memperoleh metode pembelajaran konvensional.
c. Peningkatan Keterampilan Berbicara