Elsa Latupeirissa, 2013 Bentuk Dan Nilai Budaya Tradisi Maso Mata Rumah Pada Masyarakat Desa Rumahkay Kecamatan
Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
4.2 Masyarakat Rumahkay dan Pelaksanaan Tradisi Maso Mata Rumah
Tradisi Maso Mata Rumah bagi masyarakat Rumahkay merupakan suatu perkawinan adat yang sering mereka sebut dengan Amoi. Adat ini biasanya dilakukan
sebelum pemberkatan nikah secara Kristen di Gereja dan nikah pada catatan sipil, bilamana pelaksanaan pernikahan itu berlangsung di desa Rumahkay.
Namun adat ini juga dapat dilakukan setelah pelaksanaan nikah secara Kristen dan secara pemerintah, apabila pernikahan itu tidak dilakukan di desa Rumahkay.
Berikut ini akan dijelaskan tentang tata cara pelaksanaan tradisi Maso Mata Rumah serta analisisnya.
4.2.1 Pra Pelaksanaan Tradisi Maso Mata Rumah
Dalam tahap pra pelaksanaan tradisi Maso Mata Rumah ini akan dibagi ke dalam beberapa tahap atau peristiwa sehingga mempermudah dalam menganalisisnya.
Peristiwa 1
Sumber : Wawancara dengan Bpk Cale Sahetapy
Waktu : 22 Januari 2013, pukul 17. 00 WIT
Tempat : di rumah Bapak Cale Sahetapy di desa Rumahkay
Keluarga laki-laki mengirim surat kepada keluarga perempuan. Surat ini ditulis oleh ayah dari calon pengantin laki-laki. Beliau berumur
47 tahun bekerja sebagai nelayan. Beliau menuliskan surat tersebut di atas kertas berwarna putih. Setelah selesai menulis surat dimasukannya ke
dalam amplop yang berwarna putih. Kemudian menyuruh salah satu kerabat dekat mereka untuk mengantarkannya ke rumah calon pengantin
perempuan. Isi surat itu adalah sebagai berikut
: “Slamat malam Bapa deng Ibu Y, sebelum beta menyampaikan maksud ini terlebih dahulu beta
orang tua dari X mo kasih tau vor bapa ibu bahwa diantara dong dua ini
Elsa Latupeirissa, 2013 Bentuk Dan Nilai Budaya Tradisi Maso Mata Rumah Pada Masyarakat Desa Rumahkay Kecamatan
Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
yaitu X dan Y su ada hubungan kasih yang mengarah ke pembentukan keluarga.
Sehubungan deng
itu, maka
izinkan beta
untuk menyampaikannya ke bapa ibu bahwa katong dari keluarga laki-laki
bermaksud vor minta kesediaan bapa ibu untuk menyempatkan diri vor katong ator akang sama-
sama. Sekian dan terima kasih” Surat ini diterima oleh orang tua dari calon pengantin perempuan.
Ayah dari calon pengantin perempuan berumur 48 tahun bekerja di salah satu bank swasta di daerah kota Ambon. Saat penerimaan surat ini beliau
sudah berada di desa Rumahkay. Jarak dari kota Ambon ke desa ini ditempuh dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4 empat jam
karena harus menyeberangi laut dengan menggunakan kapal Ferry.
a. Aspek Bentuk