Nilai Budaya dalam Tradisi Maso Mata Rumah

Elsa Latupeirissa, 2013 Bentuk Dan Nilai Budaya Tradisi Maso Mata Rumah Pada Masyarakat Desa Rumahkay Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu saat ini maupun generasi yang akan datang melalui cara-cara yang telah ditetapkan oleh para leluhur. Ini berarti bahwa tradisi ini harus tetap dipertahankan dan dilaksanakan oleh masyarakat pendukungya.

d. Nilai Budaya dalam Tradisi Maso Mata Rumah

Sastra lisan merupakan bagian dari tradisi lisan juga merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam masyarakat tradisional, kehadirannya harus dapat diterima sebagai salah satu realitas sosial. Tradisi yang terjadi di seluruh nusantara mengandung unsur sastra lisan yang terutama lebih merujuk kepada bahasa atau tuturan yang diucapkan. Tuturan-tuturan yang diucapkan atau yang dilisankan itu diturunkan secara terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebuah tradisi juga mengandung nilai-nilai budaya yang telah disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat dan telah mengakar menjadi suatu kebiasaan. Melalui perkawinan, dua insan yang berlainan jenis telah dipersatukan menjadi suami istri. Selain itu, mereka yang terlibat di dalamnya, antara lain orang tua, saudara serta kaum kerabat yang semula tidak saling mengenal, kini mereka pun dipersatukan. Persekutuan dan persaudaraan yang terbentuk mesti dipertahankan terus menerus. Persekutuan yang dibentuk janganlah hanya karena adanya sebuah perkawinan tetapi mesti dijaga dan dilestarikan sehingga akan tumbuh menjadi persekutuan yang kokoh. Sebuah perkawinan tidak terlepas dari peranan orang lain dan juga campur tangan Tuhan sebagai sang Penciptanya. Unsur ini nampak dalam acara tradisi Maso Mata Rumah dengan melihat perkawinan sebagai peletak dasar persekutuan dan persaudaraan, bukan hanya antara kedua pengantin tetapi juga dengan semua anggota keluarga bahkan masyarakat. Dalam tradisi ini pun dibangun sebuah relasi dengan Tuhan sebagai Sang Pencipta, hal ini nampak dari permintaan doa agar Tuhan memberkati perkawinan yang diljalankan itu. Di sini memberikan sebuah gambaran Elsa Latupeirissa, 2013 Bentuk Dan Nilai Budaya Tradisi Maso Mata Rumah Pada Masyarakat Desa Rumahkay Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu bahwa masyarakat menyadari peranan kuasa Sang Penciptanya itu sebagai hal yang penting dalam kehidupan mereka. Hidup dalam sebuah persekutuan dan persaudaraan yang baik adalah wujud dari sikap pengakuan dan penerimaan. Pasangan suami dan istri yang melangsungkan perkawinan, sama-sama saling mengakui dan saling menerima. Melalui perkawinan, mereka berdua menjadi bagian dari kehidupan masing-masing. Suami menjadi bagian dari kehidupan istri dan demikian juga istri menjadi bagian dari kehidupan suami. Keharusan suami istri untuk saling menerima dan saling mengakui juga nampak dalam kewajiban-kewajiban mereka sebagai suami istri, dimana suami istri dapat menerima kelebihan dan kekurangan masing –masing sebagaimana adanya, menempatkan diri pada perasaan suami atau istri mengaggumi keunggulan dan memaklumi kelemahan. Unsur pengakuan dan penerimaan ini juga nampak dalam tradisi Maso Mata Rumah, ketika dua orang ibu dari keluarga pengantn laki-laki yang mewakili semua keluarga, menerima pengantin perempuan untuk masuk dalam persekutuan keluarga laki-laki. Makan bersama di atas tikar Amoi menunjukan bahwa pengantin perempuan diakui dan diterima secara sah menjadi bagian dari kehidupan keluarga laki-laki. Unsur penghormatan dan penghargaan dalam tradisi Maso Mata Rumah ini nampak pada acara meminta pengantin perempuan dari keluarganya oleh keluarga pengantin laki-laki. Hal ini menunjukan bahwa keluarga pengantin laki-laki menghormati dan menghargai harkat dan martabat pengantin perempuan dan keluarganya. Sikap menghormati dan menghargai juga tampak pada sapaan atau ucapan saat pelaksanaan acara tersebut. Sikap hormat tersebut bukan hanya untuk orang tua kandung tetapi juga bagi semua anggota keluarga berdasarkan hubungan darah dan juga kepada kaum kerabat yang hadir saat itu. Unsur penghargaan dari pengantin perempuan kepada keluarga pengantin laki-laki adalah melalui pemberian “kain Anahesu”. Sikap saling menghargai dan menghormati serta saling percaya Elsa Latupeirissa, 2013 Bentuk Dan Nilai Budaya Tradisi Maso Mata Rumah Pada Masyarakat Desa Rumahkay Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menjadi kekuatan hidup yang mendorong suami-istri untuk mengupayakan masa depan bersama. Sebagai suami-istri dalam memasuki kehidupan selanjutnya tentu diperlukan suatu tanggung jawab serta kerja keras demi menggapai apa yang didambakan yakni suatu kebahagiaan. Suami istri mesti melaksanakan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya. Tanggung jawab dalam hal mengasihi satu terhadap yang lain, tanggung jawab untuk memelihara keutuhan persekutuan sebagai suami istri, tanggung jawab untuk saling mengakui dan menerima, tanggung jawab untuk saling menghormati dan menghargai, tanggung jawab suami istri bersama dalam mendidik anak-anak. Tiang penyanggah utama dalam keluarga adalah suami dan istri, mereka yang bertanggung jawab membina keluarga dalam mencari nafkah. Sikap-sikap dan nilai-nilai yang telah diungkapkan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Munandar 1985 : 40 tentang hubungan suami istri yang harus diwujudkan dalam sikap : a. saling pengertian antara suami istri merupakan faktor yang penting supaya tercapai hubungan yang harmonis. Mengertikan motif-motif tingkah lakunya, sebab-sebab mengapa ia berbuat demikian. Mempunyai pengertian untuk latar belakang hidup patnernya. b. toleransi sangat penting dalam hubungan suami-istri. Toleransi untuk kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan, kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dari pihak lain. c. saling penghargaan untuk kepribadian, prestasi, minat, individualitas dari partnernya. d. saling memberikan kebebasan e. bertanggungjawab f. saling membantu. Elsa Latupeirissa, 2013 Bentuk Dan Nilai Budaya Tradisi Maso Mata Rumah Pada Masyarakat Desa Rumahkay Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Peran Wanita dalam Keluarga