commit to user
18 Sedangkan munculnya pedagang batik di Laweyan Surakarta pada awal
abad ke-20 menunjukkan adanya dinamika sosial ekonomi yang penting di Kota Surakarta. Kegiatan perdagangan yang dikendalikan oleh Mbok Mase juga
menunjukkan bahwa peran perempuan dalam kegiatan ekonomi perkotaan cukup menonjol. Komunitas Laweyan dapat dipandang sebagai ”counter-elite” terhadap
kekuasaan yang berpusat di karaton maupun terhadap hegemoni kekuasaan asing. Etos kerja dan jiwa enterpreunership yang tumbuh di Laweyan bertumpu pada
nilai-nilai tradisi Jawa dan Islam. Sejarah lokal Laweyan menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan bukanlah kultur asing di tengah-tengah budaya Jawa yang
seringkali hanya diidentikan dengan budaya agraris Soedarmono, 2006: 40. Munculnya saudagar batik di laweyan membawa dampak yang cukup
besar bagi kampung laweyan. Tidak hanya dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang politik. Pada sebelum kemerdekaan kampung Laweyan memegang
peranan yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,di Laweyan ini pada tahun 1911 muncul organisasi politik yang bernama Sarekat
Dagang Islam SDI yang didirikan oleh KH. Samanhudi,dalam bidang ekonomi para pedagang batik di laweyan juga memelopori pergerakan koperasi dengan
mendirikan Persatoean Peroesahaan Batik Boemiputra Soerakarta PPBBS pada tahun 1935 Mulyono dan Sutrisno Kutoyo,1980: 21.
B. Kerangka Berpikir
Keterangan : Masyarakat
Santri
Batik
Perkembangan Perekenomian
Nasional
Priyayi Abangan
commit to user
19 Masyarakat di Jawa terbagi dalam tiga golongan yaitu golongan Priyayi,
golongan Santri, dan golongan Abangan. Saudagar adalah para pengusaha- pengusaha sukses yang mampu mengangkat perekonomian di daerahnya.
Saudagar yang cukup berkembang di kota Solo adalah saudagar batik. Saudagar-saudagar batik di kota Solo berkumpul dalam satu wilayah yaitu di
daerah kampung Laweyan. Di dalam kampung Laweyan ini terdapat banyak saudagar-saudagar batik sukses yang disebut “ mbok mase”.
Keberadaan saudagar-saudagar batik di Laweyan membawa dampak baik terhadap perkembangan ekonomi di kampung tersebut. Selalin itu keberadaan
saudagar-saudagar batik tersebut sangat berperan penting dalam peningkatan ekonomi muslim di Laweyan.
commit to user
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu mendapatkan data tertulis di perpustakaan atau tempat lain di mana data itu
diketemukan. Adapun perpustakaan atau tempat-tempat yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian ini, adalah:
a. Perpustakaan Program Pendidikan Sejarah Jurusan PIPS, Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. b.
Perpustakaan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
c. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
d. Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta. e.
Perpustakaan Pusat Universitas Gajah Mada Yogyakarta. f.
Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta. g.
Perpustakaan Kodya Surakarta. h.
Perpustakaan Monumen Pers. 2.
Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk penelitian ini direncanakan mulai dari
disetujuinya judul skripsi yaitu pada bulan Juli 2009, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini yaitu pada bulan Januari 2011.
B. Metode Penelitian
Metode adalah suatu prosedur, teknik, atau cara melakukan penyelidikan yang sistematika suatu ilmu sains, seni, atau disiplin tertentu. Pemilihan metode
penelitian yang tepat harus mempertimbangkan kesesuain dengan obyek atau masalah yang di teliti. Metode penelitian dipilih berdasarkan beberapa