BAB III SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PERGURUAN TINGGI BHMN DALAM MASA TRANSISI
A. Pertanggungjawaban Keuangan Negara pada Umumnya
Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima secara umum.
Akuntabilitas yaitu pemenuhan kewajiban pemegang amanah agent untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pemberi amanah principal yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut.
83
Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara menteripimpinan
lembagagubernurbupatiwalikota selaku pengguna anggaranpengguna barang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan yang
ditetapkan dalam Undang-undang tentang APBNPeraturan Daerah tentang APBD, dari segi manfaathasil outcome. Sedangkan Pimpinan unit organisasi
kementerian negaralembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam Undang-undang tentang APBN.
84
83
Penjelasan Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
84
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Selain itu perlu ditegaskan prinsip yang berlaku universal bahwa barang siapa yang diberi wewenang untuk menerima, menyimpan dan membayar atau
menyerahkan uang, surat berharga atau barang milik negara bertanggung jawab secara pribadi atas semua kekurangan yang terjadi pengurusannya. Kewajiban
untuk mengganti kerugian keuangan negara oleh para pengelola keuangan negara dimaksud merupakan unsur pengendalian intern yang andal.
Akuntabilitas pengelolaan Keuangan Negara adalah kewajiban pemerintah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan melaporkan segala
aktivitas dan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan uang publik, kepada pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggung-jawaban tersebut
DPR dan masyarakat luas.
85
Dalam hal pertanggungjawaban keuangan Negara ini, dapat dilihat dari 2 dua pandangan, yaitu sebagai berikut
86
1. Pertanggungjawaban Keuangan Negara horizontal, yaitu
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang diberikan Pemerintah kepada DPR. Hal ini disebabkan sistem ketatanegaraan yang berdasarkan
UUD 1945 telah menentukan kedudukan Pemerintah dan DPR sederajat. :
2. Pertanggungjawaban Keuangan Negara Vertikal, yaitu
pertanggungjawaban keuangan yang dilakukan oleh setiap otorisator atau ordonator dari setiap Departemen atau Lembaga Negara nondepartemen
85
www.google. Paparan_taufiqurachman_ruki__bpk1,pdf, Akuntabilitas Pertangunggjawaban
Keuangan Instansi Pemerintah, diakses tanggal 6 Juni 2012.
86
Adrian Sutedi, Op. Cit, hal 15
Universitas Sumatera Utara
yang menguasai bagian anggaran, termasuk di dalamnya pertanggungjawaban bendaharawan kepada atasannya dan
pertanggungjawaban para pemimpin proyek. Pertanggungjawaban keuangan ini pada akhirnya disampaikan kepada Presiden yang diwakili
oleh Menteri Keuangan selaku pejabat tertinggi pemegang tunggal keuangan Negara sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 25 Indische
Comptabiliteits Wet ICW 1925. Berdasarkan konsepsi hukum keuangan Negara, pertanggungjawaban
keuangan Negara merupakan konsekuensi logis dari kesediaan pemerintah melaksanakan APBN yang disetujui oleh DPR. Dalam tata pengelolaan keuangan
Negara atau APBN yang berlaku sampai dengan 2004 adalah ketentuan ICW, di mana pertanggungjawaban keuangan Negara dituangkan kedalam Perhitungan
Anggaran Negara. APBN sebagai machtiging dari DPR kepada pemerintah memberikan dasar yang kuat yang berhak menerima pertanggungjawaban
keuangan Negara adalah DPR. Pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara berada pada
pemerintah karena merupakan bagian dari pemerintahan Negara. Hal ini didasarkan bahwa pemerintah berkewajiban memenuhi tugas Negara sebagaimana
termaktub dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
87
87
Muhammad Djafar Saidi, Op. Cit, hal 81
Universitas Sumatera Utara
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan
88
. Kekuasaan tersebut antara lain sebagai berikut
89
a. Dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
:
b. Dikuasakan kepada menteripimpinan lembaga selaku Pengguna AnggaranPengguna Barang kementerian negaralembaga yang
dipimpinnya; c. Diserahkan kepada gubernurbupatiwalikota selaku kepala
pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
d. Tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undang-
undang. Menteri keuangan sebagai pembantu presiden dalam bidang keuangan pada
hakekatnya adalah Chief Financial Officer CFO Pemerintah Republik Indonesia sementara menteripimpinan lembaga adalah Chief Operasional Officer COO
untuk suatu bidang tertentu pemerintahan. Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar terdapat kejelasan dalam pembagian wewenang dan tanggung
88
Pasal 6 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
89
Pasal 6 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Universitas Sumatera Utara
jawab, terlaksananya mekanisme check and balance, serta untuk mendorong upaya pengingkatan profesionalisme dalam penyelenggaran tugas pemerintahan.
90
Pemerintah dalam menjalankan tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan Negara memerlukan pengawasan dan pemeriksaan agar tidak
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara dilakukan
oleh suatu lembaga Negara yaitu Badan Pemeriksa Keuangan. Ketika terdapat informasi atas dugaan penyalahgunaan keuangan Negara yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang diberi tugas untuk melakukan pengelolaan keuangan Negara maka wajib dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan merupakan tindakan hukum
dalam rangka pengawasan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional berdasarkan standar
pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
Pelaksanaan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara diupayakan agar pemeriksa yang melakukan maupun pihak-pihak yang
diperiksa tetap berpegang pada keterbukaan dan kejujuran. Hal ini dimaksudkan
90
http:pusdiklatwas.bpkp.go.idfilenyanamafile280SAKN_1.pdf diakses Tgl 28 Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
agar terhindar dari kompromi yang bersifat negatif sehingga menimbulkan kejahatan dalam bentuk melakukan delik korupsi.
91
Terlaksananya pemeriksaan secara benar atau tidak menyimpang sehingga tidak bertentangan dengan hukum keuangan Negara, berarti terjalin kerja sama
yang baik untuk melaksanakan hukum keuangan Negara. Keberhasilan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
tergantung pada kesadaran hukum, baik pada pemeriksa maupun yang diperiksa. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan wajib berpedoman pada ketentuan yang tercakup dalam hukum keuangan Negara. Hal ini bertujuan agar BPK
mampu menghasilkan pemeriksaan yang mencerminkan rasa keadilan, kegunaan, atau kepastian hukum sehingga dapat diterima oleh pihak yang diperiksa.
Sebenarnya pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK bukan untuk mencari kesalahan terhadap pihak-pihak yang melakukan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara, melainkan untuk mengarahkan bagaimana cara sehingga tidak menimbulkan kerugian keuangan Negara.
92
Ruang lingkup pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan oleh BPK meliputi pemeriksaan yang bersifat preventif
dan pemeriksaan yang bersifat represif. Kedua bentuk pemeriksaan ini bertujuan untuk mengamankan keuangan Negara yang berada pada Pemerintah
PusatPemerintah Daerah, Bank Indonesia, Lembaga Negara Lainnya, Badan
91
Ibid, hal 80
92
Ibid, hal 91
Universitas Sumatera Utara
Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum, Badan atau Lembaga lain yang menyelenggarakan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara.
B. Sistem Pertanggungjawaban Keuangan Negara Perguruan Tinggi BHMN dalam Masa Transisi