b. Program insentif kelompok adalah seperti rencana insentif individual namun memberi upah lebih dan di atas gaji pokok kepada semua anggota tim ketika
kelompok atau tim secara kolektif mencapai sate standar yang khusus kinerja, produktivitas atau perilaku sehubungan dengan kerja lainnya.
c. Rencana pembagian laba secara umum merupakan program insentif di seluruh organisasi yang memberikan kepada karyawan satu bagian share dari laba
organisasi dalam satu periode khusus. d. Program pembagian perolehan gain sharing adalah rencana upah di seluruh
organisasi yang dirancang untuk memberi imbalan kepada karyawan atas perbaikan dalam produktivitas organisasi.
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Insentif
Handoko 1996 menyatakan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian insentif yaitu:
a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja Untuk jabatan yang mempunyai tingkat permintaan hanya berjumlah sedikit
maka insentif cenderung rendah. Sedangkan untuk tenaga kerja langka dimana penawaran hanya berjumlah sedikit, maka insentif cenderung tinggi.
b. Serikat pekerja Tingkat insentif juga dipengaruhi oleh ada tidaknya serikat pekerja serta
kekuatan pengaruhnya. Tingkat insentif akan meningkat bila pengaruhnya cukup kuat.
c. Kesediaaan perusahaan untuk membayar Tinggi rendahnya insentif yang diberikan bergantung pada kemampuan
perusahaan dalam segi keuangannya, karena insentif akan meningkatkan beban
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. d. Prestasi karyawan
Tingkat insentif yang diterima oleh seseorang juga dipengaruhi oleh prestasi orang tersebut dalam pekerjaannya. Tingginya prestasi akan meningkatkan
tingkat insentif yang diterimanya. Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan
prestasi kerja. Menurut Long 1998 insentif merupakan bagian dari upah berdasarkan kinerja performance pay yang diberikan dalam bentuk uang dan
ditetapkan berdasarkan prestasi. Semakin tinggi prestasi kerjanya, semakin besar pula insentif yang diberikan. Menurut Agency Theory Jensen dan Meckling, 1976
dalam Ruky, 2002 insentif digunakan untuk mendorong karyawan dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Apabila insentif yang diterima
tidak dikaitkan dengan prestasi kerja, tetapi bersifat pribadi, maka karyawan akan merasakan adanya ketidakadilan. Dengan adanya ketidakadilan tersebut akan
mengakibatkan ketidakpuasan yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku. Konsep tentang insentif telah diperkenalkan oleh Frederick Taylor pada
akhir tahun 1800, bahwa yang dinamakan insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas dalam Ruky : 2002. Insentif merupakan
penghargaan dalam bentuk finansial yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampui standar yang telah ditentukan.
Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana-rencana pembayaran upah yang dikaitkan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan standar produktivitas karyawan. Karyawan yang bekerja
Universitas Sumatera Utara
dibawah sistem insentif berarti prestasi kerja mereka menentukan baik secara keseluruhan atau sebagian penghasilan mereka Handoko, 2001.
2.2.4. Pengertian Prestasi Kerja