1. Menjelaskan padanya secara natural bahwa kehadiran adiknya nanti tidak akan
membuat perhatian orangtua padanya berkurang bahkan mungkin akan semakin sayang.
2. Semakin besar usia anak maka akan semakin mudah bagi orangtua untuk
menjelaskannya. Ia mungkin tertarik dengan penjelasan mengenai apa yang akan terjadi dengan tubuh ibu dan apa yang ada dalam perut ibu nantinya.
3. Berjanji pada si kakak bahwa kelak ia akan dilibatkan saat orangtua akan memilih
nama untuk si adik juga pada saat akan membelikan perlengkapan untuk si adik serta saat mengasuhnya.
2.7 Faktor yang Mendasari Penentuan Jarak Kehamilan pada Pasangan Usia Subur PUS
2.7.1 Umur
Terkejar oleh faktor usia, di Indonesia wanita di atas usia 30 tahun banyak yang memilih jarak pendek untuk melahirkan anak sebelum mereka berusia 35 tahun
keatas Yolan, 2007. Faktor usia merupakan faktor penting dalam menentukan jarak kehamilan, terutama bagi wanita bila berusia 38 tahun dan masih menginginkan 2
orang anak maka tidak bisa hamil dengan jarak umur tiga tahun antara yang satu dengan yang lain, bila usia dibawah 30 tahun dan tidak mempunyai masalah
kesehatan yang membahayakan kehamilan maka masih mempunyai kesempatan untuk mengatur jarak kehamilan Dwijayanti, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian Amiruddin 2006 dari 70 responden mayoritas responden berumur 20-30 tahun memilih jarak kehamilan 2-5 tahun sebanyak 51
orang 72,8 dan hanya 9 orang 12,8 yang memilih jarak kehamilan 2 tahun.
2.7.2. Pendidikan
Pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Tingkat pendidikan yang tinggi menjadi dasar
keberhasilan dalam bisnis atau bidang profesi, yang akan membuka jalan bagi individu bersangkutan untuk menjalin hubungan dengan orang yang statusnya lebih
tinggi. Implikasinya, semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas Hurlock, 1999.
Beberapa negara maju yang wanitanya berpendidikan lebih tinggi cenderung menggunakan kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan. Karena umumnya mereka
menyadari perlunya mengatur jarak kehamilan Diana, 2007. Peningkatan partisipasi pasangan di bidang pendidikan akan berdampak pada pembatasan jumlah dan jarak
anak yang dilahirkan, terutama disebabkan meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab dalam hidup berumah tangga Bappenas, 2007. Menurut Lukman 2008 juga
umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.
2.7.3. Ekonomi
Study menunjukkan pada umumnya pasangan yang tidak mau mempunyai anak beralasan bahwa mereka tidak cukup mampu menyediakan dukungan yang
layak untuk membesarkan anak sebagaimana mestinya. Dengan persiapan mental
Universitas Sumatera Utara
maupun ekonomi dari pasangan akan mempermudah pasangan untuk menentukan jarak kehamilan Zeverina, 2007. Salah satu keuntungan dalam mengatur jarak
kehamilan adalah dari segi ekonomi sosial yaitu meningkatkan derajat kualitas hidup perempuan secara menyeluruh.
Selain kesehatan dan kejiwaan, aspek ekonomi juga tak kalah penting. Jika tidak direncanakan terutama soal penyiapan dananya bisa juga berakibat fatal Diana,
2007. Oleh karena itu persiapan pasangan baik dari segi fisik maupun psikis sangatlah penting untuk menentukan jarak kehamilan pada pasangan usia subur.
2.7.4. Sosial Budaya