KADAR GARAM SALINITAS TINJAUAN PUSTAKA

suhu dan inhibitor. Perubahan pH substrat dapat mengganggu pertumbuhan mikrorganisme yang ada. Bila asam menguap diproduksi pada laju yang cepat melebihi kebutuhan, kondisi fermentasi menjadi tidak stabil. Pengaruh suhu terhaap laju konversi dan pembentukan gas sangat besar, sehingga suhu harus diperhatikan pada selang yang optimal.

D. KADAR GARAM SALINITAS

Kandungan garam, yang menyatakan jumlah ion yang terlarut per satuan berat dinyatakan sebagai salinitas. Salinitas didefinisikan sebagai berikut : 1000 1 x laut air kg gr terlarut anorganik ion berat S = Kadar garam air laut bervariasi, tetapi pada umumnya mempunyai kisaran 3,3 sampai 3,7 Liebes, 1993 Pencemaran kadar garam yang tinggi terhadap air tanah yang tawar ditinjau dari potensi pemanfaatan air tanah sangat merugikan. Kadar khlorida yang melebihi batas dengan nilai 500 mgl dapat mengganggu, karena ambang rasa asin yang umumnya dapat diterima oleh manusia adalah 600 mgl. Namun bagi tanaman, salinitas yang tinggi hypersaline, memiliki efek yang berbeda terhadap jenis tanaman. Bagi tanaman yang tumbuh di tanah dengan kandungan garam rendah dapat menyebabkan penurunan jumlah air yang diantarkan ke daun dan perubahan metabolisme akar Notodarmojo, 2005. Sebagai contoh limbah yang berkadar garam tinggi adalah kecap. Limbah kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang aspergillus sp dan Rhizopus sp menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces khamir dan Lactobacillus bakteri. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20. Salah satu komponen salinitas yang tidak tercakup baik oleh kesadahan dan kemasaman adalah kadar natrium. Beberapa mikroba dapat menerima toleran kehadiran sejumlah kecil natrium dalam bentuk garam. Sedangkan jenis mikroorganisme lain ada yang sama sekali tidak dapat menerima garam. Ekosistem hypersaline perairan dan danau menunjukkan suatu variabilitas yang besar di dalam komposisi bersifat ion, total konsentrasi garam, dan pH. Beberapa danau seperti Danau Big Soda, Danau Mono, dan Danau Soap amerika barat memiliki salinitas berkisar antara 8.9 - 10 dengan tingkat pH sebesar 9-10. Namun Laut Mati dan Teluk Meksiko memiliki kadar garam hingga mencapai 20 dengan nilai pH 7 Oremland dan King, 1989

E. BAKTERI TAHAN GARAM HALOPHILES