Penelitian Pendahuluan I. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 5. Tahapan penelitian

1. Penelitian Pendahuluan I.

Penyiapan Bahan dan Analisis Karakteristik Bahan Molases yang digunakan didapat dengan cara pembuatan secara manual, yaitu gula merah yang telah rusak kemudian dilarutkan dengan air. Gula merah tersebut dipotong kecil sebelum akhirnya diblender dengan tambahan air. Perbandingan gula merah dengan air yang digunakan adalah 450 gram gula merah dilarutkan dalam 1 liter air. Larutan molases pekat yang menunjukkan kisaran nilai COD sebesar 400.000 mgl, kemudian dimasukkan ke dalam sistem pendingin agar molases tersebut tidak mengalami proses pendegradasian dengan cepat maupun terkontaminasi dengan bakteri. Sebelum bahan digunakan dalam proses penelitian, perlu dilakukan adanya analisis awal karakteristik bahan. Untuk inokulum perlu diketahui kadar salinitasnya agar diketahui kondisi habitat hidup mikroorganisme yang terdapat didalamnya. Selain itu analisis nilai COD perlu juga dilakukan terhadap molases, agar diketahui kadar COD molases sebelum dan sesudah proses pengolahan. Aklimatisasi Batch - Inokulum = 350 ml - COD awal = 6120 mgl - Laju resirkulasi = 2.6 Lmenit Sinambung - Beban Umpan = ± 5000 mgl - Laju resirkulasi = 3.5 Lmenit - Laju umpan = 2.5 mlmenit Penambahan nutrient - Beban Umpan = 5000 -25000 mgl - Laju resirkulasi = 3.5 Lmenit - Laju umpan = 2.5 mlmenit - Konsentrasi dosis sesuai Bleeker 1991 Kondisi Steady Penambahan garam - Beban Umpan = ± 23000 mgl - Laju resirkulasi = 3.5 Lmenit - Laju umpan = 2.5 mlmenit - Konsentrasi = 52 mgkg Kondisi Steady Kondisi Steady

II. Proses Inokulasi

Inokulum yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tempat pengolahan garam. Volume inokulum awal sebanyak 10 dari total kapasitas reaktor. Mula-mula inokulum dimasukkan terlebih dahulu ke dalam reaktor, diusahakan inokulum tidak melakukan kontak langsung dengan udara. Kemudian ditambahkan molases yang telah disiapkan hingga mencapai volume kerja sistem 3.500 ml. Sistem kerja yang digunakan adalah curah.

III. Proses Aklimatisasi

Sebelum dilakukan proses pengolahan limbah perlu dilakukan adanya proses aklimatisasi terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar mikroorganisme dapat hidup secara stabil di dalam reaktor. Reaktor dijalankan dengan sistem batch, dimana selama proses fluidisasi yang berlangsung sistem beroperasi secara anaerobik. Proses aklimatisasi yang telah berjalan dengan baik ditandai adanya perubahan warna suspensi yang semakin hitam dan terbentuknya biogas.

2. Penelitian Utama I.

Proses Sinambung Continues Pada tahap ini reaktor dioperasikan dalam suhu kamar tanpa diperlukan adanya sistem pemanasan ataupun sistem pendingin. Berbeda halnya dengan tahapan aklimatisasi yang dilakukan secara curah, tahapan ini dilakukan secara sinambung dengan adanya penambahan umpan dan adanya sistem pembuangan. Pada tahapan ini, proses resirkulasi reaktor dijalankan dengan laju alir 3.500 mlmenit. Konsentrasi COD limbah molases yang diumpankan ± 5.000 mgl dengan Waktu Tinggal Hidrolik HRT selama 1 hari. Limbah yang akan diumpankan ke dalam reaktor, dimasukkan ke dalam jerigen yang dilengkapi sistem pendingin agar nilai COD-nya tidak berubah selama disimpan. Molases diumpankan menggunakan pompa varistaltic dengan laju alir tetap sebesar 2.5 mlmenit. Setelah