Proses Inokulasi Proses Aklimatisasi

II. Proses Inokulasi

Inokulum yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tempat pengolahan garam. Volume inokulum awal sebanyak 10 dari total kapasitas reaktor. Mula-mula inokulum dimasukkan terlebih dahulu ke dalam reaktor, diusahakan inokulum tidak melakukan kontak langsung dengan udara. Kemudian ditambahkan molases yang telah disiapkan hingga mencapai volume kerja sistem 3.500 ml. Sistem kerja yang digunakan adalah curah.

III. Proses Aklimatisasi

Sebelum dilakukan proses pengolahan limbah perlu dilakukan adanya proses aklimatisasi terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar mikroorganisme dapat hidup secara stabil di dalam reaktor. Reaktor dijalankan dengan sistem batch, dimana selama proses fluidisasi yang berlangsung sistem beroperasi secara anaerobik. Proses aklimatisasi yang telah berjalan dengan baik ditandai adanya perubahan warna suspensi yang semakin hitam dan terbentuknya biogas.

2. Penelitian Utama I.

Proses Sinambung Continues Pada tahap ini reaktor dioperasikan dalam suhu kamar tanpa diperlukan adanya sistem pemanasan ataupun sistem pendingin. Berbeda halnya dengan tahapan aklimatisasi yang dilakukan secara curah, tahapan ini dilakukan secara sinambung dengan adanya penambahan umpan dan adanya sistem pembuangan. Pada tahapan ini, proses resirkulasi reaktor dijalankan dengan laju alir 3.500 mlmenit. Konsentrasi COD limbah molases yang diumpankan ± 5.000 mgl dengan Waktu Tinggal Hidrolik HRT selama 1 hari. Limbah yang akan diumpankan ke dalam reaktor, dimasukkan ke dalam jerigen yang dilengkapi sistem pendingin agar nilai COD-nya tidak berubah selama disimpan. Molases diumpankan menggunakan pompa varistaltic dengan laju alir tetap sebesar 2.5 mlmenit. Setelah diumpankan, limbah akan diresirkulasikan secara terus-menerus sehingga dengan keadaan yang terfluidisasi mikroba dapat kontak dengan limbah secara merata. Outlet yang merupakan hasil proses pengolahan akan keluar melalui lubang pengeluaran dan akan masuk menuju sistem overflow. Sedangkan biogas yang terbentuk akan keluar menuju alat pengukur.

II. Analisis Mutu Effluent