Harahap 2001 mengemukakan bahwa bentuk keterlibatan perusahaan tergantung pada lingkungan sosial, bentuk masyarakat, sifat dan keadaan tertentu
yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Namun, beberapa lembaga dan para ahli seperti AAA, AICPA telah membentuk suatu
komite dan mencoba merumuskan beberapa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan sebagai bukti keterlibatan sosialnya. Beberapa hal tentang keterlibatan
sosial yang diungkapkan adalah: 1.
Lingkungan 2.
Energi 3.
Praktik usaha yang fair 4.
SDM 5.
Keterlibatan terhadap masyarakat 6.
Produksi Estes 1976:19-22 dalam Adi, 2005, menyebutkan empat tema sosial
dan lingkungan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosial, yaitu: tema keterlibatan masyarakat, tema sumber daya manusia, tema lingkungan dan sumber
daya fisik, serta tema produk atau jasa.
2.6.1 Keterlibatan Masyarakat
Tema keterlibatan masyarakat yaitu mencakup aktivitas kemasyarakatan yang dilakukan oleh perusahaan. Misalnya, aktivitas di dalam masyarakat yang
terkait dengan kesehatan, pendidikan, seni, fasilitas umum, kegiatan masyarakat sekitar, serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan lainnya. Tema
pengungkapan ini didukung pula dengan dikeluarkannya ISO 26000 draft 4.1
tahun 2008 dan Undang-Undang PT No. 40 tahun 2007 Pasal 74 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan yang mempunyai tujuan untuk tetap menciptakan
hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
2.6.2 Sumber Daya Manusia
Pengungkapan tanggung jawab sosial yang berhubungan dengan tema sumber daya manusia mencakup keamanan dan keselamatan kerja, perekrutan
pegawai, kesehatan karayawan, training karyawan, dana pensiun, riset dan pengembangan, serta pengungkapan lain tentang tingkat keperdulian perusahaan
terhadap karyawan.
2.6.3 Lingkungan dan Sumber Daya Fisik
Hal-hal yang termasuk tema pengungkapan tentang lingkungan dan sumber daya fisik meliputi bahan baku, penggunaanpenghematan energi, air,
konservasi energi, pengolahan limbah, pengawasan terhadap efek polusi, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan dampak operasional perusahaan terhadap
lingkungan sekitar. Tema lingkungan juga didukung oleh Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 yang mengharuskan adanya Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan AMDAL dari suatu proyek yang dilakukan perusahaan dan Undang-Undang No.32 Tahun 2009 yang mengatur tentang pengelolaan dan
perlindungan lingkungan hidup.
2.6.4 Produk atau Jasa
Tema pengungkapan yang termasuk dalam produk dan jasa adalah item pengungkapan yang berhubungan dengan hasil produksi perusahaan. Hal-hal
tersebut mencakup kesehatan dan keamanan pelanggan, iklan yang perduli terhadap hak pribadi, informasi tentang mutu, perbaikan kualitas produk,
kepuasan pelanggan dan lain-lain tentang hasil produksi. Tanggung jawab sosial perusahaan saat ini masih merupakan voluntary
disclosure pengungkapan sukarela. Belum ada standar jelas tentang bentuk dan
isi dari pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan. Sehingga elemen yang diungkapkan dalam laporan tanggung jawab sosial masih menggunakan kebijakan
masing-masing perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda mengenai
pengungkapan sosial sesuai dengan karateristik perusahaan. Hal ini menimbulkan masalah dalam pengukuran pengungkapan sosial. Oleh sebab itu pengukuran
pengungkapan sosial dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian berupa daftar item pengungkapan sosial berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Hackston dan Milne 1996 Sulastini, 2007.
2.7 Size