Teori Signal Signalling Theory Saham

Sumber : Donaldon dan Preston 1995 Gambar 2.1. Model Stakeholders menurut Donaldson dan Preston Lebih lanjut lagi, Donaldon dan Preston 1995 membagi teori stakeholders kedalam tiga aspek, yaitu: 1. DescriptiveEmpirical, yang menyatakan bahwa teori digunakan untuk menjelaskan karakter khusus dan perilaku perusahaan. 2. Instrumental, sebagai tambahan dari data descriptive, digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara manajemen stakeholders dengan hasil yang didapatkan profitabilitas, pertumbuhan, dll. 3. Normative, yang menyatakan bahwa teori digunakan untuk menginterpretasikan fungsi dari perusahaan, termasuk mengidentifikasi pedoman moral dan filosofi pada operasi dan manajemen dari perusahaan.

2.3 Teori Signal Signalling Theory

Teori ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi. Di dalam pasar modal informasi sangat dibutuhkan masyarakat investor guna pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan investasi yang dilakukannya. Perusahaan Pemerintah Pemasok Asosiasi Dagang Kelompok Politik Pelanggan Masyaraka t Karyawan Investor Pada dasarnya ada 3 jenis informasi utama yang perlu diketahui oleh para perantara efek, pedagang efek, dan investor. Informasi diperlukan untuk mengetahui kondisi perusahaan yang telah menjual efek dan perilaku efek perusahaan tersebut di bursa. Ketiga informasi itu adalah : Anoraga, 2001 dalam Setiyawati,2007 1. Informasi pertama yang bersifat fundamental 2. Informasi yang berkaitan dengan masalah teknis 3. Informasi yang berkaitan dengan faktor lingkungan Teori ini berasumsi bahwa manajemen memiliki informasi yang akurat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dibanding pihak luar perusahaan. Asimetri informasi dapat terjadi jika manajemen menyampaikan informasi secara tidak sepenuhnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan dalam pasar modal. Terhadap informasi yang disampaikan manajemen, pasar akan merespon informasi yang muncul sebagai signal adanya peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dalam pembelian atau fluktuasi harga-harga dan volume perdagangan saham yang bersangkutan. Wijayanti, 2006 dalam Setyawati, 2007

2.4 Saham

Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas emiten yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu Ardiani, 2007. Dalam praktek menurut Darmadji dan Hendi 2001: 6 dalam Ardiani, 2007 menyebutkan bahwa dikenal adanya beraneka ragam jenis saham, antara lain : 1. Cara Peralihan Hak Ditinjau dari cara peralihannya saham dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham atas nama. a. Saham atas unjuk bearer stock Diatas sertifikat saham atas unjuk tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemillikan saham ini, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang. b. Saham atas nama registered stock Diatas sertifikat saham ini ditulis nama pemiliknya. Cara pemindahannya harus memenuhi prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan, kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. 2. Hak Tagihan klaim Ditinjau dari segi manfaatnya, saham dapat digolongkan menjadi saham biasa dan saham preferen a. Saham Biasa Common Stock Saham biasa selalu muncul dalam setiap struktur modal saham perseroan terbatas. Besar kecilnya deviden yang diterima tidak tetap, tergantung pada keputusan RUPS. b. Saham Preferen Preferrend Stock Saham preferen merupakan gabungan pendanaan antara hutang dan saham biasa. 3. Berdasarkan Kinerja Saham a. Blue Chip Stock Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b. Income Stock Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c. Growth Stock Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. d. Speculative Stock Adalah saham suatu perusahaan yang tidak bias secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan tinggi di masa yang akan datang meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stock Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

2.5 Perubahan Harga Saham