Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.30 – 0.47 sebesar 76.7, pada
tahun 2005 sebesar 74.4, pada tahun 2006 sebesar 72, pada tahun 2007 sebesar 72, pada tahun 2008 sebesar 74.4 dan di tahun 2009 sebesar 67.4.
Ini berarti proporsi independensi komisaris dengan interprestasi cukup, sangat besar yaitu dengan rata-rata 72.8. Perusahaan sebagian besar telah
melaksanakan persyaratan dari BAPEPAM yaitu proporsi komisaris independen minimal 30.
Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.11 – 0.29 sebesar 4.7, pada
tahun 2005 sebesar 7, pada tahun 2006 sebesar 4.7, pada tahun 2007 sebesar 4.6, pada tahun 2008 sebesar 4.6 dan di tahun 2009 sebesar 11.7. Ini berarti
proporsi independensi komisaris dengan interprestasi rendah atau yang tidak melaksanakan peraturan dari BAPEPAM hanya sebagian kecil yaitu dengan rata-
rata 6.2.
c. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh komisaris terafiliasi. Pengukuran kepemilikan oleh komisaris dan direksi ini
diperoleh dengan cara menjumlahkan lembar saham yang dimiliki oleh komisaris terafiliasi di luar komisaris independen dan direksi dibagi dengan total jumlah
lembar saham yang beredar pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2004
– 2009. Kepemilikan saham yang dimiliki oleh komisaris dan direksi dapat dilihat dalam tabel 4.5. sebagai berikut:
Tabel 4.5. Kelas Interval Kepemilikan Manajerial
K.Intervl 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Jml
Jml Jml
Jml Jml
Jml
0.185-0.23 1
2.3 1
2.3 1
2.3 1
2.3 1
2.3 1
2.3 0.139-0.184
1 2.3
0.093-0.138 2
4.7 2
4.7 2
4.7 2
4.7 2
4.7 3
7 0.047-0.092
1 2.3
2 4.7
1 2.3
1 2.3
5 11.6
3 7
0.0-0.046 39
90.7 38
88.3 39
90.7 39
88.3 35
81.4 35
81.4
Jumlah
43 100
43 100
43 100
43 100
43 100
43 100
Sumber: data sekunder, diolah 2011 Berdasarkan tebel 4.5, kelas interval kepemilikan manajerial diatas
dikelompokan menjadi 5 interval. Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.185 –
0.23 sebesar 2.3, pada tahun 2005 sebesar 2.3, pada tahun 2006 sebesar 2.3, pada tahun 2007 sebesar 2.3, pada tahun 2008 sebesar 2.3 dan di tahun 2009
sebesar 2.3. Ini berarti proporsi kepemilikan manajerial dengan interprestasi sangat tinggi, masih kecil yaitu dengan rata-rata 2.3.
Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.139 – 0.184 sebesar 0, pada
tahun 2005 sebesar 0, pada tahun 2006 sebesar 0, pada tahun 2007 sebesar 0, pada tahun 2008 sebesar 0 dan di tahun 2009 sebesar 2.3. Ini berarti
proporsi kepemilikan manajerial dengan interprestasi tinggi, sangat kecil yaitu dengan rata-rata 0.38.
Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.093 – 0.138 sebesar 4.7, pada
tahun 2005 sebesar 4.7, pada tahun 2006 sebesar 4.7, pada tahun 2007 sebesar 4.7, pada tahun 2008 sebesar 4.7 dan di tahun 2009 sebesar 7. Ini berarti
proporsi kepemilikan manajerial dengan interprestasi cukup, yaitu dengan rata- rata 5.1.
Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.047 – 0.092 sebesar 2.3, pada
tahun 2005 sebesar 4.7, pada tahun 2006 sebesar 2.3, pada tahun 2007 sebesar 2.3, pada tahun 2008 sebesar 11.6 dan di tahun 2009 sebesar 7. Ini berarti
proporsi kepemilikan manajerial dengan interprestasi cukup, sangat besar yaitu dengan rata-rata 5.0.
Tahun 2004 kelas interval dengan nilai 0.00 – 0.046 sebesar 90.7, pada
tahun 2005 sebesar 88.9, pada tahun 2006 sebesar 90.7, pada tahun 2007 sebesar 90.7, pada tahun 2008 sebesar 81.4 dan di tahun 2009 sebesar 81.4.
Ini berarti proporsi kepemilikan manajerial dengan interprestasi rendah, sangat besar yaitu dengan rata-rata 86.8. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan
kepemilikan manajerial pada perusahaan sebagian besar rendah.
d. Komite Audit