c. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi siswa yang sudah
mempunyai kemampuan yang berpikir abstrak. Media audio visual yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS melalui
discovery learning ini adalah video karena lebih praktis, dapat dirancang dan dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa dan materi belajar yang diinginkan
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan tentang model discovery learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS memperkuat peneliti
melakukan penelitian tindakan serupa. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Khairulia Luthfiyani pada tahun 2012 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan
Discovery learning Pada Siswa Kelas IVA SDN Krapyak Kota Kota Semarang”.
Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh persentase rata-rata kelas 67,5 sedangkan siklus II 75 .Siklus III memperoleh 87,5 . Berdasarkan penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV A SDN Krapyak Kota Kota
Semarang dengan saran guru mata pelajaran IPS mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan untuk materi pelajaran yang lain dapat meningkatkan
aspek afektif, kognitif, dan psikomotor siswaSkripsi PGSD UNNES : 2012. Selain itu, penelitian juga telah dilakukan oleh Wibi Gilang Saputro 2011
dengan judul “Penerapan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan model
Discovery Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Ketawanggede 2 Malang”.Dari hasil analisis data menunjukkan
bahwa: 1 Pada pembelajaran IPS siklus I dengan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan model Discovery Learning kemampuan guru dalam
membuat RPP mencapai skor 90 dan pada siklus II mencapai skor 93,33. Kemampuan guru dalam pembelajaran sesuai dengan RPP pada siklus I mencapai
87,5 dan pada siklus II mencapai 92,5. 2 Aktivitas belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata mencapai 55,97, sedangkan siklus II rata-rata meningkat menjadi
72,27. 3 Kentuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 43,47 dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 95,65.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Desi Ratna Sulistyowati dan Wibi Gilang
Saputromelalui model
pembelajaran discovery
learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diteliti.Peneliti mencoba menerapkan
model pembelajaran Discoveri learning berbasis media audio visual. Berdasarkan kajian teori dan empiris di tersebut, model discovery learning
dapat dijadikan alternatif penyelesaian pembelajaran IPS di SDN Kembangarum 01 Kota Semarang pada kelas IV, karena dari berbagai kajian empiris diketahui
dapat meningkatkan keterampilan guru dengan memvariasikan model pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran terutama saat diskusi
kelompok, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal 67.
2.3. KERANGKA BERPIKIR