Delima Putih Punica granatum Linn

Gambar 1. Ceremai Phyllanthus acidus [L.] Skeels. Sumber : IPTEK 2005 a

B. Delima Putih Punica granatum Linn

Delima merupakan tanaman yang berasal dari Timur Tengah, tersebar dari daerah subtropik hingga tropik dan dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dpl. Tumbuhan ini biasa ditanam pada tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak terlalu dalam. Delima sendiri sering ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman obat karena buahnya yang dapat dimakan IPTEK b , 2005. Daun delima tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok dengan helaian daun lonjong, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, dengan panjang 1-9 cm dan lebar 0,5-2,5 cm, berwarnanya hijau. Berbuah buni, bentuknya bulat dengan diameter 5-12 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih, cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Terkadang didapati bercak-bercak yang agak menonjol berwarna lebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih. Dikenal tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Perbanyakan dengan setek, tunas akar atau cangkok IPTEK b , 2005. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji, dan bunganya. Kandungan kimia bagian tanaman ini adalah kulit buah mengandung alkaloid pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsium oksalat, dan pati. Kulit akar dan kulit kayu mengandung sekitar 20 elligatanin dan 0,5-1 senyawa alkaloid, antara lain alkaloid pelletierine C 8 H 14 , pseudopelletierine C 9 H 15 , metilpelletierine C 8 H 14 .CH 3 , isopelletierine C 8 H 15 , dan metilisopellettierine C 9 H 1 . Daun mengandung alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, sulfur, peroksidase. Alkaloid yang terdapat pada tanaman ini dipercaya dapat menyebabkan kelumpuhan cacing pita, cacing gelang, dan cacing keremi IPTEK b , 2005. Setiap bagian tanaman ini secara tradisional digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit, yaitu kulit buah biasa digunakan untuk sakit perut karena cacing, buang air besar mengandung darah dan lendir disentri amuba, diare kronis, perdarahan seperti wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, perdarahan rahim, perdarahan rektum, prolaps rektum, radang tenggorok, radang telinga, keputihan leukorea, dan nyeri lambung. Bunga delima biasa digunakan unutk radang gusi, perdarahan, dan bronkhitis. Daging buah dapat digunakan untuk cacingan, sariawan, tenggorokan, suara parau, hipertensi, rematik, dan perut kembung. Bagian daun delima dan daging buah biasa digunakan untuk menurunkan berat badan. Penggunaan daun delima pada konsumsi masyarakat adalah 5 – 10 gram dalam 200 ml pelarut IPTEK b , 2005 . Gambar 2. Delima Putih Punica granatum Linn Sumber : IPTEK 2005 c

C. Kecombrang Nicolaia speciosa Horan