Uji Inner Model Pengujan Struktural Equation Model SEM

Akar AVE konstruk Kesesuaian Kompensasi KK sebesar 0,71977 lebih tinggi daripada korelasi antara konstruk Kesesuaian Kompensasi KK dengan konstruk lainnya dalam model. Akar AVE konstruk Komitmen Organisasi KO sebesar 0,79635, lebih tinggi daripada korelasi antara Komitmen Organisasi KO dengan konstruk lainnya dalam model.Akar AVE Konstruk Penegakan Hukum PH sebesar 0,72968 lebih tinggi daripada korelasi antara konstruk Penegakan Hukum dengan konstruk lainnya didalam model. Akar AVE konstruk fraud di sektor pemerintahan FRAUD sebesar 0,81025 lebih tinggi daripada korelasi antara konstruk fraud di sektor pemerintahan FRAUD dengan konstruk lainnya dalam model. Berdasarkan Tabel diatas menunjukan bahwa nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik Ghozali, 2011:42.

4.4 Uji Inner Model

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antar konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi koefisien parameter jalur struktural. Tabel 4.21 R Square R Square Budaya Etis Organisasi FRAUD 0,820505 Gaya Kepemimpinan Kesesuaian Kompensasi Komitmen Organisasi Keefektifan pengendalian internal Penegakan Hukum Sumber: Output PLS, 2013 Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukan bahwa nilai R-square fraud di sektor pemerintahan FRAUD 0,820. Nilai R-square sebesar 0,820 memiliki arti bahwa variabilitas konstruk fraud di sektor pemerintahan yang dapat di jelaskan oleh variabilitas konstruk Keefektifan Sistem Pengendalian Internal KSPI, Budaya Etis Organisasi BEO, Gaya Kepemimpinan GK, Kesesuaian Kompensasi KK, Komitmen Organisasi KO dan Penegakan Hukum PH sebesar 82 sedangkan 18 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Semakin besar angka R-square menunjukan semakin besar variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya.

4.5 Pengujan Struktural Equation Model SEM

Metode analisis utama dalam penelitian ini dilakukan dengan Structural Equation Model SEM. Pengujian dilakukan dengan bantuan program Smart PLS 2.0. Gambar 4.2 berikut ini menyajikan hasil pengujian Full Model SEM menggunakan PLS sebagai berikut: Gambar 4.2 Uji Full Model SEM Menggunakan PLS Berdasarkan hasil pengujian menggunakan smartPLS sebagaimana di tunjukan pada Gambar 4.2, dapat diketahui bahwa tidak terdapat nilai loading factor dibawah 0.50 selain untuk indikator KSPI yang menggunakan indikator formatif, sehingga tidak harus dilakukan drop data untuk menghapus indikator yang bernilai loading dibawah 0.50 agar memperoleh model yang baik.

4.6 Pengujian Hipotesis