Analisis Kelayakan Finansial Produk Unggulan

86 4 Pemilihan Produk Unggulan Kabupaten Cirebon Tabel 31. Pemilihan komoditas potensial di Kabupaten Cirebon Skor 1 - 5 No Komoditas potensial Rataan Geometri Diolah Menjadi Produk Utama P1 P2 P3 P4 Rataan Geometri Kriteria skor 1. Ikan peperek a.asin b.dendeng c. surimi 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2,449 2,710 1,414 2. Ikan pari a.asin b.pengasapan d.surimi e.FJP 2 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 4 2,213 2,710 4,00 3,722 Akses pasar tinggi, tingkat kemampuan untuk diversifikasi tinggi, tingkat nilai tambah tinggi, pemanfaatan limbah tinggi = 5 Akses pasar sedang, tingkat kemampuan untuk diversifikasi tinggi, tingkat nilai tambah sedang, pemanfaatan limbah tinggi = 4 Akses pasar sedang, tingkat kemampuan untuk diversifikasi sedang, tingkat nilai tambah sedang, pemanfaatan limbah sedang = 3 Akses pasar sedang, tingkat kemampuan untuk diversifikasi rendah, tingkat nilai tambah rendah, pemanfaatan limbah rendah = 2 Akses pasar rendah, tingkat kemampuan untuk diversifikasi rendah, tingkat nilai tambah rendah, pemanfaatan limbah rendah = 1 P1 : Adang Sumarna MM P2 : Ir. Dedi Supriyadi P3 : Yohanes Dwi Haryanto P4 : Toni Hambali S.Pi Produk Unggulan Kabupaten Cirebon adalah : surimi yang berasal dari ikan pari .

4.4 Analisis Kelayakan Finansial Produk Unggulan

Untuk mengetahui tingkat kelayakan industri pengolahan hasil perikanan dari produk unggulan di masing-masing daerah penelitian, dilakukan analisis finansial. Kriteria yang digunakan adalah Net Present Value NPV, Net Benefit 87 Cost Ratio Net BC Ratio dan Pay Back Period PBP. Menurut Kadariah et al. 1978. penentuan layak atau tidaknya suatu usaha adalah dengan cara membandingkan masing-masing nilai dengan batas-batas kelayakan, yaitu NPV 0, Net BC 1 dan PBP 10 th. Sub model untuk menghitung kelayakan finansial usahaindustri pengolahan hasil perikanan adalah Sub Model Kelayakan. Perhitungan kelayakan finansial disajikan pada Lampiran 1 tentang analisis finansial industri surimi di Kabupaten Cilacap, Lampiran 2 tentang analisis finansial industri surimi di Pelabuhanratu, Lampiran 3 tentang analisis finansial industri surimi di DKI Jakarta dan Lampiran 4 tentang analisis finansial industri surimi di Kabupaten Cirebon. Asumsi perhitungan finansial ini didasarkan pada data yang diperoleh melalui wawancara dengan responden. Data tersebut antara lain jumlah karyawan yang dibutuhkan, gajiupah karyawan, harga bahan baku, harga jual produk, target produksi, sedangkan data lain didasarkan pada kondisi umum yang berlaku bunga bank, penyusutan dan pajak.

4.4.1 Asumsi kelayakan finansial di Kabupaten Cilacap

Asumsi kelayakan finansial industri pengolahan surimi ikan campuran multi spesies di Kabupaten Cilacap dilaksanakan dengan menggunakan modal sendiri modal kerjainvestasi sebesar 80 dan pinjaman bankpemerintah sebesar 20.Total bahan baku ikan campuran yang didaratkan di daerah Cilacap sebesar 818.400 kgtahun diambil dari jumlah minimal 5 data kontinuitas untuk dijadikan kapasitas produksi. Dengan mempertimbangkan produksi bahan baku ikan campuran di Kabupaten Cilacap sebesar lebih kurang 818.400 kgth, industri ini diasumsikan untuk skala industri menengah. Total anggaran meliputi modal investasi ditambah dengan modal kerja selama 3 bulan. Pajak penghasilan diperkirakan sebesar 15tahun dihitung dari besarnya keuntungan usaha. Kapasitas produksi selama tahun pertama diperhitungkan hanya akan tercapai 80, tahun kedua baru akan tercapai 90 dan pada tahun ketiga kapasitas produksi akan mencapai 100. NPV Rp. 2.510.361.474,- PBP 3,27 tahun dan BC Ratio 2,24 88 Berdasarkan data produksi ikan hasil tangkap yang kontinyu didaratkan, hasil analisis menunjukkan produk unggulan Kabupaten Cilacap adalah surimi ikan campuran multi species. Dengan asumsi hari kerja selama 1 tahun adalah 300 hari, maka rata-rata ikan campuran multi species yang diolah sebanyak 2.728 kghari. Pengolahan surimi dari bahan baku sebanyak 2.728 kghari ini mempekerjakan tenaga administrasi 9 orang dan tenaga produksi sebanyak 11 orang dengan menggunakan peralatanmesin mekanik Jenis permodalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu modal investasi dan modal kerjausaha. Modal investasi meliputi biaya atas tanah dan bangunan serta biaya untuk pembelian mesin dan peralatan. Kebutuhan dana untuk modal kerja sebesar Rp. 556 . 275.680,- dan investasi sebesar Rp. 2.027.000.000,- sehingga total kebutuhan dana sebesar Rp. 2.583.275.680,- yang berasal dari modal sendiri Rp. 2.066.620.544,- sehingga masih diperlukan modal bantuanpinjaman sebesar Rp. 516.665.136,-. Perhitungan berbagai kebutuhan permodalan dan pembiayaan untuk kegiatan usahaindustri surimi di Kabupaten Cilacap disajikan pada Lampiran 1.

4.4.2 Asumsi kelayakan finansial di Pelabuhanratu

Asumsi kelayakan finansial pada industri pengolahan surimi dari bahan baku ikan pari di Pelabuhanratu dilaksanakan dengan menggunakan modal sendiripatungan usaha bersama sebagai modal kerjainvestasi. Total bahan baku ikan pari didaerah Pelabuhanratu sebanyak lebih kurang 108.460 kgtahun yang diambil dari jumlah minimal dari 5 data kontinyu untuk dijadikan kapasitas produksi, maka industri ini diasumsikan sebagai industri skala kecil menengah. Total anggaran meliputi modal investasi ditambah dengan modal kerja selama 3 bulan. Pajak penghasilan untuk industri diperkirakan sebesar 15th dihitung dari besarnya keuntungan usaha. Kapasitas produksi selama tahun pertama diperhitungkan hanya akan tercapai 80, tahun kedua baru akan tercapai 90 dan pada tahun ketiga kapasitas produksi akan mencapai 100. NPV Rp. 282.620.155,- PBP 6,61 tahun dan BC Ratio 1,62 Produksi ikan yang kontinyu didaratkan, produk unggulan Pelabuhanratu adalah surimi ikan pari. Dengan asumsi hari kerja selama 1 tahun adalah 300 89 hari, maka rata-rata ikan pari yang dapat diolah sebagai bahan baku produk surimi sebanyak 288 kghari. Pengolahan surimi dari bahan baku sebanyak 288 kghari ini mempekerjakan tenaga administrasi 6 orang dan tenaga produksi sebanyak 11 orang dengan sistim manual dan bantuan alat pengepres mekanik. Jenis permodalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu modal investasi dan modal kerjausaha. Modal investasi meliputi biaya atas tanah dan bangunan serta biaya untuk membelian mesin dan peralatan. Kebutuhan dana untuk modal kerja sebesar Rp. 130.572.200,- dan investasi sebesar Rp. 459.164.000,- sehingga total kebutuhan dana sebesar Rp. 589.736.200,- yang seluruhnya berasal dari modal sendirikelompok KUB. Berbagai kebutuhan permodalan dan pembiayaan untuk kegiatan usaha industri surimi ikan pari di Pelabuhanratu- Kabupaten Sukabumi disajikan pada Lampiran 2.

4.4.3 Asumsi kelayakan

finansial di DKI Jakarta Asumsi kelayakan finansial pada usaha pengolahan surimi dari bahan baku ikan cucut di DKI Jakarta dilaksanakan dengan menggunakan modal yang berasal dari pinjaman perbankan sebanyak 40 dari total anggaran dan dari modal sendiripatungan usaha bersama sebagai modal kerjainvestasi sebesar 60. Dengan mempertimbangkan produksi bahan baku ikan cucut di DKI Jakarta sebesar lebih kurang 1.141.700 kgtahun yang diambil jumlah minimal dari 5 data kontinyu dan dijadikan kapasitas produksi, industri ini diasumsikan untuk skala industri menengah besar. Total anggaran meliputi modal investasi ditambah dengan modal kerja selama 3 bulan. Bunga bankpinjaman diasumsikan sebesar 10tahun. Jangka waktu pengembalian pinjaman selama 10 tahun. Pajak penghasilan diperkirakan sebesar 15tahun dihitung dari besarnya keuntungan usaha. Kapasitas produksi selama tahun pertama diperhitungkan hanya akan tercapai 80, tahun kedua baru akan tercapai 90 dan pada tahun ketiga kapasitas produksi akan mencapai 100. NPV Rp. 2.601.926.215,- PBP 3,76 tahun dan BC Ratio 1,97. Berdasarkan data produksi ikan hasil tangkap yang kontinyu didaratkan, analisis menunjukkan bahwa produk unggulan DKI Jakarta adalah surimi ikan cucut. Dengan asumsi hari kerja selama 1 tahun adalah 300 hari, maka rata-rata 90 ikan cucut yang dapat diolah sebagai bahan baku produk surimi sebanyak 3.806 kghari dengan mempekerjakan tenaga administrasi 9 orang dan tenaga produksi sebanyak 13 orang, menggunakan sepenuhnya peralatanmesin mekanik. Jenis permodalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu modal investasi dan modal kejausaha. Modal investasi meliputi biaya atas tanah dan bangunan serta biaya untuk pembelian mesin dan peralatan. Kebutuhan dana untuk modal kerja sebesar Rp. 1.227.032.400,- dan investasi sebesar Rp. 2.676.427.500,- sehingga total kebutuhan dana sebesar Rp. 3.903.459.900,- yang berasal dari modal sendiri Rp. 2.342.075.940,- sehingga masih diperlukan modal bantuanpinjaman sebesar Rp. 1.561.383.960,-. Berbagai kebutuhan permodalan dan pembiayaan untuk kegiatan usahaindustri pengolahan surimi di DKI Jakarta isajikan pada Lampiran 3.

4.4.4 Asumsi kelayakan finansial di Kabupaten Cirebon

Asumsi kelayakan finansial pada industri pengolahan surimi dari bahan baku ikan pari di kabupaten Cirebon dilaksanakan dengan menggunakan modal yang berasal dari pinjaman perbankan sebanyak 40 dari total anggaran dan dari modal sendiripatungan usaha bersama sebagai modal kerjainvestasi sebesar 60. Dengan mempertimbangkan produksi ikan pari di Kabupaten Cirebon sebesar lebih kurang 1.864.900 kgth yang diambil jumlah minimal dari 5 data kontinyu dan dijadikan kapasitas produksi, maka skala industri ini dikategorikan sebagai industri skala menengah besar. Total anggaran meliputi modal investasi ditambah dengan modal kerja selama 3 bulan. Bunga bankpinjaman diasumsikan sebesar 10tahun. Jangka waktu pengembalian pinjaman selama 10 tahun. Pajak penghasilan diperkirakan sebesar 15tahun dihitung dari besarnya keuntungan usaha. Kapasitas produksi selama tahun pertama diperhitungkan hanya akan tercapai 80, tahun kedua baru akan tercapai 90 dan pada tahun ketiga kapasitas produksi akan mencapai 100. NPV Rp. 4.788.037.931,- PBP 3,15 dan BC Ratio 2,34 Data produksi ikan hasil tangkap yang kontinyu didaratkan, produk unggulan kabupaten Cirebon adalah surimi ikan pari. Data produksi ikan pari terendah dari tahun 2002 sd 2006 terjadi pada tahun 2002 sebesar 1.864.900 91 kgth. Dengan asumsi hari kerja selama 1 tahun adalah 300 hari, maka rata-rata ikan pari yang dapat diolah sebagai bahan baku produk surimi sebanyak 6.216 kghari. Pengolahan surimi dari bahan baku sebanyak 6.216 kghari ini mempekerjakan tenaga administrasi 9 orang dan tenaga produksi sebanyak 13 orang, dengan menggunakan peralatanmesin mekanik. Jenis permodalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu modal investasi dan modal kejausaha. Modal investasi meliputi biaya atas tanah dan bangunan serta biaya untuk pembelian mesin dan peralatan. Kebutuhan dana untuk modal kerja sebesar Rp. 1.419.485.960,- dan investasi sebesar Rp. 3.568.450.000,- sehingga total kebutuhan dana sebesar Rp. 4.987.935.960.040,- yang berasal dari modal sendiri Rp. 2.992.761.576,- sehingga masih diperlukan modal bantuanpinjaman sebesar Rp. 1.995.174.384,-. Berbagai kebutuhan permodalan dan pembiayaan untuk kegiatan usahaindustri pengolahan surimi ikan pari di Kabupaten Cirebon disajikan pada Lampiran 4.

4.5 Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Surimi