Terbentuknya Organisasi Militer Kebijakan Jepang terhadap pendidikan kaum muslimin di Indonesia (1942-1945)

Tidak seperti Heiho, Peta dipimpin oleh para perwira Indonesia. Para perwira Jepang di unit mereka hanya bertugas sebagai pelatih atau penasehat. 31 Minat para pemuda untuk memasuki Peta cukup besar, antara lain disebabkan oleh gencarnya propaganda yang dilancarakan oleh pihak Jepang dan imbauan para tokoh masyarakat. Mereka berasal dari berbagai golongan, seperti bangsawan, priyai, dan rakyat biasa dan kaum muslimin. Karena pada saat Peta dibnetuk, Islam belum memiliki kesatuan militer sendiri. 32 Sebagian dari mereka pernah menempuh pendidikan sekolah menengah dan tergabung dalam Seinendan. 33 Calon perwira Peta dilatih di Bogor pada pusat pelatihan yang disebut Jawa Bo-ei Giguyun Kanbu Reiseitai, yang kemudian berganti nama menjadi Bo-ei Giyugun Knbu Kyokutei. 34 Akhir perang, anggotanya berjumlah 37.000 orang Jawa, 1.600 di Bali, dan sekitar 20.000 orang di Sumatra di mana organisasi ini biasanya dikenal dengan nama Jepang Giyugun “prajurit-prajurit sukarela” tidak seperti Heiho, Peta tidak secara resmi menjadi bagian dari balatentara Jepang, melainkan dimaksudkan sebagai pasukan gerilya pembantu guna melawan serbuan pihak sekutu, korps perwiranya meliputi para pejabat, para guru, para kyai, dan orang-orang Indonesia yang sebelumnya menjadi serdadu kolonial Belanda. Di antara mereka adalah bekas guru sekolah Mohammadiyah yang 31 Oktorino, Konflik Bersejarah h. 92. 32 Benda, Bulan Sabit Dan Matahari Terbit. h. 173 33 Oktorino, Konflik Bersejarah. h. 63. 34 Ibid, h. 64. bernama Soedirman, yang nantinya menjadi salah satu seorang tokoh militer terkemuka pada masa revolusi. 35 Kelompok Islam mendapat dukungan yang jauh lebih besar di desa-desa dibandingkan dengan kaum nasionalis „sekuler’. Itulah sebabnya ketika mendirikan angkatan bersenjata Indonesia yang pertama, penguasa Jepang memalingkan muka kepada Islam. Bendera Peta Daidan-ki bukanlah Merah- Putih, melainkan Bulan-Sabit di dalam Matahari-Terbit, melukiskan perang suci Islam Indonesia terhadap imperialis Barat yang Kristen. “Bendera demikian terbaca tulisan resmi menunjukkan sebuah bidang hijau, dengan matahari bulat ditengah.....sinar-sinarnya...yang merah memancar ke segala arah. Di dalam matahari ini, bulan sabit dan bintang muncul dalam warna putih, sebuah simbol yang dihormati oleh para penduduk Jawa...” 36 Para anggota Peta diberi pendidikan dan latihan militer dasar seperti baris- berbaris, peraturan dan disiplin militer. Mereka dilatih pula untuk mempergunakan senjata ringan seperti pistol, karabin, senapan mesin ringan dan juga senapan mesin berat dan motir. Mereka juga diberikan latihan bertempur yang disebut sentokyoren pada tingkat regu, tingkatan peleton dan tingkatan kompi. 37 Manfaat yang didapat pemuda-pemuda Indonesia itu selama menjadi angggota tentara Peta adalah instruktif. Gemblengan-gemblengan di dalam daidan Peta memberikan mereka kepercayaan diri sendiri bahwa merekapun mampu berjuang melawan kekuatan yang lebih kuat dan terlatih. Orang Jepang 35 Ricklefs. M.C, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001 h. 418. 36 Benda, Bulan Sabit Dan Matahari Terbit h. 174-175. 37 M.D, Sagimun, Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Fasisme Jepang, Jakarta: Inti Idayu Press, 1985 h. 44. memperlihatkan kepada bangsa Indonesia bahwa sebagai orang Asia mereka tidak hanya dapat tegak berdiri sebagai bangsa yang merdeka, tetapi juga mampu mencapai tingkat yang sama dengan orang Barat. 38 Pembentukan Peta yang mulanya dimaksud untuk menunjang kekuatan Jepang dalam melawan sekutu akhirnya menjadi bumerang bagi kekuatan Jepang sendiri. Hal ini terlihat pada masa-masa akhir kekuatan militer Jepang di Indonesia. Kekuatan-kekuatan militer bumi putra tersebut bangkit untuk melakukan perlawanan terhadap sisa-sisa kekuatan militer Jepang. 39 Peta dibubarkan pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah Jepang menyerah kepada sekutu. Jepang khawatir, Peta tidak dapat dikendalikan, sedangkan Jepang sudah berubah fungsi menjaga ketertiban dan keamanan sambil menunggu kedatangan sekutu. 40 Tentara pembela Tanah Air Peta inilah yang menjadi inti dari TNI. 41 38 Poesponegoro dan Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI h. 55. 39 Cahyo Budi Utomo, Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia Dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan, Semarang: IK IP Semarang Press, 1995 h. 198. 40 Lapian penyunting, Dibawah Pendudukan Jepang. h. 59 41 Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1997 h. 151. 82 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendudukan Jepang di Indonesia yang singkat telah memberikan banyak perubahan terhadap pendidikan kaum muslimin di Indonesia. Kebijakan yang dibuat pemerintah Jepang antara lain; pertama pelatihan ulamaguru yang bertujuan agar para guru dan ulama dapat mendidik para santrinya, serta dapat mengajak rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang dalam melawan sekutu. Para ulama dan guru menyampaikan pendidikan yang mereka dapat selama pelatihan yaitu melalui pendidikan di madrasah maupun di sekolah umum, serta melalui ceramah-ceramah di masyarakat atau melalui media masa. Kedua pendidikan formal santri di sekolah, yaitu dengan mengubah kurikulum yang lama dengan kurikulum yang baru, menghapuskan pelajaran- pelajaran yang berkaitan dengan Barat, melarang penggunaan buku-buku berbahasa Belanda, serta menanamkan kebudayaan Jepang pada para santri. Ketiga yaitu pendidikan militer bagi santri seperti Hizbullah, dan Peta yang bertujuan agar Jepang dapat memobilisasi kaum muslimin untuk membantu Jepang dalam perang, dengan memanfaatkan kayakinan kaum muslimin, mengenai perang suci untuk melawan orang-orang kafir Barat. Dampak dari kebijakan pendidikan yang dibuat Jepang untuk kaum muslimin di Indonesia pada awal kedatangannya memang memberikan peningkatan terhadap pendidikan di Indonesia, Pendidikan Islam lebih leluasa dalam mengembangkan agama Islam. Namun pada saat-saat terakhir pendudukan Jepang, Jepang mulai memaksakan kebijakannya kepada kaum muslimin. Pendidikan di sekolah-sekolah tidak berjalan dengan baik, guru-guru banyak yang dipaksa untuk bekerja di kantor pemerintahan. Sehingga kegiatan di sekolah tidak berjalan dengan baik. Dan banyak para santri yang putus sekolah karena harus membantu orang tuanya untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja akibat penekanan romusha serta berbagai program latihan. Tetapi kaum muslimin tidak begitu saja mau dimanfaatkan oleh pemerintah Jepang, sebaliknya kaum muslimin yang dipimpin oleh alim ulama memanfaatkan kebijakan-kebijakan yang dibuat Jepang untuk meningkatkan pendidikan kaum muslimin. Seperti pelatihan alim ulama mereka manfaatkan untuk berhubungan dengan ulama-ulama dari daerah lain, dan mereka manfaatkan untuk menyebarkan agama Islam. Pendidikan jasmani di sekolah dan pendidikan militer dimanfaatkan untuk melatih kaum santri dan rakyat Indonesia agar mereka siap untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Akhirnya rakyat Indonesia dapat merebut kemerdekaan Indonesia dari pemerintah Jepang, yakni pada tanggal 17 Agustus 1945.

B. Saran

Penulis memahami betul dalam tulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi baiknya tulisankarya ini. Untuk generasi selanjutnya akan lebih bagus lagi jika mengkaji lebih mendalam dan memunculkan ide-ide yang cemerlang untuk menggali tulisan khusus kebijakan-kebijakan yang dibuat Jepang di Indonesia seperti: kebijakan militer pada masa penjajahan Jepang, pelatihan ulama pada masa penjajahan Jepang dan lain-lain. 84 DAFTAR PUSTAKA Sumber Sezaman: Sumber Majalah: “Sekolah Latihan Goeroe Poetri di Djakarta” Djawa Baroe, No Istimewa,132603. “Pendidikan Nippon di Desa”, Djawa Baroe, No Istimewa,6102603. “Kanak-Kanak di Djawa” Djawa Baroe, No. Istimewa, 132603. “Latihan Djawa Seinendan”, Djawa Baroe, Nomor Istimewa, 5102603. “Tentara Pembela Tanah Air lahir; Osamu Seirei No.44 Tentang Pembentukan Pasoekan Soeka- rela Oentoek Membela Tanah Djawa” ”, Djawa Baroe, No Istimewa,6102603. “Osamu SeiRei No. 22 Tentang Sekolah Partikoelir” Kan Po Berita Pemerintah No. 22 Tahun II Bulan 7, 2603. “Alim Olama; Menghadapi Pendidikan Ra’jat”, Soeara Madjelis Islam A’lla Indonesia, 30 Radjab 1364 1 Agoestoes 2603. “Islam Dizaman Belanda Oleh; A. Salam Yahja”, Soeara Madjelis Islam A’lla Indonesia, 14 Sja’ban 1364 15 Agoestoes 2603. “Pendapatan Selama Latihan Oelama oleh H. A Musaddad ”, Soeara Madjelis Islam A’lla Indonesia, 1 Ramadhan 1362 1 September 2603. “Sepatah Kata Tentang Hizboe’llah oleh; H. A. Kahar Moedzakir Shumubu- Jichoo”, Soeara Muslimin Indonesia, 16 Moeharram 1364 1 Djanoeari 2605, No. 1 Th. III. “Dengan Keberanian dan Pengorbanan Membela Agama dan Tjita-tjita oleh Dr. Soekiman ”, Soeara Muslimin Indonesia, 16 Moeharram 1364 1 Djanoeari 2605, No. 1 Th. III. “Pendidikan Bagi Rakyat Oentoek Mentjapai Indonesia Merdeka oleh Drs. Moh. Hatta ”, Soeara Muslimin Indonesia, 16 Moeharram 1364 1 Djanoeari 2605, No. 1 Th. III. “Tjara Kerdja Bersama-sama jang Oetama oleh K. H. M, Mansoer”, Soeara Muslimin Indonesia, 16 Moeharram 1364 1 Djanoeari 2605, No. 1 Th. III. 85 “Pendidikan di Masa Perang oleh Drs. Moh. Hatta ”, Soeara Muslimin Indonesia, 30 Moeharram 1364 15 Djanoeari 2605, No. 2 Th. 3. “Sekolah dan Agama Islam oleh Drs. Moh. Hatta ”, Soeara Muslimin Indonesia, 30 Moeharram 1364 15 Djanoeari 2605, No. 2 Th. 3. “Oepatjara Pemboekaan: Sekolah Tinggi Islam; Pendidikan Tjalon Pemimpin- Pemimpin Islam Indonesia”, Soeara Muslimin Indonesia, 19 Djoemadul Achir 1364 19 Djoeni 2605, No. 11 Th. 3. “Sekolah Tinggi Islam jang Pertama di Indonesia Keterangan jang Berwajib ” Soeara Muslimin Indonesia, 19 Djoemadul Achir 1364 19 Djoeni 2605, No. 11 Th. 3. “Pendidikan Boedi pekerti II oleh: R.P Soemaolan”. Pandji Poestaka, Weltevreden: Balai Pustaka,1943. “Dasar Perdjoeangan Moeslimin Oleh; Ahmad Joesoef”, Pandji Poestaka, Weltevreden: Balai Pustaka,1943. Sumber Surat Kabar: “Sekolah Tinggi Islam: Tjalon-tjalon jang Diterima Oentoek Tingkat Pendahuluan”, Asia Raya, Selasa Pon, 14 Agoest 2665 6 Ramadhon 1364. No.158 “Sekolah Pertanian menengah dan Sekolah Teknik menengah” Asia Raya, Senin Legi, 23 Djoeli 2605 14 Roewah 1364. “Moerid 2 S.M.T Minta Masoek Sekolah Tinggi Islam”, Asia Raya , Selasa Pon, 14 Agoest 2665 6 Ramadhon 1364. No. 195. “Sekolah Bahasa Nippon Tinggi” Asia Raya, Djoem’at Paing, 3 Agoest 2665 25 Roewah 1364 “Oesaha Pendidikan Dikalangan Para Roomusya”, Asia Raya, Djoem’at Paing, 29 Djoeni 2665 19 Redjab 1364. “Sekolah Tinggi Islam Djakarta Djakarta Kaikyoo Daigaku”, Asia Raya, Rebo Legi, 13 Djoeni 2665 3 Redjab 1361.