25
2.1.2.2 Siklus Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut
dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut
akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus.
Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut ini:
Gambar 2.1 Siklus Informasi [Sumber:[Jogiyanto 2005]]
Proses Model
INPUT data
DATA ditangkap
PROSES tindakan
OUTPUT information
PENERIMA
Keputusan Tindakan
Dasar data
26
2.1.2.3 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu:
1. Akurat accurate Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan informasi itu
harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat waktu time line
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai tinggi lagi, karena informasi
merupakan suatu landasan dalam mengambil keputusan. 3. Relevan relevance
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakai, dimana relevansi untuk tiap-tiap individu tergantung pada yang menerima dan yang
membutuhkan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar disbanding biaya untuk mendapatkannya.
2.1.2.4.Nilai Informasi
Suatu Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
27
2.1.3. Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan
Sistem informasi menurut o’Brien 2003 :7 :
“Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang , perangkat lunak , perangkat keras, jaringan
komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi didalam Organisas
i. ”
Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHD Republik Indonesia :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu:
a. Pihak tertanggung insured yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
b. Pihak penanggung insure yang berjanji akan membayar sejumlah uang santunan kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu. c. Suatu peristiwa accident yang tak terntentu tidak diketahui sebelumnya.
d. Kepentingan interest yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.