d. Pada tingkat analisis: peserta didik diminta untuk menguraikan informasi
ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab dan akibat. Soal analisis :
soal yang menuntut uraian informatif, penemuan asumsi pembedaan antara fakta dan pendapat, dan penemuan sebab akibat
e. Pada tingkat sintesis: peserta didik dituntut menghasilkan suatu cerita,
komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mengsintesiskan pengetahuan. Soal sintesis : soal yang menuntut pembuatan cerita,
karangan, hipotesis dengan memadukan berbagai pengetahuan atau ilmu. f.
Pada tingkat evaluasi: peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan
judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan. Soal tingkat evaluasi : soal yang menuntut pembuatan keputusan dan kebijakan , dan
penentuan “nilai” informasi.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan September tahun pelajaran 20152016, di SMP N 3 Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 3 Tanjung Raja tahun pelajaran 20152016. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas, siswa
kelas VIII
A
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII
B
sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media
3D Anotrus, sedangkan kelas kontrol menggunakan media torso. Model pembelajaran yang digunakan adalah sama baik di kelas eksperimen maupun
kontrol yaitu menggunakan model pembelajaran STAD. Kedua kelas diberi pretes dan postes yang sama berupa soal uraian.
Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan: I = Kelas eksperimen; II = Kelas kontrol; O1 =Pretes; O2=Postes; X1 = Perlakuan di kelas eksperimen dengan media 3D Anotrus;
X2 = Perlakuan di kelas kontrol dengan media torso
Gambar 4. Desain pretes postes tak ekuivalen dimodifikasi dari Riyanto, 2009: 43.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a.
Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian.
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c.
Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP , Lembar Kerja Kelompok LKK. e.
Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretespostes untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa, beserta kisi-kisi soal, juga membuat
lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.
Kelas Pretes
Perlakuan Postes
I O1
X1 O2
II O1
X2 O2
f. Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok. Satu kelompok terdiri
dari 4-5 orang. Siswa dikelompokkan secara beragam berdasarkan kemampuan akademik dan jenis kelamin.
g. Kelas eksperimen terbagi menjadi 8 kelomok yang terdiri dari 4 orang.
Setiap kelompok memiliki 1 anggota berkemampuan akademik tinggi, 2 anggota berkemampuan akademik sedang dan 1 anggota
berkemampuan akademik rendah. Dari 8 kelompok, terdapat 7 kelompok terdiri atas 2 laki-laki dan 2 perempuan, sedangkan 1
kelompok lainnya terdiri dari 3 leki-laki dan 1 perempuan. h.
Kelas kontrol terbagi menjadi 8 kelompok, dengan 7 kelompok memiliki jumlah anggota sebanyak 4 orang sedangkan 1 kelompok lagi
memiliki 5 orang. Untuk 7 kelompok beranggotakan 4 orang terdiri atas 1 anggota yang berkemampuan akademik tinggi, 2 anggota
berkemampuan akademik sedang dan 1 anggota berkemampuan akademik rendah. Untuk kelompok yang beranggotakan 5 orang, terdiri
atas 1 anggota yang berkemampuan akademik tinggi, 3 anggota berkemampuan akademik sedang dan 1 anggota berkemampuan
akademik rendah. Dari 8 kelompok, terdapat 6 kelompok beranggotakan 2 laki-laki dan 2 perempuan, sedangkan 1 kelompok
beranggotakan 3 laki-laki dan 1 perempuan, dan 1 kelompok lainnya beranggotakan 2 laki-laki dan 3 perempuan.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media 3D Anotrus untuk kelas eksperimen dan media torso untuk kelas kontrol,
dengan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu STAD. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama membahas tentang tulang penyusun kerangka tubuh dan persendian dan pertemuan kedua membahas otot, dan gangguan pada
sistem gerak. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut:
2.1 Kelas Eksperimen Pembelajaran menggunakan media 3D
Anotrus
a Pendahuluan
1. Guru memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pertemuan 1.
2. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran. 3. Guru memberikan apersepsi:
a. Pertemuan 1: Adakah diantara kalian berangkat sekolah dengan berjalan kaki? Bagaimana tubuh kita dapat bergerak
dan berdiri tegak, seperti berjalan? b. Pertemuan 2: Pernahkah kalian melihat orang yang
mengalami bongkok pada punggungnya? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
4. Guru memberikan motivasi pembelajaran dengan menyampaikan manfaat mempelajari materi sistem gerak pada
manusia: a. Pertemuan 1: Hari ini kita mempelajari struktur dan fungsi
tulang dan persendian serta keterkaitannya dalam sistem