pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Dijelaskan juga tentang
keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
4. Kegiatan belajar dalam tim kerja tim
Siswa belajar kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota
menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan
dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
5. Kuis evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok. Siswa diberikan kuersi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa
secara individu bertanggung jawab atas diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap
soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
6. Penghargaan prestasi tim
Setelah melaksanakan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian
penghargaan atas keberhasilan kelompok.
D. Aktivitas Belajar
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,
akibat interaksi individu dengan lingkungan Ali, 2008: 14. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses
perubahan perilaku pada diri sendiri berkat adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Sedangkan aktivitas belajar adalah proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru dengan sedemikian rupa agar menciptakan: 1 Peserta didik aktif bertanya,
2 Mempertanyakan, dan 3 Mengemukakan gagasan Hartono, 2008: 11.
Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang
memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan terjadi belajar apabila terjadi proses perubahan
prilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman. Dari jabaran kegiatan pembelajaran tersebut, maka dapat diidentifikasi 2 aspek penting
yang ada dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Aspek pertama adalah aspek hasil belajar yakni perubahan prilaku pada diri siswa. Aspek kedua adalah
aspek proses belajar, yakni sejumlah pengalaman intelektual, dan fisik pada diri siswa Dimyati dan Mudjiono, 2002: 135-136.
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Siswa dilatih belajar sambil bekerja Learning by doing. Dengan bekerja mereka memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya serta
mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat Hamalik, 1994: 171-172. Anak-anak peserta didik memiliki tenaga-tenaga
untuk berkembang sendiri. Pendidik berperan untuk membimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Pernyataan ini
memberikan petunjuk bahwa yang banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri sedang pendidik memberikan
bimbingan dan merencanakan segala kegiatan untuk anak didik Montessori dalam Sardiman, 2009: 96. Menurut Gie 2004:6, aktivitas belajar adalah
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan
pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.
Menurut Dierich dalam Hamalik, 2009: 172 kegiatan atau aktivitas belajar
dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu: 1 Kegiatan-kegiatan visual, diantaranya adalah membaca, melihat gambar
gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2 Kegiatan-kegiatan lisan oral, diantaranya adalah mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan, diantaranya adalah mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis, diantaranya adalah menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman,
mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar, diantaranya adalah menggambar,
membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan metrik, diantaranya adalah melakukan percobaan,
memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental, diantaranya adalah merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-
hubungan, dan membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional, diantaranya adalah minat, membedakan,
berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain.
Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam
berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah
kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda. Atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat
siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Bila siswa menjadi
partisipan yang aktif, maka ia akan memiliki ilmupengetahuan itu dengan baik Slameto, 1995: 36.
Aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Menurut Djamarah 2008: 38 aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik
maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa
untuk belajar. Menurut Sagala 2011: 124 mempelajari psikologi berarti mempelajari tingkah laku manusia, baik yang teramati maupun yang tidak
teramati. Segenap tingkah laku manusia mempunyai latar belakang psikologis, karena itu secara umum aktivitas-aktivitas manusia itu dapat
dicari hukum psokologis yang mendasarinya. Menurut Sardiman 2009: 22 belajar adalah merupakan suatu proses
interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dapat di jelaskan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan aktivitas belajar
adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh siswa baik fisik maupun mentalnon fisik dalam proses pembelajaran atau suatu bentuk interaksi guru
dan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut kognitif, afektik dan psikomotor dalam rangka untuk mencapai
tujuan belajar. Aktivitas yang diutamakan dalam pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang