Diagram alir tahap penyimpanan ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 4. Diagram alir pengamatan ubi jalar. Membuang akar trimming dan mengelompokan
ubi jalar grading
Menimbang dan memberi label pada ubi jalar.
Menaruh ubi jalar di dalam kotak dengan suhu 25°C dan RH 85
– 90 masing
– masing asal ubi jalar. Memilih atau menyortir ubi jalar masing
– masing asal ubi jalar.
Mulai
Selesai Membiarkan ubi jalar dalam
suhu dan RH ruang masing –
masing asal ubi jalar.
Pengamatan dan pengambilan data
Analisis data
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan meliputi: suhu dan RH, penurunan bobot ubi jalar
bobot ubi jalar sebelum penyimpanan dan bobot ubi jalar hingga hari ke- n, Total Padatan Terlarut Brix, pertumbuhan tunas serta kadar air. Pengamatan
dihentikan ketika kondisi ubi jalar berumur 8 minggu dalam tempat penyimpanan.
a. Suhu dan Kelembaban Udara RH
Pengukuran suhu dan kelembaban udara dilakukan dengan menggunakan
thermometer hygrometer. Suhu dan RH lingkungan penyimpanan dikondisikan dan diamati setiap satu jam sekali dalam sehari, yaitu antara pukul 09.00 sampai
dengan pukul 17.00 sore. Pengukuran suhu dan RH di dalam kotak plastik yang ditumpuk dilakukan pada bagian tengah. Ini dilakukan untuk mewakili suhu dan
RH bagian atas dan bawah. Pengukuran suhu dan RH dilakukan setiap hari.
b. Susut Bobot Ubi Jalar
Pengamatan terhadap susut bobot ubi jalar menggunakan timbangan mekanik.
Pengamatan dilakukan tiga kali dalam satu minggu untuk mengetahui perubahan bobot ubi jalar sejak awal penyimpanan sampai pada bobot ubi jalar hari ke- n
penyimpanan. Pengamatan bobot ubi jalar yaitu dengan mengambil sampel 10 buah ubi jalar dengan tiga kali ulangan, kemudian ditimbang dengan
menggunakan timbangan mekanik untuk setiap perlakuan. Bobot ubi jalar awal w
adalah ubi jalar sebelum disimpan, sedangkan bobot ubi jalar hari ke-n w
n
adalah bobot ubi jalar selama penyimpanan. Perhitungan susut bobot ubi jalar
dilakukan berdasarkan persen bobot hari ke-n dibandingkan dengan bobot hari ke-0. Berikut adalah rumus untuk perhitungan susut bobot.
x 100 ........................................................................... 1
Keterangan : SB = Susut bobot
w = Bobot bahan pada hari ke-0 g
w
n
= Bobot bahan pada hari ke- g
c. Total Padatan Terlarut TPT
Total padatan terlarut diukur dengan menggunakan refractometer Atago model
PR 20 1α dengan skala pengukuran 0 – 60 ⁰Brix satu kali dalam seminggu.
Sampel ubi jalar diparut dan diambil cairannya, kemudian diletakkan di atas lensa refractometer untuk dilakukan pembacaan hasil. Total Padatan Terlarut TPT ubi
jalar akan langsung dibaca oleh alat. Setelah selesai menguji, lensa dibersihkan dengan menggunakan aquades dan dikalibrasi setiap kali dilakukan pembacaan
hasil. Setiap sampel diukur sebanyak tiga kali sebagai ulangan.
d. Tunas
Pengamatan dilakukan dengan melihat perubahan panjang, mata dan jumlah yang
bertunas dari awal sebelum ubi disimpan sampai ubi tumbuh tunas selama 8 minggu pada ubi jalar. Pertumbuhan tunas diamati sesuai perubahan masing
– masing asal ubi jalar dan perlakuan dengan cara mengukur memakai penggaris
dan menghitung panjang, mata dan jumlah yang bertunas 2 kali dalam seminggu