Jurus Tangan Kosong dalam Pencak silat

meningkatkan nilai siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dan pengembangan prestasi dalam bidang . Dari latar belakang dan tinjauan pustaka dimungkinkan jika pembelajaran itu diadakan dengan menggunakan pembelajaran berkelompok dan berpasangan khususnya hasil belajar keterampilan jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat akan efektif.

J. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu “hupo” sementara dan “thesis” pernyataan atau teori karena merupakan pernyataan sementara yang masih lemah keberadaanya, hipotesis dapat menjadi penuntun ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahanya. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 71 hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melaui penelitian ilmiah, berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dengan Pembelajaran kelompok Dan Berpasangan, Keterampilan Jurus Tangan Kosong Dalam Beladiri Pencak Silat Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun Perlajaran 20132014 akan meningkat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas Clas room action research CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, 1 Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, 2 Tindakan menujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan 3 Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitian, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama pula. Pada penelitian tindakan ini berciri sebagai berikut: 1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual. 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik. 3. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral. Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan 0bservasi dan tahap refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini: Bagan : Spiral Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2008 Keterangan gambar di atas : 1. Perencanaan Planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Tindakan Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan. 4. Refleksi Adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. 5. Perbaikan rencana Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.

B. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai tiga siklus kemudian diantara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.

C. Subyek Penelitian

Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun Perlajaran 20122013 yang berjumlah 30 siswa, dengan jumlah siswa putra 14 orang dan putri 16 orang.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berkelompok dan berpasangan Variabel X. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keterampilan Jurus Tangan Kosong Dalam Beladiri Pencak Silat Variabel Y.

E. Tempat dan Waktu

1. Tempat penelitian Di SMA Muhammadiyah Bandar Lampung. 2. Pelaksanaan Penelitian Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian enam minggu dan terdapat tiga siklus satu siklus menggunakan dua kali pertemuan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK penelitian kaji tindak disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir 1997;58 dijelaskan “Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alat itu berupa indikator-indikator dari rangkaiyan keterampilan jurus dasar tangan kosong dalam beladiri pencak silat. Untuk lebih jelasnya dibawah ini instumen yang akan digunakan.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PENCAK SILAT KUDA-KUDA TENGAH KANGKANG DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V B SD MUHAMMADIYAH 1BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 22 55

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KESEIMBANGAN DAN POWER TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN GERAK TENDANGAN BERPUTAR PENCAK SILAT SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG

1 16 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR KAYANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

4 15 130

PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 99 67

PENINGKATAN PEMAHAMAN ASPEK MORAL TOKOH UTAMA WANITA DALAM CERPEN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF MODEL TABA PADA SISWA KELAS XI BAHASA MAN 1 MODEL BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 32 75

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

PENINGKATAN ACADEMIC SELF MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 70

PENINGKATAN KETERAMPILAN JURUS TANGAN KOSONG DALAM BELADIRI PENCAK SILAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN PADA SISWA XI IPA SMA MUHAMMADIYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 11 52

KEPERCAYAAN DIRI PADA TUNA NETRA (STUDI KASUS PENGGUNA ILMU GETARAN PERGURUAN PENCAK SILAT BELADIRI TANGAN KOSONG MERPATI PUTIH)

1 2 9