Kesehatan Pertahan Diri Prestasi

2. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman siswa untuk meningkatkan proses pembelajaran keterampilan jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat.

3. Mahasiswa Penjaskes

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat.

4. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran beladiri pencak silat.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Obyek Penelitian

Memberikan upaya peningkatan keterampilan jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat.

2. Subyek Penelitian

Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun Perlajaran 20132014.

3. Tempat Penelitian

Lapangan SMA Muhammadiyah Bandar Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”. Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek, artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek biologis hakekatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar Depdikbud, 1993: 1 menjelaskan : “Pendidikan jasmani di sekolah berfungsi untuk a merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, sosial, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, b memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, c memacu perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, d memberikan kemampuan untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan”. Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang profesional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan jasmani.

B. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai pengalaman tentang ilmu pengestahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan. Menurut Oemar Hamalik 2003:57, mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut peneliti, pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan secara berkala untuk mencapai maksud tertentu. Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut Noehi, Nasution, 1994:2: 1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PENCAK SILAT KUDA-KUDA TENGAH KANGKANG DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V B SD MUHAMMADIYAH 1BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 22 55

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KESEIMBANGAN DAN POWER TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN GERAK TENDANGAN BERPUTAR PENCAK SILAT SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG

1 16 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR KAYANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

4 15 130

PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 99 67

PENINGKATAN PEMAHAMAN ASPEK MORAL TOKOH UTAMA WANITA DALAM CERPEN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF MODEL TABA PADA SISWA KELAS XI BAHASA MAN 1 MODEL BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 32 75

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

PENINGKATAN ACADEMIC SELF MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 70

PENINGKATAN KETERAMPILAN JURUS TANGAN KOSONG DALAM BELADIRI PENCAK SILAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN PADA SISWA XI IPA SMA MUHAMMADIYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 11 52

KEPERCAYAAN DIRI PADA TUNA NETRA (STUDI KASUS PENGGUNA ILMU GETARAN PERGURUAN PENCAK SILAT BELADIRI TANGAN KOSONG MERPATI PUTIH)

1 2 9