Rokok dan efeknya terhadap hasil konsepsi

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Rokok dan efeknya terhadap hasil konsepsi

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nocotiana Eabacum, Nicotianarustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin.Tembakau atau produk yang mengandung tembakau adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit seperti serangan jantung dan pembuluh darah, stroke penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, kanker mulut, impotensi, kelainan kehamilan dan janin. Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi manusia akan menimbulkan adiksi atau ketagihan. Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan beresiko mengalami proses kelahiran bermasalah termasuk berat badan lahir rendah, lahir mati atau lahir cacat. Dinkes Bogor, 2011 1.1 Zat yang terkandung dalam rokok Zat yang terkandung didalam rokok biasanya zat-zat kimia yang bisa membatasi pertumbuhan janin.Zat-zat kimia tersebut mereduksi jumlah sel yang dihasilkan didalam tubuh dan otak janin, salah satunya yaitu zat nikotin yang terkandung didalam rokok membuat pembuluh-pembuluh darah menjadi mengkerut, sehingga mengurangi persediaan darah untuk plasenta yang berakibat terganggunya perubahan janin. Dalam darah perokok kadar karbonmonoksida lebih tinggi. Perempuan perokok yang hamil harus menghentikan kebiasaan Universitas Sumatera Utara merokoknya karena akan sangat merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbonmonoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa kedalam darah, semakin banyak jumlah karbonmooksida dalam darah janin,maka akan semakin rendah berat badan bayi saat lahir. Setiap batang rokok dinyalakan akan mengelurakan lebih 4000 zat kimia yang terkandung dalam rokok yang berdampak bahaya bagi kesehatan ataupun zat yang terkandung dalam rokok diantaranya aseton bahan pembuat cat, naftalen bahan kapur barus, arsen, tar bahan karsinogen penyebab kanker, methanol bahan bakar roket, phenol butane bahan bakar korek api, polonium 201 bahan radioaktif, ammonia bahan pencuci lantai, nikotin dan karbon monoksida Widiyarso, 2008 Aditama 2011 menyatakan rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia. Sekali satu batang rokok dibakar maka ia akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti nikotin, gas karbon monooksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanide, ammonia, acrolein, acetilen, benzaldehyde, urethane, benzene, methanol, coumarin, 4-ethylcatechol, ortocresol, parylene, dan lain-lain. Secara umum bahan-bahan kimia ini dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas dan komponen padat atau partikel, sedangkan komponen padat atau artikel dibagi menjadi nikotin dan tar adalah kumpulan dari ratusan atau bahkan ribuan bahan kimia dalam komponen padat asap rokok setelah dikurangi nikotin dan tar. Tar ini mengandung bahan-bahan karsinogen dapat menyebabkan kanker. Sedangkan nikotin adalah suatu bahan adiktif, bahan yang dapat Universitas Sumatera Utara membuat orang menjadi ketagihan dan menimbulkan ketergantungan.Daun tembakau mengandung satu sampai tiga persen nikotin. Bila seseorang membakar kemudian mengisap rokok, maka ia akan sekaligus menghisap bahan-bahan kimia yang disebutkan diatas. Bila rokok dibakar, maka asapnya juga akan berterbangan disekitar siperokok. Asap yang berterbangan juga mengandung bahan yang berbahaya, dan bila asap itu di hisap oleh orang yang ada disekitar siperokok maka orang itu juga akan menghisap bahan kimia berbahaya kedirinya, walaupun ia sendiri tidak merokok. Asap yang dihisap si perokok adalah ”asap utama” dan asap yang keluar dari ujung rokok yang terbakar yang dihisap oleh orang disekitar perokok disebut “asap sampingan” Aditama, 2011 Sangat penting diketahui dan perlu mendapat perhatian adalah kenyataan yang menunjukkan bahwa kadar bahan-bahan berbahaya ternyata lebih tinggi pada asap sampingan daripada asap utama. Kadar aseton pada asap sampingan adalah 2 sampai 5 kali lebih tinggi daripada asap utama, kadar benzene 10 kali lebih tinggi, kadar gas CO sekitar 2,5 sampai 4,7 kali lebih tinggi dan kadar nikotin pada asap sampingan adalah 1,8-3,3 kali lebih tinggi daripada kadar asap utama. Selanjutnya, kadar asam asetat adalah 1,9 sampai 3,9 kali lebih tinggi pada asap sampingan daripada asap utama, kadar hydrogen sianida 4,2 sampai 6,4 kali lebih tinggi, kadar toluene 6 sampai 8 kali lebih tinggi, kadar anilin 30 kali lebih tinggi, dan kadar nikel bisa sampai 3 kali lebih tinggi. Jadi, walaupun asap sampingan dikeluarkan dulu keudara bebas sebelum dihisap oleh perokok pasif, tetapi karena kadar bahan berbahayanya lebih tinggi daripada asap utama, maka Universitas Sumatera Utara perokok pasif tetap menerima akibat buruk dari kebiasaan merokok orang disekitarnya Aditama, 2011 1.2 Perbedaan Jenis Rokok Rokok dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok yaitu rokok berdasarkan bungkus rokok seperti klobot yang merupakan bahan pembungkusnya berupa daun jagung, kawung yang berbungkus daun aren, sigaret pembungkusnya seperti kertas, cerutu bahan yang berbungkus daun tembakau. Sedangkan rokok yang berdasarkan bahan baku atau isi yaitu rokok putih dimana rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok kretek dimana bahan baku atau isinya seperti daun tembakau dan cengkeh dan rokok klembak yaitu bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan kemenyan Sharon, 2007 1.3 Jumlah Rokok yang Dihisap Bustan,M.N 2000 Menyatakan Jumlah rokok yang dihisap dapat dalam satuan batang, bungkus, pak per hari. Perokok dapat dibagi atas 3 kelompok yaitu : 1. Perokok Ringan disebut perokok ringan apabila merokok kurang dari 10 batang per hari. 2. Perokok Sedang disebut perokok sedang jika menghisap 10 – 20 batang per hari. 3. Perokok Berat disebut perokok berat jika menghisap lebih dari 20 batang per hari Universitas Sumatera Utara Bila sebatang rokok dihabiskan dalam sepuluh kali hisapan asap rokok maka dalam tempo setahun bagi perokok sejumlah 20 batang satu bungkus per hari akan mengalami 70.000 hisapan asap rokok. Beberapa zat kimia dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan bersifat kumulatif ditimbun, suatu saat dosis racunnya akan mencapai titik toksis sehingga akan mulai kelihatan gejala yang ditimbulkan Mangku s., 1997.

2. Kehamilan dan Perkembangan Fetus

Dokumen yang terkait

Hubungan Ibu Hamil Perokok Pasif Dengan Berat Badan Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan

11 111 74

Karateristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan berat Badan lahir Rendah (BBLR) di Rumah sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2012-2013

0 42 101

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011

0 41 59

Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 1999-2001

0 29 92

Gambaran Tekanan Darah Ibu Dan Berat Badan Bayi Baru Lahir Pada Ibu Yang Melahirkan Dengan Umur Kehamilan Aterm Di Rumah Sakit Prikasih Tahun 2014. 2015

0 19 53

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 5

Gambaran Paparan Asap Rokok Selama Kehamilan dan Berat Badan Bayi yang dilahirkan pada Ibu yang Melahirkan di Beberapa Rumah Sakit dan Klinik Bersalin di Medan

0 0 49

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Rokok dan efeknya terhadap hasil konsepsi - Gambaran Paparan Asap Rokok Selama Kehamilan dan Berat Badan Bayi yang dilahirkan pada Ibu yang Melahirkan di Beberapa Rumah Sakit dan Klinik Bersalin di Medan

0 0 15

Hubungan Ibu Hamil Perokok Pasif Dengan Berat Badan Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan

0 0 21