Patogenesis Lima celah penyebab terjadinya MDR TB yaitu:

15 mikobakterium lain, infeksi HIV, dan penghambat patologis Soepandi, 2008.

2.3 Patogenesis Lima celah penyebab terjadinya MDR TB yaitu:

a. Pemberian terapi TB yang tidak adekuat akan menyebabkan mutan resisten. Hal ini amat ditakuti karena dapat terjadi resisten terhadap OAT lini pertama. b. Masa infeksius yang terlalu panjang akibat keterlambatan diagnosis akan menyebabkan penyebaran galur resitensi obat. Penyebaran ini tidak hanya pada pasien di rumah sakit tetapi juga pada petugas rumah sakit, asrama, penjara dan keluarga pasien. c. Pasien tuberkulosis diterapi dengan OAT jangka pendek akan tidak sembuh dan akan menyebarkan kuman. Pengobatan MDR TB sulit diobati serta memerlukan pengobatan jangka panjang dengan biaya mahal. d. Pasien dengan OAT yang resisten yang mendapat pengobatan jangka pendek dengan monoterapi akan menyebabkan bertambah banyak OAT yang resisten The amplifier effect. Hal ini menyebabkan seleksi mutasi resisten karena penambahan obat yang tidak multipel dan tidak efektif. e. HIV akan mempercepat terjadinya terinfeksi, memperpanjang periode infeksious dan memperparah penyakit TB Soepandi, 2008. Patogenesis tuberkulosis secara umum biasanya melewati beberapa tahap yaitu: a. Infeksi primer, yaitu infeksi yang terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berjalan Universitas Sumatera Utara 16 sehingga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru, yang mengakibatkan radang di dalam paru. Aliran getah bening akan membawa kuman TB ke kelenjar getah bening di sekitar hilus paru, ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu. Infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh imunitas seluler. Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant tidur. Kadang kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi sakit TB. Masa inkubasi yaitu waktu sejak terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan WHO, 2003. b. Tuberkulosis pasca primer postprimary TB, biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas tuberkulosis pasca-primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya cavitas atau efusi pleura WHO, 2003. c. Perjalanan alamiah TB yang tidak diobati, biasanya setelah lima tahun 50 dari pasien TB akan meninggal, 30 akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi dan 20 berlanjut mengeluarkan kuman dan tinggal sebagai sumber penularan untuk beberapa tahun sebelum meningggal. Pasien TB Universitas Sumatera Utara 17 ekstraparu satu diantara dua akan mati dan yang lain secara spontan akan sembuh dengan meninggalkan cacat WHO, 2003. d. Komplikasi yang sering terjadi pada pasien usia lanjut dengan bentuk sebagai berikut: i. Hemoptisis masif perdarahan dari saluran napas bawah yang dapat mengakibatkan kematian karena sumbatan jalan napas, atau syok hipo- volemik, ii. Kolaps lobus akibat sumbatan bronkus, iii. Bronkietasis pelebaran bronkus setempat dan fibrosis pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif pada paru, iv. Pneumotoraks pnemotorakudara didalam rongga pleura spontan atau kolaps spontan karena bullae yang pecah, v. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal dan sebagainya, vi. Insufisiensi kardio pulmoner cardio pulmonary insufficiency WHO, 2003.

2.4 Diagnosis