BAB V ANALISIS HIDROLOGI
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas P.B L2A 002 041
Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti W.S L2A 005 098
V-5
Tabel 5.4. Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Tempuran No.Sta
: 91 Elevasi
: +275 m Lintang Selatan
: -7,542484 Bujur Timur
: 110,191032
CURAH HUJAN BULANAN R
NO TAHUN
JAN FEB
MAR APR
MEI JUN
JUL AGT
SEPT OKT
NOV DES
MAKS 1
1998 355
201 174
112 128
170 87
25 88
298 416
320 355
2 1999
489 432
327 186
124 61
15 9
3 304
438 388
489 3
2000 382
212 358
367 159
63 6
37 51
280 449
362 449
4 2001
315 215
377 184
108 90
96 24
791 398
131 791
5 2002
249 309
130 312
124 20
19 512
385 512
6 2003
383 441
419 107
183 35
163 387
321 441
7 2004
194 226
318 118
172 9
126 61
411 475
475 8
2005 217
350 225
155 129
92 9
87 122
248 536
536 9
2006 534
259 182
306 177
15 66
661 661
10 2007
148 357
297 376
272 35
4 36
166 461
461
Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah
Tabel 5.5. Rekapitulasi Data Curah Hujan Harian Maksimum
NO TAHUN
KALEGEN KALILORO
TEMPURAN
1 1998
635 640
355 2
1999 1168
967 489
3 2000
1889 664
449 4
2001 403
665 791
5 2002
542 542
512 6
2003 502
598 441
7 2004
660 660
475 8
2005 423
812 536
9 2006
746 655
661 10
2007 131
712 461
Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah
5.3.2 Analisis Curah Hujan dengan Metode Thiessen
Untuk perhitungan curah hujan dengan metode Thiessen digunakan persamaan 2.2.
BAB V ANALISIS HIDROLOGI
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas P.B L2A 002 041
Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti W.S L2A 005 098
V-6 Rumus :
n n
n
A A
A R
A R
A R
A R
......
. .....
. .
2 1
2 2
1 1
Dimana :
R
= curah hujan maksimum rata-rata mm R
1
, R
2
,
.......,
R
n
= curah hujan pada stasiun 1,2,........,n mm A
1
, A
2
, …,A
n
= luas daerah pada poligon 1,2,…..,n Km
2
Hasil perhitungan curah hujan ditunjukkan pada tabel 5.6.
Tabel 5.6. Perhitungan Curah Hujan Rata-rata Harian Maksimum dengan Metode Thiessen
KALEGEN KALILORO
TEMPURAN Bobot
33,16 Bobot
33,96 Bobot
26,88 RH max
R1 R2
R3 NO
TAHUN Rmax
bobotRmax Rmax
bobotRmax Rmax
bobotRmax R1+R2+R3
1 1998
635 210.57
640 217.34
355 95.42
523 2
1999 1168
387.31 967
328.39 489
131.44 847
3 2000
1889 626.39
664 225.49
449 120.69
973 4
2001 403
133.63 665
225.83 791
212.62 572
5 2002
542 179.73
542 184.06
512 137.63
501 6
2003 502
166.46 598
203.08 441
118.54 488
7 2004
660 218.86
660 224.14
475 127.68
571 8
2005 423
140.27 812
275.76 536
144.08 560
9 2006
746 247.37
655 222.44
661 177.68
647 10
2007 131
43.44 712
241.80 461
123.92 409
Sumber : Hasil Perhitungan
5.4. ANALISIS FREKUENSI CURAH HUJAN RENCANA
Dari hasil perhitungan curah hujan rata-rata maksimum metode Thiessen di atas perlu ditentukan kemungkinan terulangnya curah hujan harian maksimum
guna menentukan debit banjir rencana.
5.4.1. Pengukuran Dispersi
Suatu kenyataan bahwa tidak semua nilai dari suatu variabel hidrologi terletak atau sama dengan nilai rata-ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai yang
BAB V ANALISIS HIDROLOGI
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas P.B L2A 002 041
Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti W.S L2A 005 098
V-7 lebih besar atau lebih kecil dari nilai rata-ratanya. besarnya dispersi dapat
dilakukan pengukuran dispersi, yakni melalui perhitungan parametrik statistik untuk X
i
-
_
X , X
i
-
_
X
2
, X
i
-
_
X
3
, X
i
-
_
X
4
terlebih dahulu. Dimana :
X
i
= besarnya curah hujan daerah mm
_
X = rata-rata curah hujan maksimum daerah mm
Perhitungan parametrik stasistik dapat dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7. Parameter Statistik Curah Hujan
RH Rencana
NO TAHUN
mm Xi-X
Xi-X² Xi-X³
Xi-X4 1
1998 523
-86 47524
10360232 2258530576
2 1999
847 238
293764 159220088
86297287700 3
2000 973
364 446224
298077632 199115858200
4 2001
572 -37
71289 19034163
5082121521 5
2002 501
-108 38416
7529536 1475789056
6 2003
488 -121
33489 6128487
1121513121 7
2004 571
-38 70756
18821096 5006411536
8 2005
560 -49
65025 16581375
4228250625 9
2006 647
38 116964
40001688 13680577300
10 2007
409 -200
10816 1124864
116985856 JUMLAH
6091 3041
1,194,267 576,879,161
318,383,325,491 rata-rata
609
Sumber : Hasil Perhitungan Macam pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut :
1. Standar Deviasi S
Perhitungan standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut :
n X
X S
n i
i 2
1 _
BAB V ANALISIS HIDROLOGI
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas P.B L2A 002 041
Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti W.S L2A 005 098
V-8 Dimana :
S = standart deviasi
X
= nilai rata-rata varian X
i
= nilai varian ke i n
= jumlah data
10 1194267
S
S = 345,582
2. Koefisien Skewness C
S
Perhitungan koefisien skewness digunakan rumus sebagai berikut :
Dimana : C
S
= koefisien skewness X
i
= nilai varian ke i
X
= nilai rata-rata varian n = jumlah data
S = standar deviasi
3
2345,582 -
110 -
10 576879161
10
S
C
C
S
= 1,941
3. Pengukuran Kurtosis C
K
Perhitungan kurtosis digunakan rumus sebagai berikut :
4 1
4 _
1 S
X X
n C
n i
i K
3 1
3
2 1
S n
n X
X n
C
S
n i
i
BAB V ANALISIS HIDROLOGI
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas P.B L2A 002 041
Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti W.S L2A 005 098
V-9 Dimana :
C
K
= koefisien kurtosis X
i
= nilai varian ke i
X
= nilai rata-rata variat n = jumlah data
S = Standar Deviasi
4
345,582 491
318383325 10
1
K
C C
K
= 2.232
4. Koefisien Variasi C
V
Perhitungan koefisien variasi digunakan rumus sebagai berikut :
X S
C
V
Dimana : C
V
= koefisien variasi
X
= nilai rata-rata variasi S = standar deviasi
609 345,582
V
C
C
V
= 0.567
5.4.2. Pemilihan Jenis Sebaran